Di sisi Indonesia
Ia duduk manis di balkon. Menunggu kabar dari dayang nya, Diona.
"Hm, aku harus membunuh orang yang telah memutar waktu? Jika tidak bisa, harus membunuh tokoh yang membuat tubuh ini menderita...hoo wanita simpanan pria brngsk itu ya? Mudah sekali. Tinggal menikamnya dengan pedang, pisau atau belati. Atau gunting? Atau menembak otaknya dengan senapan hingga hancur? Atau aku kuliti hidup-hidup? Atau memotong tubuhnya? Melemparinya tombak? Atau membakarnya hidup-hidup? Atau, mengalirkan arus listrik padanya? Ah! Menyuntikkan cairan kimia ke dalam tubuhnya bagus juga! Hahaha, cara apa lagi ya? Kurasa dia akan menjadi bahan percobaan ku yang ke-999."
"Fufufu, aku sungguh tidak sabar!"
*Tok
*Tok
*Tok
"Masuk"
*Cklek
"Apa pengacaranya sudah sampai, Diona? Dan, bagaimana dengan waktu pertemuan dengan tunangan ku? Kau tidak mengatakan hal ini pada siapa-siapa kan?"
"Apa lagi yang kau rencanakan?" Suara dingin dan berat itu menyapu indera pendengarannya.
*Deg
'Hah?!'
"A-"
Laki-laki itu, Singapura. Ia mendekat dan menarik paksa tangan Indo, hingga menyebabkan tangannya yang di perban tadi harus berdarah lagi.
"Akh! Lepaskan!"
Singapura reflex melepasnya. Namun, tatapan tajamnya itu tidak hilang.
"Apa?! Dimana sopan santun mu?! Memasuki kamar wanita tanpa permisi dan tiba-tiba melakukan kekerasan?! Apa ini sikap seorang bangsawan yang terhormat seperti mu?!" Marah Indo
"Kau, apa maksudmu untuk tidak mengatakan apa-apa pada siapapun? Kau merencanakan sesuatu?!"
"...Aku tidak merencanakan apapun! Kau hanya salah dengar!"
"Lalu? Untuk apa kau mencari pengacara?"
"Kau tidak perlu tau! Dan, apa kau tau?"
"Itu sudah tugasku! Jika kau mengacau lagi, ayah akan benar-benar marah padamu!"
"Ayah? Siapa yang kau sebut ayah? Oh, maksudmu tuan Asean? Ya, aku tidak peduli jika dia akan marah. Dan, apa urusanmu di sini hanya mengatakan hal itu?"
"Lebih baik kau keluar" lanjutnya
"Kau-"
*Tok
*Tok
"Singapura, ada pertemuan hari ini dengan bangsawan barat. Bersiap-siaplah, kita akan pergi jam 14.00, jangan sampai terlambat"
KAMU SEDANG MEMBACA
How a Mafia Queen Reincarnated
FantasyDunia ini hanyalah sementara. Yang selamanya itu kematian. by : © CaaaTempest✓