SATU

5 0 0
                                    

Pagi ini dunia begitu indah dan baik-baik saja tapi tidak dengan gadis yang sudah terduduk lemas dilantai kamarnya. Dirinya benar-benar kacau sekali rambut acak-acakan, mata sembab dan wajah yang dipenuhi dengan air mata. Dirinya tidak menyangka akan menjadi seorang ibu diusianya yang masih belum genap 18 tahun.

Dirinya tidak salah dia hanyalah korban atas tindakan pemerkosaan dengan seorang kaka kelasnya disebuah acara pesta teman nya dikota bandung. Tapi bagaimana ini dirinya benar-benar takut untuk menjadi seorang ibu yang masih berstatus sekolah SMA.

Akhirnya dia pun memutuskan untuk bangun dan segera menaruh tes pack nya ke dalam tas sekolah nya, dan memutuskan untuk bersiap-siap untuk pergi kesekolah

°°°°
Pagi ini dilapangan sekolah SMA Dermaga benar-benar dipenuhi dengan siswa siswi SMA Dermaga untuk melangsungkan upacara bendera merah putih.

Aqila pun segera berbaris dibarisan belakang yang sudah ada beberapa sahabatnya

"Eh Aqila tumben Lo terlambat". Tanya Alana sahabat Aqila

"Eh btw muka lo pucet amat, Lo sakit?". Tanya Mira sahabat Aqila

"Eh enggak ko gw baik-baik aj". Jawab Aqila

Upacara pun selesai dan Aqila besera kedua sahabatnya langsung memasuki kelasnya dan akan melangsungkan acara belajar nya

°°°°
Dilain tempat, tepatnya disebuah warung atau bisa disebut juga warung mboh nani  terdapat beberapa anggota inti dari geng crash'em. Ya dia adalah aksara, agha, alif, fauzan, dan rio. Mereka bertiga adalah inti dari geng crash'em. Sedari tadi mereka berada di warung mboh nani tentunya mereka membolos dari kegiatan upacara katanya si gakuat sama panas, ya namanya juga upacara udah kaya ikan asin aja dijemur.

"Eh sa lo kemana waktu ada acara pesta di bandung?". Tanya fauzan

"Iye tuh lo kemana si? Tiba-tiba ngilang gitu aja". Sambung Agha

"Lah diem aje orangnya kaya patung tau ga lo". Ujar Rio pasalnya sedari tadi aksara hanya melamun dan itu membuat mereka terkacangi

"Lo ada masalah sa?". Tanya Alif

"Cabut". Ujar aksara dan langsung pergi meninggalkan warung mboh nani. Dan itu membuat sahabat-sahabat nya pun heran ada apa dengan Aksa?

°°°°
"Lo beneran ga mau kekantin qi?". Tanya Alana

"Ga, kalian duluan aja nanti gw nyusul". Jawab Aqila sambil tersenyum

"Yaudah kalo kaya gitu gw duluan yah". Pamit Mira Alana, dan di angguki oleh Aqila

Saat sudah tidak ada Alana dan mira, Aqila langsung menyembunyikan kepala nya dilipatan tangannya dan mulai menangis. Untung saja dikelas hanya ada dirinya jadi tidak ada yang mengetahui nya.

Saat ini Aksa akan pergi menuju rooftop, tentunya dia akan menuntaskan keinginan nya yaitu meroko walau disekolah nya tidak diizinkan untuk meroko tapi dia akan melakukan nya dengan cara bersembunyi. Dia adalah pecandu roko tapi walaupun begitu dia tidak ada yang berubah dari dirinya contoh nya orang lain ketika merokok pasti bibir mereka yang tadinya pink alami akan menjadi hitam karena meroko, tapi tidak dengan Aksa.

Saat dirinya melewati kelas XI dirinya melihat seorang gadis yang sudah tidak asing lagi dengan nya, ya sejak malam itu Aksa benar-benar marah dengan dirinya sendiri, mengapa dia sangat bodoh melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, ya walaupun Aksa tau dirinya dijebak tapi dia tidak bisa menahan nya karena dia pria normal dan akhirnya dia melakukan hal menjijikan itu dengan adik kelasnya sendiri

Aqila pun dibuat kaget dengan tepukan pelan dibahunya, dia pun mendongak untuk melihat siapa yang telah menepuk bahunya. Saat dia sudah tau siapa pelakunya dia dibuat lebih terkejut lagi dengan laki-laki yang sudah berani-beraninya mengambil mahkotanya yang sudah ia jaga baik-baik.

