Four

1 1 0
                                    

Pagi itu Jiri masih tertidur nyaman dikasur miliknya dengan selimut yang membungkus dirinya.

Tiba-tiba ada suara pintu depan rumah terbuka dan

"Noona!!!" Teriak seorang remaja laki-laki dengan paras rupawannya. Kim Junghyun
Adik laki-laki Jiri satu-satunya yang sangat berisik.

Jiri yang masih tertidur sontak terbangun dan segera turun dari tempat tidurnya, dengan wajah sebalnya ia mendekati adiknya lalu memukul lengannya dengan sekuat tenaga.

"Aduh! Kenapa memukulku?" Tanya Junghyun dengan pelan mengusap lengannya.

Jiri yang terlanjur sebal lalu meninggalkan adiknya itu pergi kekamar mandi. Junghyun yang melihat kakaknya sedang marah segera memeluknya dari belakang sebelum kakaknya bertambah marah.

"Noona! Jangan marah dong aku kan rindu padamu hum hum" ucap Junghyun sambil memeluk dengan erat.

Jiri menghelai nafas sejenak lalu mengelus kedua tangan adiknya dengan pelan seolah mengatakan ia tidak marah.
Junghyun pun segera melepas pelukannya lalu dengan santainya ia duduk di sofa milik Jiri.

"Noona sedang tidak sakit kan? Mengapa eomma repot sekali tadi malam dan lihat aku harus membawa makanan lezat ini kesini...." Oceh Junghyun

Jiri yang sudah tau sifat adiknya yang berisik segera masuk kamar mandi lalu melanjutkan aktivitas nya yang tertunda tadi, ia sudah terlanjur bangun pagi dan itu gara-gara adik kesayangannya itu.

'Hah! Eomma kenapa malah mengirim bocah itu kemari, aku masih pusing karna flu ku ditambah suara berisiknya'

Jiri tak habis pikir dengan kelakuan ibunya itu terlalu berlebihan, ia memang sakit namun ia masih bisa beraktivitas seperti biasanya.




Junghyun tengah menonton TV di ruang tamu milik kakaknya. Sedangkan Jiri yang sudah selesai mandi, tengah memanaskan makanan yang dibawa adiknya tadi.
Jiri sedikit bersyukur karna ibunya  memasak banyak makanan, karena tadi ia memang tidak berencana untuk memasak.

Jiri selesai dengan aktivitas dapurnya lalu segera menyusul adiknya yang tengah serius menonton itu.
Junghyun yang sadar kakaknya tengah duduk disampingnya segera membuka lengan seraya menepuknya.

"Kemari Noona!! Aku tau masih pusing kan? Maaf ya aku tadi sangat berisik saat datang kemari, aku sangat khawatir padamu hum" oceh Junghyun tiba-tiba.

Jiri segera menyadarkan kepalanya di lengan adiknya lalu memeluk adiknya dari samping.

"Astaga! Noona ku sangat manja ternyata, haha eomma harus tau ini" goda Junhyun pada Jiri.

Jiri yang sudah terlanjur nyaman dipelukan adiknya hanya membiarkan celotehannya.









Siang itu Sehun dan Jongin kembali ke Seoul setelah berdebat dengan ibu Kim, ibu Jongin  tak rela bila Sehun ikut kembali ke Seoul.
Tetapi jadwal kuliah mereka akan padat, Sehun dan Jongin pun mencoba menjelaskan perlahan-lahan dan akhirnya dengan kegigihan mereka sang ibu pun mengizinkannya.

Sehun yang tengah duduk disamping kemudi nampak bosan, lalu tiba-tiba ia berbicara,

"Jongin-ah, kau kan sudah punya kekasih tetapi kenapa tidak pernah mengenalkan padaku?"  Tanya Sehun

"Huh? Tumben sekali kau ingin tau kisah percintaan ku biasanya saja kau masa bodoh" jawab Jongin heran seraya tetap fokus mengemudi

Sehun lalu menyeringai jahil "Ya siapa tau saja kekasihmu itu jatuh cinta padaku lalu memutuskanmu begitu saja haha"

"Yakk!! Enak saja kau, aku yang mati-matian mengejarnya masa kau ingin merebutnya" teriak Jongin seraya menepuk lengan Sehun dengan sekuat tenaga.

"Aduh! Sakit bodoh! Kau ini aku kan hanya bercanda mengapa serius sekali" ucap Sehun seraya mengelus lengannya yang memerah.

"Bercandamu tidak lucu Sehun! Huh akan ku adukan kau pada ibu!" Ucap Jongin masih dengan nada kesalnya.

"Astaga! Bocah hitam ini, adukan saja sana!
Kau lupa ya ibu lebih sayang padaku jadi yang ada nanti kau yang dimarahi" ejek Sehun.

Tak terasa perjalanan mereka sudah sampai di gedung apartemen Sehun.
Jongin yang keliatan kelelahan pun segera menuju unit kamar sehun tanpa mengatakan apapun.
Sehun yang melihat kelakuan temannya itu pun hanya menggelengkan kepala, lalu mengikutinya dari belakang.
Ia tau Jongin masih kesal dengan nya karena candaannya tadi bahkan setengah perjalanan tadi mereka hanya berdiam diri.

Sehun pun hanya membiarkan Jongin tidur di kamar miliknya ia pun tau diri dengan tidak mengusir Jongin untuk kembali ke asramanya, karena jarak dari apartemen miliknya sangat jauh.

Beruntung apartemen miliknya mempunyai 2 kamar jadi Sehun tak perlu khawatir dimana ia akan tidur.










TBC

In Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang