Happy reading guyss❤️
Malam hari ditemani secangkir kopi, seorang gadis masih berkutat dengan laptop dan berkas-berkasnya meski di hari libur tetap saja tidak membuat Aurel beristirahat, menjadi GM sungguh membuat dirinya hampir setiap hari bergadang.
Harusnya di hari Minggu ini Aurel bersantai seperti orang di luaran, setelah bekerja di hari Senin sampai Jumat hari weekend lah yang di tunggu orang-orang, namun berbeda dari biasanya kini weekend Aurel sedikit terganggu dengan seenaknya perusahaan memberikan berkas begitu banyak dan harus selesai di Senin pagi dan hal yang paling menyebalkan perusahaan memberikan berkas tepat di hari Minggu jam delapan malam menyebalkan bukan kenapa tidak di hari Sabtu saja biar tidak terburu-buru dan bergadang seperti ini.
Dan katanya akan ada CEO baru yang memimpin perusahaan.
Sedangkan di sisi lain seorang pria sedang menatap foto yang selalu di bawa kemana-mana hatinya berdebar kencang setiap melihatnya, kembali melihat jalanan kota yang di batasi jendela kaca apartemen nya hatinya menghangat tidak sabar bertemu dia yang selalu mengusik pikirannya yang selalu tersemat dalam doa nya.
"I Miss you" lirihnya.
"Kita akan segera bertemu"
Tok tok tok
Buru buru dia simpan foto itu kedalam sakunya, siapa yang berani bertamu di jam seperti ini.
"Masuk"
Dengan tatapan tajam Sean melihat Martin membawa dua keresek yang sudah Sean ketahui isinya pasti cemilan dan bahan masakan.
"Duduk duduk jangan sungkan anggap rumah sendiri" bukan Sean yang bersuara melainkan Martin yang menyuruhnya duduk menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
"Ck siapa yang menyuruhmu duduk" sinis Sean, namun Tetap menuruti Martin untuk duduk.
"Ada apa" tanya Sean to the point.
"Nih gue bawa makanan cemilan sama stok bahan makanan buat satu Minggu kedepan, gue rela malem malem begini ke supermarket demi bos kesayangan gue biar ga laper, liat ada ciki, Coca-Cola, teh pucuk, kopikap, migi-migi, wafer, Oreo, ada juga kangkung, bayem, tomat, daging, bawang putih, bawang merah" Martin menjejerkan satu-satu bahan makanan itu di meja.
Sean melongo seperti orang bodoh tak habis pikir dengan jalan pikir sekertaris ini, memijat pelipisnya Sean menatap satu persatu cemilan dan bahan makanan itu.
"Martin kau mau jualan"
"Kau beli di supermarket apa di pasar, mana ada kangkung telanjang seperti ini di supermarket minimal pakein plastik" cercos Sean mengangkat kangkung itu kedepan wajah martin
"Ini lagi kau beli kopikap buat apaan kau kira gu- a aduh pala gue nyut-nyutan"
"Ya ampun bos bos jangan mati bos" panik Martin.
"Ini bos minum Baygon dulu" entah dapat darimana Baygon itu namun sekarang malah membuat kepala Sean nyut-nyutan melihat kebodohan sekertaris nya.
Menarik nafas dalam-dalam Sean menyenderkan punggungnya di kursi, menatap tajam Martin yang kembali memasukkan bahan makanan itu kembali ke dalam keresek.
"Ada apa" tanya Sean.
"To the point" sinisnya.
"Aurel" ucap Martin tiba-tiba.
Seketika Sean terdiam, lihat mendengar namanya saja membuat hati Sean bergemuruh darahnya berdesir sejatuh cinta itu kah dirinya pada Aurel.
"Besok Lo bakal ketemu sama dia, dia jadi GM, udah si itu aja sekilas info bro"
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophile
Teen FictionVOTE AND FOLLOW!!! Kisah seorang Aurelia Tanisha, perempuan yang sangat suka menyendiri baginya keheningan adalah kebahagiaan nya namun bukan berarti membuat Aurel anti sosial hanya saja Aurel menyukainya. Merasakan sesaknya hidup, Aurel sempat bert...