[4/8]

813 86 5
                                    

'🌙: :Saat aku sakit...

– – – – – – – – – – –
Hari ini Yuta mengambil cuti dari misi. Saat ia akan pamit dengan (Name) untuk pergi menyelesaikan misi baru dari Gojo-sensei, ia panik melihat (Name) yang memiliki wajah merah dengan suhu badan yang tinggi.

Ya, adik manisnya itu tengah demam, sepertinya efek bermain hujan semalam. Yuta menghela nafas, ia duduk disamping adiknya yang tertidur pulas setelah sarapan dan meminum obat penurun panasnya.

"Seharusnya aku lebih tegas melarangnya mandi hujan semalam." Yuta mengusap wajahnya kasar, ia sedikit menyesal tidak melarang (Name) dengan benar semalam hingga pagi ini (Name) harus tumbang.

Ponsel (Name) berbunyi. Nama Megumi tertulis diponsel tersebut. Benar juga, Yuta belom menginjinkan adiknya pada teman sekelasnya itu, Gojo? Jangan berharap banyak padanya akan memberi tahu murid didik kelas satunya itu.

"Moshi-moshi Fushiguro-kun." Yuta mengangkat telpon dari teman sekelas (Name) itu. "Are? Yuta-Senpai? Dimana (Name), dia sudah terlambat untuk misi kali ini." Suara Fushiguro Megumi terdengar.

"Ah, (Name) sedang sakit Fushiguro-kun. Dia tidak bisa mengikuti misi untuk hari ini dan besok.. mungkin." Jawab Yuta sambil mengusap kening (Name) yang berkerut dan seperti tidak nyaman dalam tidurnya.

"Ah? Souka akan ku bilang kan pada teman yang lain. Terimakasih Senpai. Jika sempat nanti aku dan yang lainnya akan menjenguk (Name)."

Dan sambungan telepon terputus begitu saja.

Setelah meletakkan ponsel (Name) ditempat semula, Yuta beranjak dari tempat duduknya dan ikut tiduran disebelah (Name). Ia memeluk (Name) dibawah balutan selimut. "Cepat sembuh imouto tersayang ku." Kecup Yuta pada dahi (Name) yang masih panas itu.

1 JAM KEMUDIAN

Sudah satu jam (Name) tertidur pulas setelah meminum obatnya. Kepalanya masih pusing tapi setidaknya ia bisa menahan pusingnya ini. Ia merasakan tangan mengelus kepalanya, menolehkan kepalanya kesamping, ia menemukan kakaknya tengah membaca dokumen.

"Yuta-nii? Bukannya Nii-chan ada misi baru hari ini?" Suara (Name) membuyarkan fokus Yuta pada dokumen misinya. Seingat (Name) kakaknya ada misi hari ini. Jadi ia mengira setelah memasakkan bubur dan memberinya obat penurun panas, Yuta akan pergi menjalankan misinya.

"(Name)? Bagaimana? Sudah enakan? Nii-chan mengundur dulu misinya kali ini." Ucap Yuta mengambilkan air minum dan memberikannya pada (Name).

Yuta tau, pasti tenggorokan (Name) kering dan butuh air untuk minum. "Bukannya itu misi penting ya?" Tanya (Name) setelah meminum habis air dari kakak tampannya itu.

"Lebih penting (Name) Ojou dari pada misi itu. Hari ini akan Nii-chan pastikan (Name) sembuh dan sanggup Nii-chan tinggal untuk misi besok." Jelas Yuta panjang lebar dan mengelus surai (Name).

(Name) mengerucut cemberut. Kakaknya ini selalu seperti ini. Meskipun hanya demam ringan, seperti penyakit parah saja. (Name) sudah besar dan bisa menjaga diri, demam seperti ini minum obat dan tidur saja akan sembuh tau?!

"Yuta-Nii mau ayam goreng asam pedas." Rengek (Name) saat Yuta kembali fokus pada dokumen di tangannya. Entah kenapa (Name) tiba tiba laper dan ingin ayam goreng pedas buatan kakaknya itu.

"Are? Baiklah, Nii-chan buatkan, sebentar ya." Yuta beranjak dari kasur single size milik (Name). Pergerakannya terhenti saat tangan (Name) menahan celana training miliknya. "Ikutt." Rengek (Name) lagi. "Nda mau sendiriiiiiii." Sekali lagi (Name) merengek.

Sudah menjadi tabiat (Name) jika sakit akan manja kepada siapa saja yang dikenalnya.

Yuta menggendong (Name) ala koala dan berjalan keluar kamar (Name) menuju dapur. "Mau coklat hangat juga." Ndusel (Name) pada pundak Yuta, membiarkan keringat nya menempel pada kaos hijau Yuta.

"Akan Nii-chan buatkan. (Name) tunggu disini ya." Yuta meletakkan (Name) dikursi meja makan. Tidak akan Yuta membiarkan (Name) membantunya membuat ayam goreng asam pedas.

Mengusak gemas rambut berantakan (Name) Yuta mulai memasak ayam goreng pedas keinginan (Name) dan susu coklat hangat pesanan adik manisnya itu.

(Name) menumpu wajahnya pada kedua tangannya. Ia bisa merasakan nafasnya yang panas dan pusing dikepalanya, tapi semua tidak terasa saat ia memikirkan betapa beruntungnya ia memiliki Yuta sebagai kakaknya.

Tersenyum kecil. "Arigatou Nii-chan," gumam (Name).
– – – – – – – – – – –

...Nii-chan yang akan merawatku sepenuh hati.

Nii-chan (O.Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang