BAB 7. GIFT

1.7K 114 4
                                    

Cw // nsfw, bdsm, sex toys, dirty talk, mature

[1715 words]
Baca pelan² aja ya, nikmati alurnya hehehe.
Happy reading

.
.
.

Dari kemarin raut wajah Hyunjin sangat tidak enak di lihat. Dia selalu cemberut selama dua hari ini. Bahkan Felix pun tidak tau apa penyebab sang suami ngambek sama dia.

"Hyunjin, kamu mau sarapan apa pagi ini?" tanya Felix yang baru aja keluar dari kamar mandi. Abis mandi dia, tuh.

"Terserah"

Si Hyunjin ini kalo udah ngambek emang nyebelin banget. Daripada ambil pusing tentang suami gak jelasnya itu, mending dia masak, kan? perutnya udah laper banget.

Setelah Felix keluar kamar, Hyunjin dengan kesal melempar bantal ke pintu, tepat dimana si kecil keluar tadi.

"Ah! Hwang Felix, lo kenapa gak peka banget, sih!"

Tentu saja Hyunjin hanya mendumal, dia gak berani ngatain istri tercintanya itu pake suara keras. Bisa di depak nanti dia dari rumah.

Di satu sisi, Felix sibuk berkutat dengan barang tajam dan panas. Tangannya yang lihai memotong daun bawang hijau segar untuk di campurkan ke kocokan telur.

Suara kulkas yang terbuka membuat kedua matanya melilirik sedikit ke samping. Di sana ada Hyunjin yang bertelanjang dada sedang meminum segelas air dingin.

"Udah aku bilang, kalo tidur itu pake baju. Juga, pagi-pagi jangan minum air dingin, nanti sakit perut, lho." Felix memperingati sambil menyusun sarapan mereka di atas meja.

"Hm," gumam Hyunjin sekenanya.

Sarapan berlangsung damai ... tidak, lebih tepatnya hening. Hyunjin yang biasanya bersenda gurau dan mengatakan hal manis, kini diam tidak berbicara apapun.

Kalo begini kan, Felix jadi sedih :( sebenernya dia salah apa, sih? Perasaan gak salah apa-apa, deh.

"Hyunjin"

Felix membuka suaranya, berniat memecahkan keheningan yang amat ia tidak suka ini. Hyunjin yang di panggil cuma mendengakkan kepala, menatap mata Felix dalam-dalam.

"Hari ini kan aku masuk sore, nanti siang boleh keluar gak?" Lix nanya sambil nundukin kepalanya sedikit. Agak gugup dengan tatapan Hyunjin.

"Kemana?"

"I-itu ... Kak Abin a-ajak aku makan siang. Kamu kan hari ini kerja, ja-jadi—"

"Jadi kalo aku kerja, kamu bisa jalan sama mantanmu sepuasnya? Iya? Ok, gapapa."

Ah! Sudah Felix duga, Hyunjin akan marah. Sebenernya Lix cuma pengen izin sebentar, kalo Hyunjin nggak kasih izin, ya Felix gak bakal pergi.

Tapi apa dikata, Hyunjin udah marah duluan tanpa mendengarkan perkataan Felix lebih lanjut.

"Kalo kamu gak ngizinin aku gak bakal per—"

"Pergi aja, aku izinin."

Setelah mengucapkan hal itu, Hyunjin bangun dari duduknya dan melenggang pergi begitu saja. Dia tidak bernafsu lagi untuk makan.

Felix yang di tinggal begitu ya gelagapan, dia langsung ngejar Hyunjin yang kini masuk ke kamar mereka.

"Hyunjin! ih, kol pergi?! sarapan kamu belum abis itu!"

Lagi-lagi Hyunjin tidak meresponnya. Pria kelebihan bibir itu lebih memilih menyiapkan pakaian kerjanya sendiri.

"Kamu kenapa, sih? aku ada salah, ya? maaf."

Biarpun Felix gak tau dimana letak kesalahannya, pria kecil itu tetap meminta maaf sambil bergelayut manja di lengan sang dominan.

"Awas, aku mau ambil baju."

Daily life HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang