Prolog💐

236 26 6
                                    

Haloo cerita baru nih sekuel dari cerita Your Addict HiHiHiHi. Kisah Azzam dan syela. Ga nyangka yaa. Pasti kalian bertanya kok Mas Azzam sama si Syela? Kok ga sama si Rara aja? Hahaha ini namanya surprise💐
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
__________

Aku melihat gadis itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat gadis itu lagi. Pakaiannya yang sering ummi sebut dengan "dres kekurangan kain" diterpa angin malam, semakin memperlihatkan lekukan tubuh sempurnanya. Bibir ranumnya yang dilapisi warna merah menyala sesekali bergetar seperti tengah bergumam. Dia cantik. Tubuhnya sempurna. Kedua mata tajamnya menjadi sangat indah setiap kali mengerjap. Tapi air yang terus membasahi pipinya yang tidak ku suka. Ah, lagi-lagi aku mendapatinya tengah menangis.

Aku Khoirul Azzam Dafaulhaq orang-orang yang mengenalku biasa memanggilku Azzam. Aku pernah mengabdi di salah satu pesantren beberapa tahun lalu. Kini aku tengah melanjutkan pendidikanku di kairo Al azar. Bulan ini aku pulang ke indonesia karena berniat lebaran dengan Ummi dan melamar seseorang yang berakhir kami tidak berjodoh.

Aku tidak ingin menjelaskan lebih jauh mengapa lamaranku batal karena itu terlalu menyakitkan jika terus terulang dalam ingatan.  Saat ini aku sedang melarikan diri dari ketidaknyamanan hati setelah batalnya lamaran itu. Aku bukan manusia sempurna seperti nabi yang bisa dengan mudah mengiklaskan apa² yang Allah putuskan tidak menjadi takdirku. Jadi aku memutuskan melarikan diri ke kampung halaman Almarhum Abi bertemu dengan paman dan bibi.

Setiap selesai shalat isya' aku berkeliling kota untuk menghilangkan rasa jenuh tapi siapa sangka aku selalu bertemu dengan gadis itu. Ini sudah ketiga kalinya. Ia duduk di got sendirian dengan potongan baju yang sangat amat terbuka. Tapi bukan itu yang membuatku memerhatikannya beberapa hari ini. Tangisannya entah mengapa selalu terbayang setiap kali aku menutup mata. Getar bibirnya ketika ia tengah menggumamkan sesuatu entah mengapa aku menjadi sangat ingin tahu.

Ya Allah. Saya tidak tahu sudah berapa banyak dosa hamba setelah beberapa kali memerhatikannya diam². Saya tidak mengerti. Saya hanya merasa ada sesuatu dari gadis itu yang berhasil menarik saya untuk lebih mendekatinya. Maka malam ini hamba minta izin. Hamba hanya takut menyesal jika membiarkannya begitu saja.

"Assalamualaikum"

Dia tidak menjawab.

Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung duduk di sampingnya. Gadis itu tampak terlihat tak nyaman dengan kehadiranku tapi aku mencoba tidak peduli.

"Siapa namamu?" Tanyaku tanpa menoleh ke arahnya.

Aku merasa ia tengah menatapku.

"Syela" Jawabnya pendek. Ia memang telah menyudahi tangisannya semenjak aku menghampirinya. Tapi suaranya masih sengau.

Aku tersenyum.

"Saya perhatikan beberapa hari ini kau selalu menyendiri di sini, menangis pula. Kenapa?"

"Bukan urusan anda" jawabnya ketus.

Aku tersenyum kecut. Wajar dia bersikap begitu, aku adalah orang baru, tidak dikenalnya pula. Aku mengangguk mencoba mengerti.

"Nama saya Azzam"

Dia hanya diam tak memberi tanggapan apapun. Aku menggaruk pelipisku. Suasana menjadi sangat canggung karena dirinya yang terlalu menutup diri. Entah apa masalahnya hingga membuatnya tak memperdulikan sekitar. Aku menghela nafas.

"Kalau begitu saya pulang dulu" pamitku sambil lalu menyodorkan kartu identitas kepadanya.

Ia mengerutkan kening.

Karena tak kunjung ia terima ku letakkan kartu itu di sampingnya.

"Kalau butuh bantuan kamu bisa menghubungi saya lewat no hp yang tertera dalam kartu itu. Insyaallah saya akan selalu bersedia membantu"
___________

Usai kepergian Azzam, Syela menatap kartu identitas pria itu. Setetes air mata kembali mengalir di pipinya.

Ternyata masih ada yang mau peduli kepadanya :)

Ternyata masih ada yang mau peduli kepadanya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stuck In A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang