A Little Festival : 1

501 10 5
                                    

"Tabibito-san."

Suara Ayaka begitu lembut di telinga Lumine, pengembara dari dunia yang jauh itu. Mereka berdua duduk di tepian tebing tertinggi di Pulau Amakane. Festival kecil yang rutin diadakan di sini akan segera berakhir. Beruntung, karena Ayaka adalah kepala klan Yashiro dan pemimpin Yashiro Commission, para pedagang di sini dengan senang hati untuk buka lebih lama. Lagipula, siapa yang tidak akan tersihir dengan kebaikan dan kelembutan hati Ayaka? Berbeda dengan klan dan komisi yang lain, klan Kamisato dan Yashiro Commission cukup moderat dengan orang-orang Inazuma. Tidak terlalu keras dan mengerti dengan keadaan masyarakat..

"Ada apa, Ayaka?"

Lumine menjawab panggilan Ayaka dengan lembut. Namun, Ayaka hanya diam. Lumine memperhatikan wajah Ayaka yang terlihat cantik di bawah sinar bulan, lalu tanpa sadar dia menyentuh pipinya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Lumine sesaat setelah menyentuh pipi Ayaka. Dia bisa melihat wajah Ayaka yang sedikit memerah karena sentuhannya.

"Uh.." Ayaka bergumam sebentar. "Apa yang kau inginkan dalam hidup ini? Manusia selalu punya keinginan-keinginan dalam hidup mereka. Jadi, aku pikir tidak ada salahnya kalau aku bertanya soal itu padamu. Tentu saja, kau tidak perlu menjawabnya jika tidak berkenan."

Lumine tersenyum, masih menatap Ayaka. "Tentu saja aku punya," jawabnya kemudian melihat ke depan bagai menerawang ke tempat yang jauh. "Aku ingin selalu bertemu dengan kakakku lagi. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Aku merindukannya, amat sangat rindu padanya. Dia satu-satunya keluarga yang aku miliki, jadi aku ingin sekali bertemu dengannya."

Mendengar ucapan Lumine, Ayaka merasa berat dalam hatinya. Pasti sulit kehilangan keluarga sampai sejauh itu, pikirnya. Ayaka sedikit banyak mengerti apa yang dirasakan oleh Lumine, mengingat kakaknya juga sibuk mengurus urusan komisi sehingga jarang sekali ada waktu untuknya.

"Kalau Ayaka punya keinginan apa?" tanya Lumine. "Pasti Ayaka punya banyak keinginan, kan?"

Ayaka tersenyum mendengar pertanyaan Lumine. "Keinginan ya, tentu saja aku punya banyak hal yang aku inginkan. Tapi selain keinginan-keinginan itu, aku punya satu impian."

Ayaka tiba-tiba berhenti bicara. Tampaknya sesuatu yang Ayaka impikan adalah satu impian yang besar namun cukup berat untuk dia capai. Lumine secara refleks memegang tangan Ayaka. Tangan yang dingin karena angin malam itu perlahan jadi hangat karena sentuhan Lumine.

"Terima kasih," ucap Ayaka pelan.

"Tidak masalah." Lumine mengatakan itu sambil tersenyum. "Kalau aku boleh tahu, apa yang menjadi impian Ayaka?"

Ayaka menghela napas sejenak, lalu tangannya menggenggam tangan Lumine erat-erat.

"Aku ingin semua orang hidup bahagia di Inazuma," jawab Ayaka. "Impian itu, kelihatannya cukup berat dan perlu jalan panjang untuk menggapainya. Aku tidak tahan lagi melihat banyaknya kekerasan yang terjadi di sini, terutama yang dilakukan oleh Raiden Shogun dan pengikutnya. Itulah sebabnya Yashiro Commission menentang Dekrit Perburuan Vision karena kami merasa bahwa setiap orang yang memiliki vision berhak untuk menjaga benda itu sampai dia meninggal."

Lumine tidak bisa berkomentar apa-apa tentang keinginan Ayaka. Memang, dirinya sendiri juga aneh mengapa Raiden Shogun mengambil vision dari rakyatnya. Keadaan ini sangat berbeda dengan Mondstadt dan Liyue di mana para Archon memberikan vision sebagai anugrah terhadap mereka yang memiliki tekad dan kesungguhan dalam hatinya.

"Impian yang berat, tapi bukan berarti tidak mungkin," kata Lumine. "Aku yakin suatu hari nanti Ayaka bisa melakukannya."

Ayaka tersenyum mendengar kata-kata Lumine barusan. Sesaat kemudian, dia bersandar di bahu Lumine, menikmati hembusan angin malam dan sinar bulan yang terpantul dengan indah oleh jernihnya air laut di sekeliling Pulau Amakane.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genshin Impact Yuri FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang