Chapter 1

29 1 0
                                        

Musim semi telah tiba. Hingga mentari nampak terbit dari ufuk timur. Menampilkan sunrise di setiap sudut kota yang masih begitu sunyi dengan daun yang berjatuhan dari pohonnya. Awan terlihat bergerak beriringan mengikuti arah angin entah kemana.

Gadis dengan seragam sekolah itu keluar dari gerbang rumahnya, matanya terpejam menghirup napas dalam-dalam, merasakan sejuknya udara pagi itu, membiarkan rambut pirangnya mengibas begitu saja, itu membuat tubuhnya sedikit segar.

Hari ini ia kembali ke sekolah selama satu bulan yang lalu gadis itu hanya mengurung dirinya di dalam kamar setelah kepergian Ayahnya. Entahlah, kejadian itu membuatnya menjadi sedikit berbicara, menjadi sangat pendiam, bahkan ia lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar.

Gadis berumur tujuh belas tahun itu mencoba merogoh saku seragamnya setelah ponselnya terdengar berbunyi, ia mendapati satu notifikasi pesan masuk dari Sin Hee, teman sebangkunya.

"Yoora, kau berjanji untuk pergi ke sekolah hari ini, aku akan menunggumu"

Gadis bernama Yoora itu tersenyum tipis melihat notifikasi yang baru saja masuk di ponselnya. Ia tidak akan membalas pesan itu. Namun gadis itu justru mengambil sebuah earphone dari dalam tas nya. Mencoba memakai benda tersebut untuk menutupi kedua telinganya. Selama ini ia sadar, bahwa musik membuatnya lebih damai dan tenang. Mungkin karena akhir-akhir ini ia lebih suka mendengarkan musik lewat earphon tanpa ada yang mengaggunya.

***

Di halte ini, Yoora beranjak memasuki bus yang telah membuatnya menunggu cukup lama. Tujuannya saat ini hanya untuk ke sekolah. Pendengarannya pun masih tertuju pada musik yang mengalun lewat earphon yang di kenakannya. Gadis itu memilih duduk di tepi jendela, menatap jalanan yang mengebul, melalui beberapa orang yang berlalu lalang dengan seragam sekolah mereka.

Tak berapa lama bus itu berhenti tepat di depan halte sekolah nya. Gadis bernama Yoora itu segera bangkit dan turun menuju kelas. Iris hitamnya kembali menatap gedung berwarna cream di hadapannya. Suasana sekolah pagi ini sungguh membuatnya rindu. Hingga ia mencoba merekahkan senyumannya.

Sekolah ini memiliki lapangan utama yang berada di halaman depan. Saat melewati lapangan tersebut, ia merasa bahwa beberapa siswa di sekelilingnya tengah menatapnya. Namun Yoora tak memedulikan hal itu, ia tetap acuh dengan lebih memilih fokus pada instrumen musik yang masih dengarnya.

"Kim Yoora--aku percaya kau pasti akan menepati janjimu"

Setelah memasuki ruangan kelasnya, Yoora mendapat sambutan hangat dari Sin Hee, teman sebangkunya. Gadis bernama Sin Hee itu spontan memeluk tubuh Yoora dengan erat membuatnya sedikit terkejut.

"Kau baik-baik saja? Kau tau--aku sungguh merindukanmu eoh"

Sin Hee masih melanjutkan ucapannya, gadis itu nampak jelas sangat merindukan teman sebangkunya saat ini.

"Aku, baik-baik saja"

Beberapa siswa di kelasnya saat ini tengah memperhatikan Yoora. Pasalnya gadis itu terlihat lebih pendiam dari biasanya. Wajah yang sedikit menampakkan senyuman dan tanpa make up, sangat terkesan lebih berbeda dari biasanya.

***

Setelah tiga puluh menit jam kelasnya dimulai, akhirnya bel istirahat berbunyi. Beberapa siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Suasana luar begitu ramai. Ruangan kantin bahkan menjadi tujuan dari sebagian siswa saat jam istirahat mereka, tempat itu hampir dipenuhi siswa dengan makan siangnya.

Namun, tidak bagi Yoora. Gadis dengan iris hitam itu tengah sibuk menyalin beberapa materi pelajaran yang ia tinggalkan selama satu bulan lalu. Ia tidak mau lagi ketinggalan materi sebanyak itu. Hingga tanpa sadar, bahwa teman sebangkunya sedang menunggunya sedari tadi.

Storm At Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang