E

30 2 0
                                    

Dengan perasaan sedih karena makanannya ditolak oleh seorang perempuan yang memakai kerudung dihadapannya kini, Ia menundukkan kepalanya dengan mata memandang sendu sendok yang sedang dipegangnya lalu meletakkan kembali ke atas kotak makan.

Selna yang melihat itu semua merasa tidak enak, lalu dengan berat hati ia menarik kotak makan tersebut kehadapnya.

"Iyaaahh nih gue makan, udah jangan nangiss." Pernyataan serta ejekan  Selna dengan menyendok makanan lalu menyuapi ke mulutnya.

"Ihhh siapa juga yang nangis, paling juga nasinya yang nangis karena gak dimakan" Jelas Resya dengan elakannya.

"Hmm ya deh" jawab Selna yang sedang merasakan makanan yang diberikan Resya tadi.

"Gimana? Enak gak?" Tanya Resya dengan antusias.

"Hmm enakkk, bilangin sama bunda lo "makasih atas makananya ini"." Jawab Selna dengan sangat jujur.

"Hm ngokehhh, gue bakal sampein ke Bunda kalau calon menantu nya sukaaa banget" Ucapan Resya dengan tambahan calon menantu serta acungan jempolnya.

"uhuk, uhuk." Selna tersedak kaget dengan ucapan Resya barusan (calon menantu).

Dengan penuh perhatian Resya memberikan botol minum yang berisikan air mineral kepada Selna.

"Nih minum dulu! jangan buru-buru makannya, gue gak bakal minta kok" Ucap Resya.

Plak

Spontan Selna memukul kepala Resya sedikit keras karena ia kesal sekali dengan ucapannya itu. Lalu ia menerima botol minumnya.

"Aww, kok gue di pukul sih? Jahat banget" Ucap Resya terkejut dengan mengelus-ngelus kepalanya yang tadi Selna pukul.

"Lo sih ngadi-ngadi kalo ngomong. pake tambahan calon menantu segala, Apaan coba?" Omel Selna dengan sama sekali tidak merasa bersalah telah memukul kepala Resya (toh dia juga yang salah).

"Ya aamiin aja, siapa tau emang jodoh. Jodohkan gak ada yang tau" Ucapan yang keluar dari mulut Resya ini tidak kalah menyebalkan dari yang tadi.

"Emang gak ada yang tau, tapi gue ogah jodoh ama lo. Bisa-bisa gue darting (darah tinggi) kalo jadi istri lo nanti bahkan sampe struk (stroke)" Jawab Selna dengan penuh kekesalan.

"Gak sampe kek gitu juga, bahkan lo bakal bahagia tiap hari karena setiap bangun tidur lo udah liat pangeran tamvan di sisi lo" Ucapan Resya yang super-super percaya diri.

"Dihh, pede banget lo" Ucap Selna dengan nada ngeggas.

"Lo emang gak sadar Kalo gue itu tamvan? Oppa-oppa korea mah lewatt" Pernyataan Resya dengan  kepercaya diriannya yang tingkat dewa.

"Lewat kemane? Justru lo ketinggalan gantengnya jadi lewat" Jelas Selna yang sudah lelah menghadapi kelakuan Resya.

"Bukan gituu, dibandingkan oppa-oppa korea masih gantengan gue kemana-mana" Jelas Resya yang penuh dengan kepercaya diriannya itu.

"Ya udah deh terserah lo aja, bebas terserah" Pasrah Selna menghadapi ucapan Resya.

"Akhirnya lo mengakui kalau gue itu tamvan, alias ganteng polll" Masih dengan tingkat kepercaya diriannya Resya.

"Capek ya Allah" Ucap Selna dengan suara pelan.

"Udah mending lu lanjut makan aja! gue mau balik ke kelas. Byee" Pamit Resya dengan senyuman manisnya serta melambaikan tangannya (dadah).

"Huft, akhirnya pergi juga tu makhluk halus" Ucap Selna tanpa filter dengan nafas panjang setelah kepergian Resya dari hadapannya.

Selesai makan ia menutup kotak makan tersebut lalu minum di botol yang tadi Resya berikan, setelah itu ia meletakkan kotak makan itu ke bawah meja tempatnya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang