hari itu akan tiba, dimana kita bertemu kembali namun dengan hal yang berbeda satu sama lain. kita akan menjadi satu, namun di waktu yang bersamaan kita terpisahkan.
"rencananya sih bakalan gue order semisal gratis elu"
"bangun, gausah mimpi. sadar masih di jalan bukan di kasur"
"semisal di kasur, mending kita olahraga bareng?"
"ngaco."
suara klason mobil kini terdengar, menandakan jeya sudah di jemput oleh seseorang, Samuel. abang dari Jeya
"dadah cantik, sampai jumpa esok"
sontak mata setajam elang itu menatap sinis ke arah Reno.
tidak lama kemudian, mobil itu sudah berjalan dan tak terlihat
"gue bakalan dapatin lo, Jeya. entah apa pun caranya, lo bakalan milik gue"
ini terdengar seperti seorang pria yang terobsesi dengan "suara" milik wanita itu. apakah dia merindukan "sosok" nya atau mungkin "suara" yang indah itu? mungkin, keduanya.
Pagi yang cerah pun telah tiba, dengan kicauan burung. Jeya bangun dan bergegas untuk ke kampus, namun saat ingin pergi dia terfikirkan oleh cowo kemarin, Reno.
"kenapa gue harus mikirin dia. merusak pagi hari gue aja"
"DEKK TURUNNN, AYO MAKANN"
teriak wanita yang usia nya masih tergolong mudah, sekitar 35 tahun. wanita itu adalah mama Jeya dan juga Samuel
"IYAA MAA, BENTARR"
terdengar suara piring yang sedang di susun dan roti-roti di atasnya
setelah sarapan, kini Jeya sudah sampai di kampus dan bergegas masuk ke dalam kelas, namun..
"pagii cantik, duh makin cantik aja"
"minggir"
"gabisa nihh"
"minggir gue bilang"
"gamau"
Jeya kesal dengan perlakuan dari Reno, dia menghembuskan nafas yang kasar.
"lo mau nya apa sih? bisa ga gausah muncul sehari aia dari pandangan gue?"
"waduh, jangan kesal dong. gabisa nih, bawaannya mau nempel doang. oh iya, gue mau nya apa? maunya elu dong"
"sekali lagi gue bilang, gausah mimpi!"
Jeya memilih untuk putar balik dan berjalan melalui tangga, meski terasa lelah dia lebih memilih menghabiskan tenaga dengan jalan dibandingkan dengan beradu mulut
Mata kuliah sedang di mulai, semua sedang fokus pada materi
"maaf pak, saya izin toilet"
Jeya berdiri dan menuju ke toilet, sudah hampir 10 menit akan tetapi Jeya belum kembali ke ruang kelas
"pak, saya izin ke toilet"
Reno mencari Jeya ke toilet, akan tetapi tidak menemui apapun. kemudian Reno mendengar sebuah suara, dia mengikuti suara tersebut
"WOY ANJING!"
halo semuanya, maaf karena slow uploadnya. terimakasih sudah support cerita ini mulai dari s1 nya, mungkin bab kedepannya akan di usahakan untuk lebih cepat lagi uploadnya. akhir kata, enjoy to ready!