CHAPTER 2
Mika masih menagis disudut ruangan sebelah meja coklat dengan vas bunga diatasnya.
Meski Hana ratusan kali membujuk Mika namun tak satupun usahanya berhasil.
"Mika mau Pulang..."
"Mika mau pulang."
hanya kata-kata itu yang keluar dari gadis kecil berambut ikal sebahu itu.
Lila yang masuk dan melihat Sang Ibu ada didepannya langsung berlari dan memeluknya.
"Mama sama Mika ko udah disini sih? ayo ma kita main lagi dipantai." Pinta Lila.
"Tapi sayang adik kamu masih hiteris, dia takut kepantai."
"Loh tadi Mika seneng banget pas dijalan ko sekarang malah takut? Pokonya aku mau main air lagi." Lila berlari ke luar kamar.
"Loh Bu itu anaknya kok nangis?" Tanya Ameera yang baru masuk.
"Kamu yang anter anak saya kesini?"
"Iya Bu, tadi saya liat anak Ibu nagis nyari-nyari Ibunya, eh sekarang nagis lagi keluar."
"Terus ini juga anak Ibu nangis juga." Ameera mendekati Mika yang masih menangis ketakutan.
"Iya mba saya bingung ini. Anak yang satu minta pulang,yang satu lagi masih mau disini."
"Yaudah Bu, Ibu kejar dulu Lila, biar anak ini saya jagain."
"Kalau gitu saya titip Mika ya mba saya mau bujuk Lila dulu.".
Ameera mengangguk.
Ameera mengusap punggung Mika.
" Sayang, Kamu kenapa? Ko nangis? kamu takut apa?"
"Air jahat."
"Air Jahat..."
"Air jahat...."
Kata-kata itu terus diulang Mika.