Hi,Adela!

Prolog

"Oh tuhan! Kenapa aku engga lolos? Hiks,"
Adela terisak menatap layar monitor didepannya, impian masuk Universitas impian hilang sudah dengan hasil pengumuman hari ini.

Hingga tiba-tiba suara nada dering mengalihkan perhatiannya

"Adela, bisa kita ketemu? Aku tunggu kamu ditaman." Suara bass menyapa indra pendengarannya.

"Iya jaja, aku kesana sekarang." Tak lama setelah itu panggilan dimatikan secara sepihak.

Hanya butuh waktu 5 menit untuk Adel bersiap, dengan menggunakan celana jeans panjang dan atasan oversize ditambah rambut yang diikat satu, menambah kesan sederhana dalam diri Adel.

"Bunda, kakak keluar sebentar ketemu Naufal." Ucap Adel yang melihat Bundanya sedang duduk bersantai.

"Iya, hati-hati dijalan kak." Melihat putrinya tergesa-gesa Bunda Rani hanya bisa menggelengkan kepalanya.

🍂🍂🍂🍂

"Hai, Jaja." Sapanya sambil Mendudukan diri bergabung dikursi panjang taman.

Sapaannya disambut dengan tatapan tajam menembus sampai ke ulu hati, mata hitam kelam yang sebelumnya tak pernah Naufal perlihatkan kepadanya.

"Hari ini kita engga ada hubungan lagi! Gue udah punya cewe baru!." Ujar Naufal tak terbantahkan.

"Ja? Kenapa?." Dengan mata yang mulai berembun Adel memberanikan diri menatap mata tajam didepannya.

"Jangan tanya! Pokoknya mulai hari ini lo bukan siapa-siapa gue lagi.!"
Setelah itu Naufal meninggalkan Adel yang tengah termenung memikirkan kejadian apa yang baru saja terjadi.

"Hiks! Tuhan, kenapa? Apa salahku sampai Naufal tiba-tiba memutuskan hubungan ini?, Hiks kenapa? Setelah hari ini menjadi hari yang mengecewakan karena aku tidak bisa masuk Universitas. Kenapa juga Naufal seperti itu, Hiks. Dia bahkan engga sedikitpun bertanya gimana hasil ujianku? Padahal dulu dia yang paling semangat menemaniku, Hiks." Adel menungkupkan kepalanya menumpahkan kesedihan yang iya rasakan, untung saja taman hari ini sedang sepi jadi tidak ada yang melihat Adel seperti ini. Siapa sangka setelah kejadian ini banyak yang berubah dari seorang Adela Djasmin.