Seokjin pemuda berbahu lebar dengan wajah tampan nan rupawan, putra dari seorang pengusaha sukses di kota nya.
seokjin merupakan anak tunggal, tapi gelar anak tunggal tiba-tiba saja lenyap semenjak kehadiran enam orang laki-laki, seokjin berperan sebagai kakak bagi mereka, karena ternyata ke enam laki-laki itu merupakan adik nya.
awalnya seokjin tidak percaya, tapi setelah ayah nya mengatakan kalau sebenarnya ayah seokjin memiliki tiga istri dan ke-tiga istri nya lah yang telah melahirkan mereka, termasuk seokjin yang lahir dari rahim sang istri pertama.
seokjin mempunyai saudara kandung yang sebelumnya tidak pernah ia ketahui.
ibu seokjin meninggal usai melahirkan sang adik, dan adik nya di bawa oleh ayah dari sang ibu.
seokjin sama sekali tidak pernah di beri tahu kan oleh ayah nya tentang adik nya itu, ia hanya tau kalau ibu dan adiknya telah meninggal saat itu.
terlalu kejam menurut nya.
dan sekarang ia harus menerima kenyataan bahwa ternyata sang ayah telah berkhianat dengan menikahi dua orang sekaligus sebelum sang ibu meninggal.
tujuh jam yang lalu adalah saat di mana seokjin tidak lagi menjadi anak tunggal.
"kalian semua harus akur mengerti?" ujar sang ayah pada tujuh pemuda yang merupakan anak nya.
"b-baik lah, a-ayah.." balas salah satu nya, seperti nya anak itu masih canggung untuk memanggilnya ayah dan sedikit takut?
"ayah dan ibu kalian akan pergi keluar kota, kalian di sini baik-baik jangan bertengkar, seokjin kamu sebagai yang tertua harus menjaga adik-adik mu ini" petuah sang ayah.
"iya ayah, akan ku lakukan" kata seokjin menurut.
seorang wanita paruh baya namun masih terlihat awet muda datang menghampiri mereka sambil membawa beberapa cemilan di nampan.
"wah lagi pada ngumpul, ini bunda bawain cemilan" ia meletakkan nampan berisi makanan ringan berupa kue kering itu di tengah tengah mereka.
"terimakasih bunda" ujar salah satu pemuda yang bernama jungkook.
"sama-sama sayang, bunda ke kamar dulu mau beres-beres barang" wanita yang merupakan ibu kandung dari jungkook dan jimin itu melangkah menuju kamarnya.
"ayah juga pergi dulu" kim daehoon, yang merupakan ayah dari tujuh pemuda itu bangkit dan berjalan menuju kamar nya.
sepeninggal sang ayah ke-tujuh pemuda itu di hadapan kan dengan suasana canggung, hening, tidak ada yang bersuara.
sampai sebuah suara dari perut salah satunya memecah keheningan
"maaf, aku lapar" akunya menunduk malu.
"aku tidak suka suasana seperti ini" tutur seokjin
"aku juga, jadi bisakah kita berhenti bersikap seakan orang asing? ayolah kita saudara sekarang, kita harus mengakrabkan diri" ujar hoseok dengan senyuman matahari nya.
"kakak benar, mari mengakrabkan diri, mungkin kalian sudah tau tapi aku akan memperkenalkan diri, aku jimin" kata si pemuda bermata sipit.
"hoseok, salam kenal adikku" sahut hoseok mengulurkan tangannya membuat jimin sedikit terkekeh, perkenalan ini sedikit lucu menurut nya.
"akuu jungkook, aku adik bungsu kalian" ujar pemuda bergigi kelinci yang duduk di sebelah seokjin
"adik bungsu! mengapa kamu bertingkah imut sekarang?" kata jimin membuat jungkook mengerucutkan bibirnya lucu.
"jungkook bukan kah kamu lapar? kenapa tidak makan kue nya?" tanya hoseok, jungkook lantas mengambil kue buatan bunda nya dan memakannya.
"hehe tadi suasananya begitu dingin aku takut" ujar jungkook

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE SIDE
Fiksi Penggemarseokjin ingin menjadi kakak yang baik seperti apa yang di pesankan oleh ayah nya. impian seokjin sekarang hanya ingin memberikan kebahagiaan untuk adik adik nya. mempertahankan rumah yang baru saja ia bangun. "maaf jika aku terlalu berlebihan, aku t...