5 (-BALAS DENDAM?-)

15 11 2
                                    

_Happy Reading_
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bang?!".

Jayden diam seribu bahasa,tatapannya kosong kedepan."Bang!!".Sentak Naga sambil menggoyangkan tubuh Jayden untuk menyadarkan nya.

"Tuh cewek berarti adeknya dong!!".Ucap Naga pada Jayden yang masih belum berbicara.

"Wahh,nggak bisa di biarin nih bang".Sambungnya.

"Tapi itu udah 3 tahun yang lalu Ga,nggak ada gunanya".Ucap Jayden.

"Nggak bisa dong bang,bagaimanapun juga tuh polisi udah bikin bang Reno meninggal".

"Kita udah nggak fokus untuk balas dendam Ga,kita udah jadi buronan,yang ada kita malah cari mati".

"Ckk,gue nggak peduli kalau gue udah jadi buronan atau apalah itu,gue nggak mau bang Reno mati sia-sia".

"Seenggaknya Reno ngorbanin dirinya buat saga,dia nggak mati sia-sia".

'Bughh!!'.Naga mendorong Jayden ke sudut sofa."Lo kenapa sih bang?! Lo kenapa jadi gini? Kak Reno bang!! Lo tega?!".

"Emang nya kita bisa apa sekarang?! Lo mau ngapain?".

"Ada adeknya kan disini!! Lo tau maksud gue apa".

"Lo gila? Dia cewek yang nggak salah apa-apa Ga,lo nggak bisa libatin dia".

Naga menepuk bahu Jayden keras."Bang! Gue nggak peduli dia terlibat atau enggak,yang penting kan---".

Jayden menepis kasar tangan Naga lalu menatapnya tajam."Kita psycho Ga,tapi kita masih punya hati nurani!!".

"Kita udah sering ngebunuh orang bang!! Itu yang lo maksud hati nurani? Bukannya itu kebiasaan kita?!".Ucap Naga menantang.

Jayden terdiam,dia masih menatap Naga tajam.

"Hei hei hei,jangan bilang?! Bang sadar bang sadar".Naga menepuk nepuk pipi Jayden keras sehingga membuat Jayden jadi menghadap ke samping.

"Lo bisa jatuh cinta juga hmm?! Kapan? Kapan bang?!".

"Gue nggak--".

"Lo mau ngelak?!".

"Gue nggak suka nyakitin cewek,gue...nggak punya perasaan apapun sama perempuan itu.

"Halahh,kalau gitu kenapa lo nolak?".

"Korban kita ada cewek juga loh bang kalau lo lupa. Kalau lo nggak mah....biar gue aja gimana?!".

Naga berniat pergi meninggalkan Jayden,namun tangannya di tahan oleh Jayden."Jangan!! Biar gue aja yang urus".

Naga tersenyum miring."Gue tunggu".

Setelah itu Naga meninggalkan Jayden sendiri. Jayden memukul meja yang menimbulkan suara yang sangat keras,dirinya tak tahu mengapa membunuh gadis itu sangat sulit sekali.

"Lo kenapa bang?!".Juna menaiki tangga heboh sambil menunjukkan wajah kaget nya karena suara yang di timbulkan oleh Jayden.

"Bang Juna!! Cepet bego,itu handphone gue kecemplung di kolam ikan".Ucap Saga.

Saga menarik narik tangan Juna turun untuk segera mempertanggung jawabkan handphone nya yang Juna jatuhkan di kolam ikan.

"Iyaaa iya cil,sabar napa".Decak Juna kesal dan dirinya hampir terjungkal di tangga.

Jayden masih tenggelam dalam pikirannya,dia tak tau harus berbuat apa sekarang,dia tak tega membuhun seorang wanita,yang di maksud Naga memang benar bahwa mereka juga pernah menjadikan wanita sebagai korban mereka,tapi Jayden tidak ikut andil saat itu".

"Naga.....lo masih kaya dulu,sensitif kalau itu menyangkut kematian Reno".

.
.
.
.
.

Hari sudah subuh,jam menunjukkan pukul 03.00 a.m Jayden terbangun,dia menuju dapur.....berniat mengambil pisau yang selalu dia simpan di sana. Pria itu mengendap-endap,takut jika yang lainnya terbangun,dia juga memiliki pistol di kantung celananya.

Kini Jayden sudah berada di loteng tempat dimana Carissa di kurung,dia.melihat gadis itu sedang tertidur pulas,bahkan Carissa tidak menyadari jika Jayden berada bersamanya saat ini.

Jayden duduk di sofa sebelah,dia memperhatikan wajah gadis yang sedang tertidur itu,dia tak tau apa yang dia rasakan sekarang,hanya....tak tega?.

"Dasar gila,kenapa lo harus jadi adeknya sih!!".Gumam Jayden.

Jayden menundukkan kepalanya sebentar,dia melihat gadis itu lagi....lalu mulai beranjak berdiri menuju gadis itu.

Tangan lelaki itu sudah ada di atas,dia memegang pisau,bersiap membunuh Carissa,namun tangannya bergetar,keringat dingin membasahi tangan dan wajahnya,dia masih ragu apa yang dia lakukan ini benar atau tidak.

Sudah 2 menit,Jayden masih belum berani untuk membunuh Carissa,tangannya masih berada di atas."Ckk!!".Jayden mengurungkan niat nya.

"Bangsat!! Lakuin gini aja masa lo nggak bisa!!".Dengan perasaan campur aduk akhirnya dia pergi meninggalkan ruangan itu
.
.
.
.
.

Sudah berkali-kali Jayden berniat membunuh Carissa,bahkan ini sudah lewat dari 1 bulan,tapi dia masih tidak berani.

Naga juga berkali-kali mendesak Jayden,situasi ini membuatnya sangat frustasi,dia tak tahu apa yang harus dia lakukan pada gadis itu.

_________________________________________
·TBC·






























JANGAN
LUPA
FOLLOW
VOTE
COMEN
SHARE

🔫📰

DEVIL BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang