"Yoraa-ah, kemarin kau tak apa? Aku--sungguh minta maaf karena-"
"Aku baik-baik saja. Lagi pula kenapa kau harus minta maaf, itu bukan salahmu"
Yoora langsung memotong ucapan Sin Hee. Perkara jam istirahat di kantin lalu, saat dirinya di permalukan di depan siswa lainnya oleh Lee Hyu Bin. Gadis spek bidadari namun berhati iblis itu kembali membully nya. Saat itu Sin Hee mengetahui kejadian sahabat nya tersebut. Namun dia benar-benar tidak ada keberanian untuk menolongnya, bahkan tidak ada siswa yang mampu melawan gadis berhati iblis itu.
Sin Hee kembali menatap sahabatnya, ia merasa tidak enak. Tidak ada yang bisa ia bantu ketika sahabatnya mengalami kesusahan, dan itu yang membuat Sin Hee merasa tidak enak. Selama ini Yoora yang selalu menjadi bahan bullyan di kelasnya. Lee Hyu Bin terus membully nya karena gadis itu benar-benar pendiam dan sangat cuek, itulah yang membuat Hyu Bin terus membully Yoora.
Gadis bernama Yoora itu kini hanya fokus menatap papan tulis yang terdapat beberapa kosa kata bahasa Inggris. Ia fokus mencatat pelajaran hari ini dengan baik. Masalah di kantin kemarin jujur Yoora tidak begitu memikirkannya, baginya memikirkan gadis bejad yang selalu membully siswa itu adalah hal yang tidak penting.
"Istirahat nanti, apa kau mau ke kantin lagi? Kalau iya, aku akan ikut denganmu"
Tanya Sin Hee di sela-sela pelajarannya. Yoora kembali menghentikan aktivitasnya mendongak menatap gadis yang berada di sampingnya.
"Aku akan ke kantin setelah mengantarkan beberapa tugas susulan ku"
Ucap Yoora yang langsung dijawab anggukan paham oleh Sin Hee.
Selang beberapa jam, sampai bel istirahat berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran pertama telah selesai. Membuat beberapa siswa beranjak keluar meninggalkan kelas mereka masing-masing.
Kim Yoora--Gadis itu tengah sibuk berjalan membawa beberapa buku tugasnya untuk di berikan kepada guru, itu adalah tugas susulan Yoora sebagai pengganti nilai yang mungkin kosong karena tidak pergi ke sekolah selama satu bulan penuh.
Namun, saat menyusuri kooridor kelas dua belas, ruangan kaka kelas bernama Lee Hyu Bin, si pembully bejad itu tiba-tiba muncul dari dalam pintu kelasnya, membuat Yoora sedikit tersentak saat lengannya tiba-tiba ditahan kasar oleh gadis bernama Hyu Bin tersebut. Gadis itu tertawa sinis saat Yoora menatapnya dengan tajam. Entah kenapa Yoora hanya bisa melemparkan tatapan tajamnya tanpa pernah melawan ataupun membalas.
"Ku kira kau tidak berani lagi ke sekolah"
Yoora membuang tatapannya malas saat ucapan itu terdengar tepat di telinganya. Sungguh hari ini Yoora benar-benar tidak ingin berurusan dengan gadis itu. Pikirannya benar-benar muak setiap kali ia bertemu dengan gadis bejad tersebut.
"Lepaskan lenganku"
Yoora berujar tanpa menatap Hyu Bin yang berada di sampingnya.
"Oh, rupanya kau sudah bisa berbicara. Kau mau aku melakukannya lebih dari ini?"
Lee Hyu Bin kembali berucap sambil menatap Yoora dengan senyum smirknya. Sementara gadis itu masih tetap diam dan fokus menundukkan pandangannya.
"Apa kau tidak pernah mencoba untuk berpikir kenapa orang-orang tidak mau berteman denganmu? Karena kau pendiam seperti orang bisu, bahkan lihatlah tatapanmu, itu terlihat menyeramkan"
Gelak tawa itu terdengar tepat di telinga Yoora. Gadis bejad itu nampak terlihat bahagia setelah mengucapkan kalimat tersebut. Sementara Yoora, jangan di tanyakan bagaimana keadaannya. Jemari mungil itu kian mengepal kuat, tatapannya kembali tajam meski tanpa menatap gadis yang baru saja membully nya. Rasanya ia ingin sekali melawan, bahkan jika ditanya bagaimana emosinya, tentu saja emosi gadis itu sudah berada di puncaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storm At Night
FanfictionMalam itu bak petaka yang menimpa gadis sang pemilik iris hitam. Ia mengepalkan kedua tangannya kuat. Menahan amarah yang kembali memuncak. Ia Mencoba memejamkan matanya. Jantungnya berdetak tak karuan. Rupanya badai malam ini kembali datang. Cover...