Prolog

1.7K 44 7
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
BESTIE

KALO ADA TYPO TANDAIN

*

Thalita Amelia Putri  yang kerap dipanggil Thalita, seorang siswi kelas 11 MIPA 1 di SMA PERMATA.

Thalita terkenal akan kecerdasannya, terlebih lagi Thalita memiliki paras yang begitu cantik. Gadis yang selalu menutup mahkotanya dengan balutan kain hijab. Memiliki sifat humble membuatnya disukai banyak orang.

Berasal dari keluarga yang tidak mampu, membuat Thalita selalu mengejar peringkat juara umum agar bisa mendapat beasiswa.

Di sekolahnya Thalita memiliki tiga sahabat yaitu, Kinan, Adel, dan Abel. Sahabat yang selalu menemani Thalita disaat susah dan senang. Pertemanan yang tak memandang status atau apapun.

"Lu kenapa dah Tha, diem mulu dari tadi?" Tanya Adel heran, pasalnya Thalita yang selalu banyak tingkah, suka berceloteh hingga membuat teman-temannya pusing mendengar ceritanya, kenapa sekarang hanya diam saja.

"Gak papa." Jawab Thalita dengan singkat.

"Elah masa lu gitu sih sama kita, gak mau cerita apa?" Ucap Adel.

Kinan mengangguk menyetujui.

"Iya, kamu kok diem mulu Tha, biasanya juga selalu banyak cerita." Ucap Abel mengulangi pertanyaan saudara kembarnya -Adel-.

"Kalian sadar gak sih Thata dari tadi diem mulu, kalian sebagai sahabatnya kok gak peka sih, aku aja dari tadi udah peka." Sambung Abel.

"Kita nih udah peka markonaaah, lu nya aja yang lemot kek siput." Jawab Adel frustasi, tak habis pikir kenapa adiknya begitu lola.

"Siapa markonah? anak pindahan ya? tapi aku kok gak tau?" Tanya Abel dengan semangat.

"Terserah lu dah." Jawab Adel frustasi.

Thalita dan Kinan yang melihat perdebatan antara saudara kembar itu pun hanya bisa menggelengkan kepala. Ada ada saja. Meskipun Adel dan Abel adalah saudara kembar namun mereka memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Adel yang banyak tingkah, kasar, dan pemberani, sedangkan Abel pendiam, dan begitu lugu.

"Cerita!" Ucap Kinan yang akhirnya angkat suara.

Memang sifat Kinan begitu dingin namun sebenarnya ia sangat sayang dan peduli dengan orang disekitarnya. Ah jangan lupakan jika Kinan sedang marah, maka hanya perkataan pedas yang keluar dari mulutnya.

Back to topik.

Sebenarnya Thalita tak ingin menceritakan ini kepada para sahabatnya, karena ia ingin terlihat kuat didepan sahabat- sahabatnya agar tidak khawatir. Namun selalu saja insting sahabatnya kuat, hingga Thalita tak bisa lagi berbohong.

Thalita menghela nafas panjang.

flashback on

Sepulang sekolah Thalita tak langsung pulang ke rumah, melainkan ke tempat ia bekerja. Biasanya sepulang sekolah Thalita langsung bekerja dan pulang larut malam.

Sebenarnya Thalita bekerja bukanlah kemauannya, namun paksaan dari bundanya. Hari ini dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat ia bekerja, karena ia merasa tak sanggup jika harus sekolah dan bekerja.

'Gue berhenti kerja kek gini bener gak sih' Batin Thalita.

Thalita akhirnya memantapkan pilihannya untuk berhenti bekerja. Setelah urusan pekerjaan selesai ia memutuskan untuk langsung pulang ke rumah dan istirahat.

TUAN SUAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang