Pagi-pagi sekali sang Yuheng, Keqing, mendapat surat dari seseorang. Dirinya baru saja membuka pintu rumahnya dan sepucuk surat tergeletak begitu saja di tanah. Keqing mengambil surat itu. Amplopnya sangat mewah dan bercorak keemasan. Tidak ada nama pengirimnya. Keqing membuka amplop tersebut dan mengambil surat di dalamnya. Hanya potongan kecil kertas dan kalimat yang ditulis pun sangat singkat.
"Datanglah ke tempat tertinggi yang menutupi seluruh Teyvat sebelum manusia kehilangan bayangannya."
Keqing langsung memahami isi surat itu. Sang Tianquan, Nona Ningguang, ingin bertemu dengannya. Keqing langsung bergegas ke Yujing Terrace dan bertemu Bu'yun kemudian memintanya membuka jalan ke Jade Chamber. Meski agak heran kenapa sang Yuheng pagi-pagi sekali ingin datang ke Jade Chamber, pria itu sama sekali tidak memiliki keberanian untuk bertanya.
Sesampainya di Jade Chamber, Keqing disambut oleh dua orang Millelith yang selalu berjaga di sana. Salah seorang dari Millelith itu mengucapkan salam hormat kepada sang Yuheng kemudian menyampaikan pesan kalau Nona Ningguang sedang menunggunya. Keqing mengangguk lalu masuk ke dalam Jade Chamber. Suara pintu langsung memenuhi telinga Keqing. Jade Chamber selalu bersih, tapi tidak terlihat siapapun di tempat ini. Biasanya Baishi, Baiwen, dan Baixiao akan selalu menyambut Keqing kalau dia datang kemari, tapi kali ini Jade Chamber sepertinya kosong.
"Ningguang-sama."
Tidak ada jawaban. Keqing turun ke bawah, ke ruang kerja Ningguang. Begitu sampai di bawah, Keqing melihat Ningguang yang sedang membaca beberapa dokumen. Mejanya berantakan seperti biasa.
"Ah, sudah datang rupanya. Aku terlalu fokus dengan kertas-kertas ini sampai-sampai tidak sadar kalau sang Yuheng sudah tiba," kata Ningguang.
"Aku datang cepat-cepat begitu membaca surat dari Anda," kata Keqing. "Apa ada hal penting atau darurat yang terjadi?"
Ningguang tertawa kecil kemudian menggeleng. "Sejujurnya, tidak ada hal darurat yang terjadi sekarang. Pelabuhan Liyue dan semuanya berjalan seperti biasa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bahkan tidak ada pergerakan dari orang-orang Fatui. Benar-benar hari yang damai di Liyue," jawab Ningguang.
Keqing terlihat kesal mendengar jawaban Ningguang. Kalau tidak ada keperluan yang mendesak, kenapa aku dipanggil kesini, batin sang Yuheng. Ningguang sendiri paham kalau Keqing amat kesal dengan jawabannya. Tapi ada tujuan lain kenapa dia dipanggil kesini.
"Pasti sang Yuheng tidak senang mendengar kata-kataku barusan, benar begitu kan?" kata Ningguang. "Tapi tenang saja, aku mengundangmu untuk satu alasan."
Ningguang merapikan meja kerjanya kemudian berjalan ke arah sang Yuheng. Langkahnya anggun, amat mencerminkan dirinya sebagai pemimpin sekaligus pengganti Morax yang "mati" beberapa waktu lalu.
"Kau tahu persis kalau Kapten Beidou tertahan di Inazuma. Dia tidak akan kembali ke Liyue dalam waktu dekat ini. Jadi ada satu hal yang ingin kau lakukan untukku. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh Yuheng sepertimu."
Ningguang tiba-tiba mengangkat ujung gaunnya, memperlihatkan kemaluannya yang tidak ditutupi oleh apapun kepada sang Yuheng. Keqing kaget dan mundur sedikit. Apa ini yang Tianquan maksud? Dirinya dipanggil kesini untuk memuaskan nafsunya?
"Aku tahu dari Yelan kalau kau beberapa kali bermain kotor dengan Ganyu, gadis setengah Adeptus itu. Jadi aku pikir kamu tidak akan keberatan kalau sedikit bermain-main denganku," kata Ningguang. "Tenang saja, itu bukan ancaman. Aku hanya kagum dengan kehebatan sang Yuheng untuk memuaskan hasrat seorang wanita dan aku tertarik untuk mencobanya. Aku ingin tahu, lebih hebat dirimu atau Beidou."
Keqing menelan ludahnya. Keqing tahu kalau sang Tianquan punya hubungan dengan Beidou. Bahkan sepertinya semua warga Liyue sudah tahu hal itu. Yang membuat dirinya kaget adalah permintaan sang Tianquan kepadanya. Tapi sebagai seorang Yuheng, mematuhi perintah Tianquan adalah kewajiban. Keqing mendekat ke arah Ningguang kemudian berjongkok hingga wajahnya tepat menghadap kemaluan sang Tianquan. Keqing memegangi paha Ningguang, kemudian lidahnya mulai menyapu kemaluan sang Tianquan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Yuri Fanfiction
FanfictionIni cuman selingan. Ngga perlu diseriusin lah kayaknya ya. Tapi ini tetep 21+. Kalo yg kecil-kecil mau baca juga gapapa sih, yang penting resiko tanggung sendiri.