Aqila pun segera mengusap air matanya yang sudah mengering dan segera memalingkan wajahnya, dirinya tidak Sudi melihat laki-laki yang sudah merusak masa depannya.

"Maaf". Satu kata yang keluar dari bibir cowok tersebut berhasil membuat Aqila untuk menatap nya

Apa-apaan ini dia hanya meminta maaf dengan mudahnya. Sedangkan dirinya harus menahan mati-matian rasa sakit yang ia rasakan sekarang ini.

"Apa Lo bilang?". Tanya Aqila

"Maaf". Jawab Aksa lesu

"Enak banget lo ya minta maaf dengan mudahnya, Lo itu bener-bener brengsek tau ga". Ujar Aqila dengan sesenggukan

Aqila pun terus saja menangis tidak perduli dengan yang berada didepan nya ini. Katakan saja Aqila ini cengeng, memang kenyataannya begitu dirinya cengeng dan begitu lemah.

Aksa pun tidak tega melihat Aqila menangis seperti ini entah apa yang ada didalam dirinya. Walaupun dirinya tau dia lah penyebab nya yang membuat Aqila menangis seperti ini.

Aqila pun dibuat terkejut saat Aksa memeluk nya, tapi Aqila tidak bohong pelukan ini begitu nyaman dan Aqila pun menyukainya. Tanpa sadar Aqila pun membalas pelukan Aksa.

"Maafin gw, gw bakal tanggung jawab atas apa yang udah gw lakuin ke Lo". Ujar Aksa sambil mengelus rambut panjang Aqila

°°°°
Malam ini Aqila benar-benar merasa aneh pada dirinya sendiri, sudah lebih dari 5 kali dirinya memuntahkan apa yang ada didalam perutnya tapi yang keluar adalah cairan bening. Aqila tentu saja tidak tau dengan hormon ibu hamil.

Akhirnya pun dirinya kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk milik nya, entah lah akhir-akhir ini dirinya dibuat malas untuk melakukan pekerjaan walaupun dari pekerjaan yang tidak terlalu sulit, dan napsu makan yang menambah serta mudah sensitif dengan hal-hal yang tidak ia sukai.

°°°°
Sedangkan di tempat lain, tepatnya disebuah kamar Aksa terus saja memandangi handphone nya, Yap sejak tadi dirinya terus saja mencari tau tentang apa yang disukai ibu hamil sampe yang tidak disukainya

Aksa benar-benar dibuat bingung bagaimana cara dirinya untuk memberi tahu kepada orang tuanya bahwa dirinya sudah melakukan hal yang yang seharusnya tidak ia lakukan dengan seorang gadis pada waktu malam itu. Entahlah mungkin dirinya akan membicarakan hal ini dengan orang tuanya diwaktu yang tepat saja.

°°°°
Saat Aqila sedang menatap langit-langit kamarnya tiba-tiba saja sebuah bunyi notifikasi mampu mengalihkan perhatian nya. Dia pun segera mengambil handphone nya dan siapa yang sudah memberinya pesan malam-malam seperti ini.

62***********
Pengen sesuatu?

Aqila pun mengernyitkan dahi nya ketika mendapatkan nomor yang tida ia ketahui

Aqila
Siapa?

62***********
Aksara.
Pengen sesuatu?

Aqila pun dibuat terkejut saat tau siapa yang mengechatnya malam-malam seperti ini, dan siapa yang sudah berani-beraninya memberikan nomor nya kepada orang lain

Aqila
Ga.

Setelah tidak ada jawaban lagi dari aksara Aqila pun segera menaruh handphone nya di nakas sebelah dirnya. Dan segera menyelimuti tubuh nya dan pergi ke alam mimpi.

Hallo semua apa kabar?
Gimana seru ga?😜🤗
Semoga suka yah<3
Bantu support aku selalu ya gays><
Terimakasih!

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang