Prolog

7 1 0
                                    

"Lo tuh cuma cewek kampungan ga pantes deket deket."

"Tau tuh. Udah bau, miskin lagi. masuk sd ini juga karena kepala sekolah nya temen SMA mama lo kan?!" 

"Ya iyalah, yakali sanggup di sekolah mahal ini? Wkwk."

••••

"Mampus rasain, jatoh tuh."

"Hahahahaha, makanya piket yang bener."

"Ngepel nih ngepel." Ember yang penuh dengan air itu jatuh dan membuat satu kelas banjir.

"Cabut yuk, kalo besok ga bersih gue aduin ke kepsek lo! Haha."

"Level pembantu sok sok an sekolah di sini najis."

••••

"Kok lo bisa ranking 3 sih?! Lo hasut kepala sekolah ya? Stress lo nih."

"Liat aja kelas 4 nanti hidup lo ga akan tenang."

"Lo suka kejutan kan? Bakal lo dapatin."

••••

Hari ini aku membawa kamus bahasa indonesia baru, tadi malam ibuku memberikan ini. Aku benar benar bahagia. Tadi beberapa teman ku menulis pesan yang indah di halaman pertama, ya walaupun mereka suka mengucilkanku tapi aku benar benar terkejut saat mereka bilang ingin menulis itu. Aku kasih dengan senang hati. Hari ini juga mereka tidak menggangguku. Bisakah tiap hari seperti ini saja? Bisakah..

"Pinjem kamus yang tadi malam ibu beli dong, gue mau pake."

"INI HALAMAN PERTAMA NYA KENAPA??? LO DI BULLY???!"

"????!" jantung ku berdegup kencang, bukan kah itu pesan pesan manis yang mereka tulis untukku? Aku belum lancar membaca, tapi di lihat dari raut wajah ibu dan kakak ku saat membaca nya itu sepertinya pesan yang buruk.. habis lah aku.

'Streeet.'

"Siapa pelaku nya? Kasih tau gue."

"Engga itu, aku tidak tau. Aku menyimpannya di laci mungkin anak jail yang menulisnya kak. Sungguh bukan masalah serius jangan di besar besarkan."

"Hah? Jangan di besar besarin lo bilang? LO BUTA? LO LIAT GA INI MEREKA NULIS TENTANG KEBURUKAN LO. TOLONG JANGAN BEGO."

"Kak, ga.. perlu.. bentak bentak."

Kakak keluar dan membakar satu kertas yang mereka tulis tentang ku. Mereka semua marah kepada ku. Aku hanya takut, aku tidak berani jika melawan teman ku. Kamusku di ambil dan tidak di perbolehkan lagi membawanya.

••••

Aku mempunyai teman baru! Dia sangat baik. Kenapa aku harus bertemu dengannya saat kelas 5? Kenapa ga dari kelas 1 aja.

"IH JOROK, LO KALO MAU MUNTAH TUH JANGAN DI KELAS. NGEREPOTIN YANG PIKET!."

"maaf.."

"MAAF MAAF, MANA LO DI SURUH PULANG LAGI. ENAK BANGET?!!!"

"najis dah bau banget."

••••

Akhirnya lulus sd. Aku harap saat smp aku gabakal ngalamin ini semua lagi. Ayo semangatttt!

"Bu, dia nyontek ulangan saya."

"?!!! Enggaa bu, saya mana mungkin nyontek."

"Iya. Gue liatt, tuh jawaban lo aja sama kaya gue."

"Kamu nilainya saya kurangin 50%. Sini kertasnya."

"Tapi??"

"Ck."

••••

"Nama lo ada di belakang sekolah, di pilox gede banget. Mending liat."

"Serius? Siapa yang coret?"

"Lo ada berantem sama mereka? Mungkin mereka."

"Ah ya, bener juga. Thanks ya."

"Yoi."

••••

"??! Tali sepatu gue??? Siapaa pelakunya?"

"Gatau, cari aja sendiri."

"Ini udah ke 5× nya..."

"Terus? Gue peduli?"

••••

"Lo bau."

"Woy bau."

"Si bau woyyy"

••••

Ternyata masa smp lebih parah dari sd... aku gaakan berharap buat masa sma ini deh. Pasti makin parah ya... Huh. Cape.

Ajaib! aku keterima di sekolah ternama kota ini. Walaupun jalur beasiswa... untung saja aku sering mengikuti lomba saat smp jadi bisa jadi bekal saat ini.

Besok hari pertama aku menjadi siswi SMA, aku harus bangun pagi.

farfalla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang