Z

20 3 0
                                    

Setelah sampai disekolah mereka berjalan menuju kelasnya masing-masing.

Resya yang baru saja sampai didepan pintu kelas menghentikan langkahnya karena kedua matanya melihat tiga Kakak kelas perempuannya itu sedang berjalan menuju kantin. Ia mencoba mengikuti ketiga perempuan tersebut bertujuan untuk mengintrogasi tentang kejadian kemarin yang dialami oleh Selna, Resya yakin bahwa itu adalah ulah mereka bertiga.

Sampai disalah satu meja yang sudah ada Trio Gabby disana Resya menatap tajam kearah Gladis si ketua yang terkenal cantik parasnya namun sangat buruk perilakunya.

"Eh kamu Resya kan? Yang anak baru itu kan ya?" Ramah Gladis dengan senyuman pada Resya yang sedang berdiri didepannya.

"Hmm iyah" Jawab Resya dengan senyum penuh keterpaksaan.

"Silahkan duduk Ris! Ada apa yah nyamperin kami bertiga?" Ucap salah satunya temannya yaitu Tasya.

"Oh iyah kak, makasih" Jawab Resya dengan mendudukkan bokongnya dikursi tepat hadapan mereka.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku loh barusan" Ingat Tasya dengan mata yang sedari tadi tidak ia palingkan dari pandangan wajah Resya yang tampan dan juga menyejukkan.

"Hmmm jadi gini kak, maaf sebelumnya kalau ganggu dan juga gak sopan" Ucapan Resya dengan penuh kelembutan.

"Sama sekali Gak ganggu kok" Jawaban kini bukan keluar dari mulut Tasya melainkan dari Mitha si paling lemot ini dengan bibir tersenyum  dan mata berkedip genit (hmm si Mitha kalo ngeliat cogan lemotnya gak kumat ye).

"Nanti pulang sekolah aku mau ngomong sama kalian bertiga ditaman belakang. Kalo bisa, kalau enggak cukup kak Gladis aja" Dengan rasa berat hati ia mengucapkan kata-kata barusan. Rencana akan mengintrogasi mereka sekarang Resya undur karena waktu dan tempatnya kurang tepat (Lihat saja nanti).

"Hmm ada ap"

"Boleh, bisa banget" Jawab Gladis dengan memotong ucapannya Tasya barusan.

" Oh yaudah kalau gitu. makasih ya kak, aku permisi dulu" Ucapan Resya dengan senyum manisnya sebelum meninggalkan mereka.

Setelah Resya tidak terlihat lagi mereka melanjutkan obrolannya.

"Kira-kira Resya mau ngomong apaan ya? Apa dia mau nembak gue kali ya dengan kesaksian kalian berdua" Ucap Gladis dengan penuh kepercaya diriannya.

"Hadeh Queen gak usah kepd'an deh, dia itu sukanya sama aku bukan sama Queen" Celah Tasya yang tidak kalah pd.

"Ishhh kalian nih ya terlalu berekspektasi tinggi, orang jelas-jelas Resya cintanya sama aku. Ya pasti dia bakal nembak aku lah" Kata-kata yang keluar dari mulut Mitha tidak kalah pd-nya dari kedua temannya.

"Heh gak usah ngaco deh lo, tadikan Resya bilang KALO KALIAN GAK BISA DATENG YA CUKUP KAK GLADIS AJA, jadi yang pentingnya itu gue bukan lo lo pada. NGERTI!" Jelas Gladis dengan penuh penekanan dalam kata "kalo kalian gak bisa dateng ya cukup kak gladis aja, ngerti!".

"Hmm ya ya ya terserah Queen aja deh. kita liat aja nanti, Siapa yang bakal ditembak sama Resya?" Pernyataan Tasya.

"Okeee" Jawab Gladis lalu meninggalkan mereka berdua.

"Ishhh kok gue malah ditinggal sih" Kesal Tasya dengan bibir cemberut lalu lari mengikuti Gladis.

"Lah, yang lain pada kemana? Kok aku ditinggal sih, terus siapa yang mau bayar makanan ini?" Tanya Mitha yang sedang memakan gorengan.

Bel istirahat berbunyi lima menit yang lalu, banyak siswa-siswi yang sudah berada dikantin saat ini. Namun, Selna sendiri tetap didalam kelasnya sedang duduk dibangku jajaran ketiga yang sedang anteng dengan benda pipihnya itu.

RESETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang