Chapter 1

3.1K 238 48
                                    

Athalla sekarang sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan dan punya kepribadian yang manis. Tentu itu semua berkat didikan dari Arkan sang papah. Papah? Yaps panggilan yang dulunya Abang sekarang sudah berganti dengan sebutan papah.

Masih ingat kejadian dulu saat athalla dipukuli oleh baby sitter nya, ya karna kejadian dulu athalla sempat memiliki trauma yang berat membuatnya ingin selalu dekat dengan Arkan bahkan athalla sendiri yang mengubah panggilan Abang menjadi papah.

Menurut athalla Arkan itu segalanya, dunianya semestanya bahkan athalla lebih dekat dengan Arkan dibandingkan dengan ayah nya sendiri. Dulu athalla sempat memanggil Harry dengan sebutan om karna Harry yang terlalu sibuk dengan pekerjaanya membuat athalla bertambah kesal dan tidak suka dengan ayahnya itu.

Athalla lebih menyukai Arkan karna sesibuk apapun Arkan dia tetap akan menemani athalla tidur atau bermain bahkan Arkan biasanya mengajak athalla ke kantornya agar athalla tetap dalam pengawasan nya dan itu semakin membuat athalla sangat menyayangi arkan.

Sekarang keadaan nya sudah berubah jika dulu mereka banyak menghabiskan waktunya bersama kini semuanya sudah mempunyai kesibukan masing-masing. Ardhan dengan restoran milik nya, aji dengan studio dance milik nya, Tama sibuk mengurusi perusahaan athalla yang berada diluar negeri, dewa yang sibuk melatih dance di studio dance milik aji sedangkan satria sekarang sibuk menjadi penyanyi terkenal bahkan wajahnya sering sekali berada dilayar televisi.

Tapi tenang saja mereka akan pulang ke mansion satu Minggu sekali kecuali Tama dan satria. Tama lebih memilih menetap diluar negri dan satria memilih tinggal di apartemen agar dekat dengan agensi yang ia naungi.

Jadilah hanya athalla dan Arkan yang berada di mansion itu. Sekarang umur athalla sudah menginjak 15 tahun dan Minggu depan athalla akan mengikuti ospek pertamanya di SMA.

Sekarang anak yang sedang kita bicarakan sedang menunggu sarapannya di meja makan karna sang papah yang masih membuat nasi goreng.

Kenapa tidak maid saja, karna kalau sedang libur Arkan memilih untuk memasak sendiri, dia juga yang memilih mengurus kebutuhan dirinya sendiri dan sang anak.

"Papah nanti anterin adek ya" ucap athalla. Tangan anak itu masih asik memainkan sendok dan garpu.

"Kemana dek" Arkan masih fokus pada nasi goreng tanpa melihat ke arah athalla.

"Indomart, adek mau beli kertas yang ada warna nya sama beli tali rapiah"

"Hah buat apaan dek"

"Buat masuk sekolah katanya adek harus bikin topi dari kertas yang ada warnanya trus bikin celana cewek sama satu lagi, bikin tas pake karung" Arkan mematikan kompor nya lalu memandang sang anak.

"Hah celana cewek bentukannya kaya gimana tuh papah gak pernah liat. Biasanya cewek pakenya rok loh" heran Arkan. Karna perasaan celana milik cewe dan cowo ya bentuknya sama yang beda itu rok.

"Iya maksud adek rok pah tadi adek lupa"

"Oh ya udah nanti papah anterin" Arkan mengambil dua piring dan menaruh nasi gorengnya.

"Habis sarapan ya beli nya" athalla melihat ke arah papah nya.

"Ya belum buka dong dek indomart nya" Arkan menaruh piring yang berisi nasi goreng itu didepan athalla. Lalu kembali kebelakang untuk mengambil gelas yang berisi susu vanilla dan strawberry.

"Trus kapan" athalla mengerucutkan bibirnya.

"Agak siangan aja atau sore trus sekalian jalan-jalan sore gimana" athalla kelihatan memikirkan tawaran arkan.

"Sore ajah deh, trus bikinnya kapan" jawab dan tanya athalla.

"Habis beli trus langsung bikin nanti papah bantu" Athalla bersorak senang.

Athalla & Papah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang