Chapter 25

992 127 17
                                    

Setelah [Namamu] segera berjalan menuju lantai satu yang dimana Tok Aba sudah menyiapkan sarapan untuk mereka dan tentunya untuk dirinya sendiri.

Selain itu ternyata Boboiboy juga sudah ada disana, biasanya dia yang cukup telat. Terkadang sulit dibangunkan kalau dirinya sudah kelelahan dalam menjalani sebuah misi.

"Selamat pagi," Sapa [Namamu] duduk di samping Boboiboy.

"Selamat pagi juga, [Namamu]." Senyum hangat dari Boboiboy dan Tok Aba.

"Tumben sekali kamu sudah bangun duluan dan sudah ada disini, Boboiboy. Biasanya kamu terkadang telat." Ujar [Namamu].

Boboiboy menggaruk kepalanya dengan senyuman canggung. "Sepertinya aku sedikit bersemangat hari ini."

Tok Aba tertawa kecil, "Kamu ini, Boboiboy. Biasanya memang setiap hari juga selalu bersemangat."

"Hehe, mungkin sedikit lebih bersemangat dari biasanya." Jawab Boboiboy.

[Namamu] tersenyum sembari menggeleng - gelengkan kepalanya. Dia mengambil nasi dan meletakkannya ke atas piringnya. "Bagaimana dengan tidur dan mimpimu, [Namamu]? Apakah nyenyak dan indah?" tanya Boboiboy membuat [Namamu] sedikit membeku dengan pertanyaan yang telah dilontarkan oleh Boboiboy.

'Ochobot tidak mungkin memberitahukannya bukan? Aku sudah memintanya untuk tidak memberitahu kepada Boboiboy.' Pikir [Namamu] melirik kepada Ochobot yang mengode bahwa dia sendiri juga tidak memberitahunya sama sekali, dia juga kelihatannya sedikit terkejut karena Boboiboy bertanya seperti itu kepada [Namamu].

[Namamu] langsung memasang senyuman pada wajahnya supaya terlihat kalau dia tidur dengan nyenyak dan tidak terjadi apapun dalam mimpinya. "Tidurku nyenyak dan mimpiku seperti biasa tidak terjadi apa - apa, Boboiboy." Jawab [Namamu].

"Bagaimana denganmu sendiri?" tanya [Namamu] kembali kepada Boboiboy, supaya kelihatan normal - normal saja.

Boboiboy tersenyum lebar. "Aku bermimpi tentang mendapatkan kekuatan baru." Ujarnya. "Walaupun kelihatannya masih terlihat buram, aku tidak tahu kekuatan apa yang aku dapatkan." Lanjut Boboiboy.

"Apakah kekuatan yang kamu dapatkan itu adalah kekuatan balak?" tanya [Namamu] mengambil lauk dari piring lain.

Boboiboy mengangkat kedua bahunya. "Entahlah, aku sendiri juga kurang yakin jenis kekuatan apa yang aku dapatkan." Jawab Boboiboy, "Tapi aku merasa kalau aku benar - benar akan mendapatkan kekuatan tersebut." Senyum Boboiboy.

"Apa menurutmu kamu bisa mencari tahukannya di dalam mimpimu, [Namamu]?" tanya Boboiboy membuat [Namamu] terdiam.

Bagaimana mau mencari tahukannya kalau mimpi yang dia alami semalam juga kelihatan seperti hancur begitu. Dia sendiri bahkan harus mencari wujud Geist lagi nanti, bahkan sosok seseorang yang berdiri disana juga dia masih belum pasti siapa.

'Tunggu, apa jangan - jangan orang yang ada di dalam mimpiku adalah Boboiboy sendiri?' Pikir [Namamu], 'Atau bukan ya?'

Karena [Namamu] kelihatannya tidak menjawab pertanyaan dari Boboiboy, dia langsung meletakan tangannya di bahu [Namamu]. "[Namamu], apa kamu baik - baik saja? Kamu kelihatan sedang berpikir keras." Ujar Boboiboy memasang raut wajah yang khawatir.

[Namamu] langsung terkejut. "Eh, um, ya aku baik - baik saja." Tawa canggung terdengar dari mulut [Namamu].

Tok Aba dan Boboiboy menatap satu sama lain. "Kamu yakin, [Namamu]?" tanya Tok Aba.

[Namamu] menganggukkan kepalanya sambil memasang sebuah senyuman. "Ya, aku baik - baik saja." Jawab [Namamu].

"Baiklah..." Ujar Boboiboy masih memberikan [Namamu] sebuah tatapan. "Jadi bagaimana? Apa kamu bisa mencari tahukannya, [Namamu]?" tanya Boboiboy kembali.

Stand Side by Side Forever [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang