❪ ៸៸ POISON ✰ ❫

575 60 39
                                    

Racun

Racun abadi di tubuhnya

Kematian

Sudah akrab bagi kehidupan Hatake Kakashi

Kelahirannya begitu dinanti dia adalah keturunan terakhir dari keluarga Hatake yang dikenal sebagai primadona bagi klan yang lain

Keluarga Hatake hanyalah keluarga biasa yang bekerja sebagai penambang permata,tapi bukan pekerjaan mereka yang menjadi hal yang paling di kenal melainkan wajah garis keturunan mereka yang rupawan

Kakashi kecil adalah anak yang periang wajahnya yang imut dan rambut perak cantiknya berhasil menjadi primadona bagi warga desa,namun itu semua berakhir ketika dirinya berumur 2 tahun

Kakashi kecil sedang bermain bersama teman-temannya,tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan kaki temannya dan detik itu juga anak itu mati

Sejak saat itu Kakashi dijuluki sebagai bocah beracun,Setiap kulitnya bersentuhan dengan kulit orang lain maka orang itu akan mati

Hingga Kakashi di kurung disebuah menara yang berada di dalam hutan agar tidak membunuh siapapun

•°•°•°•°•

Kakashi kini sudah tumbuh menjadi pemuda berusia 19 tahun, kulitnya putih sedikit pucat,orang - orang akan tidak percaya jika dia sudah berusia 19 tahun namun karena kondisinya yang berbeda Kakashi harus tetap dikurung di menara di dalam hutan

Setiap seminggu sekali Kakashi diperbolehkan keluar tapi dengan syarat hanya di sekitar menara dan memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah

Kakashi hanya tinggal bertiga dengan ayahnya, Sakumo Hatake dan seorang pelayan yang Kakashi bahkan tidak tahu wajahnya

Kakashi sering berkomunikasi dengan ayahnya tapi itu hanya dari balik pintu, Kakashi takut jika seandainya dia tanpa sengaja menyentuh ayahnya, ayahnya akan mati.

•°•°•°•

Hari itu awal Musim semi yang indah,salju mulai mencair dan bunga kembali bermekaran

Kakashi terbangun karena cicitan burung yang selalu bertengger di jendela kamarnya

Kakashi beranjak dari ranjang dan membuka jendela lebih lebar lagi,dia merentangkan kedua tangannya melemaskan otot-ototnya yang kaku

Kakashi berjalan pelan menuju kamar mandi untuk hanya sekedar menggosok gigi dan mencuci muka,udara awal musim semi masih dingin membuat Kakashi tak ingin bersentuhan dengan air

Kakashi keluar dari kamar mandi sambil mengusap wajahnya yang basah menggunakan handuk,"Kakashi-san ini makananmu" Nampan berisi makanan di berikan lewat pintu yang memiliki lubang berbentuk persegi di bagian bawahnya

"Terima kasih" Kakashi mengambil nampan makanan dan menaruhnya di atas laci di depan jendela

Jendela itu sangat besar hampir separuh dari tinggi badan Kakashi,total ada 5 jendela di kamar Kakashi termasuk yang besar,4 lainnya berada di dekat langit-langit kamar dan selalu terbuka kecuali saat musim dingin

Kakashi menyingkirkan beberapa barang dari laci lalu menarik kursi dari meja ke arah laci, dia ingin menikmati menikmati sarapannya di dekat jendela,suara cicitan burung dan angin yang berhembus bak rileksasi bagi dirinya

Kakashi mengawasi satu burung yang bernyanyi indah dan tanpa sengaja jarinya menyentuh burung itu,burung itupun mati dan terjatuh ke bawah menara

Obikaka dumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang