✦
Jeongin meremas-remas tangannya khawatir, ruas jarinya terasa dingin bahkan sampai ke kakinya yang bergoyang-goyang. Minggu lalu saat ia wawancara untuk lowongan magang yang ia lamar, ia diberitahu untuk menunggu pengumuman berikutnya selama satu minggu.
Jika lewat?
Sumpah, rasanya Jeongin tak sanggup kecewa lagi.
Ting!
One new email.
Bagai pucuk dicinta ulam pun tiba, dengan secepat kilat tangan Jeongin bergerak membuka notifikasi yang muncul pada layar laptopnya. Detik-detik kemudian, Jeongin terperangah tanpa bisa ia tahan, matanya bergulir cepat membaca deretan kalimat dalam email yang memiliki inti bahwa ia diterima di posisi magang pada divisi Art & Creative.
"Fuck, akhirnya.. gak sia-sia wawancara yang gajelas itu.."
Jeongin lalu memekik senang, melompat-lompat di kamarnya sambil menghubungi sahabatnya– Han, lewat telepon akan kabar bahagia ini. Lalu ia berjalan ke lemari baju, penampilan perdananya esok harus paripurna!
Tapi..
Jeongin juga berencana berbaik hati sedikit pada pelanggannya karena ia sangat senang hari ini.
✦
Hyunjin sedang membaca berkas yang baru saja diberikan Yeji– juniornya di Art & Creative. Yeji mampir ke sudut tempat bekerja Hyunjin yang terpisah dari kubikel meja Art & Creative yang lain, sedikit eksklusifitas karena posisinya sebagai Manager. Meskipun tidak memiliki ruangan khusus seperti Chief, Hyunjin sudah cukup senang– meskipun ia juga mendambakan kursi empuk milik Chief yang miliki busa setebal harapan dan cita-cita orang tua.
Yeji baru saja berikan sebundel berkas pada Hyunjin, termasuk informasi anak magang yang akan memulai agenda first day at the officenya besok hari. Budaya di kantor mereka, bahwa pegawai baru akan menghabiskan hari pertamanya berkeliling kantor dan mulai mengetahui dasar work flow dibawah pengawasan penanggungjawabnya.
Hyunjin adalah penanggungjawab pegawai magang Art & Creative kali ini dengan posisinya sebagai Manager. Ia memaki-maki dalam hati karena berarti pekerjaannya akan bertambah jika anak magang yang datang tak kompeten sama sekali– mereka biasanya cenderung merepotkan. Sementara untuk quarter kedepan divisi mereka sudah sangat padat, ditambah lagi harus mengawasi anak magang. Hyunjin bersyukur lowongan yang dibuka hanya untuk satu orang, semoga tak merepotkan, batinnya.
"Bos, kita rayain dimana besok?"
"Di tempat biasa aja, kalian tolong booking. Ke Chief nanti saya yang bilang,"
Yeji menyunggingkan senyum dan jempol pada Hyunjin tanda bahwa perintah diterima, sementara Hyunjin memijat pelipisnya. Budaya tak tertulis kantor mereka, bahwa divisi akan habiskan makan malam bersama di luar ketika menerima pegawai baru dalam rangka perkenalan satu sama lain sebelum bekerja bersama. Padahal Hyunjin sudah rencanakan ingin tidur lebih awal esok malam.
"Yang Jeongin, wah satu almamater? Beda empat angkatan ya.. bukan dari Seoul?"
Hyunjin menggumam sendirian sambil membaca informasi mengenai Yang Jeongin, anak magang Art & Creative yang akan ditanggungjawabi Hyunjin mulai esok hari.
Ting!
Ponselnya bergetar, reminder yang sudah Hyunjin pasang tadi pagi muncul di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Concupiscent 《hyunjeong》
Fanfiction!! slow update !! Berkhayal tidak mungkin bermanfaat dan Hyunjin sukai, membuang waktu dan uang pula. Ya, kan? Namun bagaimana jika khayalannya hadir di dunia nyata dan membuat Hyunjin menjilat ludahnya sendiri? [!] bxb, lots of explicit mature sce...