Wendy sedang rebahan di kasurnya sambil melamun memandang langit-langit kamarnya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, ia sama sekali tidak bergerak ketika sebuah suara langkah kaki memasuki kamarnya.
"Kak Wenwen!" Panggil seseorang menggoyangkan tubuh Wendy.
Wendy menoleh, "halo kak, kakak inget aku kan?" Ujar gadis itu pada Wendy.
"Lah...emangnya lo siapa? Bule nyasar dari mana, kok bisa disini?" Wendy terheran-heran dengan keberadaan bule nyasar itu.
"Kalau gue bule mah, gue bakal nanya pake bahasa hutan kali." Sahut gadis bule tersebut.
"Bahasa Inggris, bukan bahasa hutan."
"Ya apapun itu namanya, kakak serius gak inget aku?" Sekali lagi gadis itu bertanya.
"Gue udah bilang enggak, ya berarti gak kenal. Emang lo siapa? Kenal gue darimana?" Wajah polos Wendy sangat membuat gadis dihadapannya gemas untuk merusaknya dengan cubitan keras.
"Daripada lama, gue kasih tau aja deh. Halo kak, gue Lisawa Zubeir. Inget gak? Gue adik kelas lo pas SMP."
Wendy memutar kembali memori untuk mengingat gadis yang berada di kamarnya saat ini. Pada akhirnya Wendy melompat dan mengangkat tubuh gadis itu dan diputar-putar.
"WEHHH INI BENERAN LO, LILIS?! GILAAAA LO UDAH GEDE AJA, MANA CANTIK BIKIN PANGLING, GUE KIRA LO BULE NYASAR HAHAHA." Ujar Wendy dengan nada tinggi.
"Iya, duh bisa gak lo berhenti muter-muterin gue. Kepala gue pengen copot rasanya, kak." Wendy segera menurunkan Lisa.
"Hehe sorry, gue bahagia aja. Akhirnya lo pulang sekian lamanya ngeram diri di Thailand."
"Elah, gue di sana kuliah. Bukan ngeram diri, lo kira gue ayam kali ah."
"Oh iya, gimana kuliah lo? Lancar? Atau mampet?"
"Lancar, kak. Gue seneng banget akhirnya lulus S1, terus bisa pulang ketemu lo deh. Ngomong-ngomong lo tambah cantik aja, kak. Kerutan wajah lo belum ada ya?" Kata Lisa.
"Lo kira gue setua itu, ya enggaklah Lis. Paling nanti kalau lo udah nikah hahaha." Tawa Wendy.
"Iya in, eh lo gak kerja?" Tanya Lisa.
"Enggak. Gue males mending turu aja. Sini Lis, tidur bareng gue. Taro koper lo di lemari gue."
"Heh serem coy! Lo kaya om pedo tau, ngeri gue. Jangan jangan kakak suka bawa dede gemes kesini ya."
"Ya kali gue begitu. Lagian melepas kangen sama sahabat lama enggak boleh ya, lo kangen gue juga kan, ngaku?"
"Kak Wen, sejak kapan lo jadi pembicara manis? Hati-hati bahaya bagi orang suka baper loh!"
"Semenjak kamu kembali." Kedip mata Wendy ke Lisa.
Melihat itu Lisa ikut bermain-main, "Ululululu...bayi besarnya aku kangen banget ya, sini aku peluk." Lisa melempar begitu saja kopernya dan melompat ke kasur Wendy.
Kemudian memeluk erat tubuh Wendy. Kuncian pelukan Lisa membuat Wendy kehabisan oksigen. Mengambil oksigen banyak, Wendy membalas pelukan itu sangat erat. Kini gantian Lisa yang merasa kehabisan oksigen, tertatih-tatih ia meninju Wendy untuk melepaskannya.
"Huh~ huh~ huh~ kak, lo hampir bikin gue mati. Kejam banget sih!"
"Lo duluan. Gue mah cuma bales dendam hehe." Kekeh Wendy.
"Terserah lo! Sekarang tunjukkin dimana kamar tidur gue." Ujar Lisa.
"Tidur sama gue aja. Gue gak ada temen peluk, mau gak?" Ucap Wendy hanya menggoda Lisa. Ia sangat suka melihat ekspresi wajah Lisa ketika digoda olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOMBLO HAPPY
FanfictionSendiri tanpa harus masuk ke dalam kisah percintaan itu sangat menyenangkan. inspirasi dari lagu: Jomblo happy - Gamma1