HAI GEW...
SELAMAT MENIKMATI PART SELANJUTNYA>
JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW AKUN AKU YA?
KALAU TYPO‼️
Sudah sejak sepuluh menit tadi Bel tanda istirahat berbunyi. Hampir semua kelas kosong berhamburan menuju kantin untuk segera mengisi kampung tengah, tentu saja untuk menjalankan salah satu kewajiban sebagai manusia yaitu makan. Tidak bisa untuk tidak.
Begitu juga dengan Semesta dan teman-temannya, kini mereka sudah anteng duduk di salah satu meja pojokan dekat dengan penjual Bakso. Kalau kata Aurin sih itu tempat Favorit mereka sejak kelas sebelas karena posisinya dekat dengan sang penjual makanan kesukaan mereka yakni Bakso, iya mereka yaitu Aurin, Binar dan Jehan penyuka makanan berkuah dengan bola bola dunia itu alias Bakso.
"Gimana Ta enak kan Baksonya mang Ali." tanya Aurin antusias pada Semesta.
Semesta mengangguk anggukkan kepalanya sambil mengunyah sisa makanan di mulutnya. "Enak banget Rin, pantesan rame banget Baksonya mang Ali." kagum Semesta.
"Kan." ucap Aurin senang.
"Lo kenapa sih Binar kayak orang nunggu angkotan aja celingak-celinguk gitu, nyari siapa sih." heran Jehan pada kelakuan Binar sejak tadi.
"Biasa nungguin my favorit boy, kok belum keliatan ya." beritahu Binar sambil celingak-celinguk tanpa henti mencari setiap sudut kantin.
Tak lama setelah itu orang yang dibicarakan oleh Jehan dan Binar kini datang tepatnya Alam dan teman-temannya termasuk Sigma yang ditunggu tunggu Binar sejak tadi.
Semua perhatian kini tertuju pada Alam dan inti geng ASTROLABE terutama kaum hawa yang selalu terpesona akan kharisma yang dibawakan oleh Alam. Akan tetapi sekarang Atmosfer seakan berbeda lebih menyeramkan, tatapan mata tajam Alam seakan mengintimidasi seluruh penjuru kantin pandangannya lurus dengan langkah yang lebar.
Sesampainya Alam di salah satu meja yang berada ditengah-tengah kantin. Tanpa ba-bi-bu Alam memukul salah satu siswa cowok yang berada di meja tersebut.
Bugh Bugh
Bugh
Alam membogem mentah-mentah kedua rahang siswa itu dan menendang perutnya sampai-sampai siswa itu tersungkur dan terbatuk-batuk.
"A-Al, uhuk, uhuk." Siswa itu tak sempat berkata lebih banyak lagi, karena Alam sudah menarik kerah baju seragamnya dan membogem nya tanpa ampun.
Sedangkan seluruh penghuni kantin meringis dan tidak berani ikut campur apalagi untuk meleraikan nya melihat keadaan siswa tersebut sudah banyak lebam yang terdapat diwajahnya. Pikiran mereka 'Alam dan segala Amarah nya menjadi bringas.'
"Anjir, Ton temen Lo tuh pisahin, mati entar anak orang." ucap Austin sambil meringis merasa ngeri.
"Ogah, entar muka gue lagi yang jadi sasaran selanjutnya." tolak Antonim tak ingin muka cogan nya akan menjadi samsak bagi Alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alam Sijagat Maharaja
Teen FictionIde sendiri dan yang mau plagiat awas‼️ _______________________________________________ Seperti Alam Jagat Raya, luas tak terhingga. Itulah Dia, Cinta serta Keberaniannya tidak usah dipertanyakan. ALAM SIJAGAT MAHARAJA "Teruntuk seseor...