02

179 14 0
                                    

Setelah itu arumi segera menolong siswi-siswi yang tadi dipukuli oleh Cindy, Yovana, serta Nadia

"Makasih ya" ucap salah satu siswi
"Aduduh"
"Sialan itu si cindy, biasanya aja dia cuma ngebully orang yang gangguin dia" ucap seorang gadis berambut pendek
"Oh iya,makasih udah nolongin kita" terusnya
"Iya gak papa kok" jawab Arumi

Setelah itu OSIS datang setelah ada pengaduan dari salah satu siswa yang kebetulan melihat kejadian itu dan menanyakan tentang kejadian itu kepada beberapa siswi termasuk arumi

"Jadi kamu yang nolongin mereka?" tanya ketua OSIS, Putri

"Iya kak" jawab Arumi

"Kok kamu bisa denger mereka itu teriak? Orang yang lain aja deket-deket situ aja nggak denger apalagi yang jauh" tanya Putri pada Arumi

"Kalo dipikir-pikir iya juga sih kok aku bisa denger ya? Apa iya aku punya kekuatan super yang bisa dengerin orang teriak dari jauh?" batin Arumi

Brak! Suara meja dipukul begitu keras

"Kalo ditanya jangan diem aja!" ucap Putri dengan nada yang tinggi

"Ma-maaf kak" ucap Arumi dengan nada yang pelan

Sambil menenangkan emosinya, Putri kembali bertanya
"Jadi gimana kamu bisa denger mereka dari jauh?"

"Umm nggak tau sih kak, mungkin insting?" jawab Arumi

"Put, kayaknya nggak ada gunanya nanyain itu" ucap wakil ketua OSIS, Bram

"Mending tanyain kenapa bocah-bocah itu mukulin siswi-siswi itu" terusnya

"Iya juga" jawab Putri

"Oke, sama kayak yang dibilang Bram kamu tau nggak alasan kenapa Cindy sama gengnya mukulin siswi-siswi itu?" tanya Putri

Belum sempat Arumi menjawab tiba-tiba seseorang berteriak

"Bram!! Putri!! Cindy buat ulah lagi!"
Teriak seseorang itu, yang ternyata adalah bendahara OSIS, Risa

"Ck! Yang ini aja belum selesai!" Ucap Putri

"Put ayo cepetan, dan lu balik aja ke kelas lu" ucap Bram

Bram dan Putri segera keluar dan bergegas menuju ke tempat Cindy berulah lagi

Arumi juga meninggalkan ruangan OSIS, bukannya menuju ke kelas tapi dia malah pergi ke kantin sekolah

Sesampainya di kantin, Arumi membeli susu, tapi belum meminumnya tiba-tiba dia ditabrak dan susunya tumpah

"Woi, kalo jalan liat-liat dong!" ucap Arumi

"Ah, sorry berapa harganya nih gue ganti" ucap siswa itu

"Emang ada apaan sih kok lu buru-buru gitu?" tanya Arumi

"Oh itu Cindy sama gengnya buat ulah lagi" jawab siswa itu

"Ah, ini gantinya" siswa itu menyodorkan uang sepuluh ribu

"Eh, kebanyakan ini, terus Cindy buat ulah dimana?" ucap Arumi

"Udah nggak papa, di lantai 3" ucap siswa itu dan langsung berlari

"Lantai 3 ya, samperin nggak ya?" Batin Arumi

Thanks for reading guys

Nantikan kisah Arumi dan Yovana di chap berikutnya ya bye bye

Untuk koreksi atau kritik maupun saran bisa di kolom komentar atau dm di Ig sementara author : @m13_3n4k

❤️TERIMA KASIH ❤️

My Bully is My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang