02 | Tidak baik untuk kesehatan jantung!

2 1 2
                                    

****

Kihana keluar dari kelas dengan perasaan lega tiada tara. Muka nya penuh haru dan rasa bangga. Ck macam pahlawan yang pulang dari peperangan dengan membawa kemenangan saja. Dasar lebay.

Penyebabnya adalah dia yang berhasil melewati 2 jam mata pelajaran ekonomi dengan keadaan melek tampa modar, meski tak terhitung berapa kali kepalanya terjungkal kebelakang karna dilanda kantuk.

Tapi itu sudah cukup membanggakan, ketimbang teman-teman nya baru lima menit mulai pelajaran udah pada merangkai mimpi, bikin pulau di bangku masing-masing. Iyuueh jijik!.

"Akhirnya setelah sekian purnama"
Hana berujar.

"Anjerlah, istirahat juga"
Celetuk Rara.

"Kukira tadi daku akan mati di tangan rumus-rumus memuakkan itu"
Ucap Hana dengan segala kelebayan nya.

"Makan makan makaan"
"Ayo kita makan"
Lana dan Misa meneriakan yel-yel dengan heboh

" Wah iya laper banget gue, gila"
Hana menimpali sembari berlari kekantin.

"Lapaar lapaar kita ini lapaaar"
Naila menyeletuk juga dengan yel-yel tak kalah hebohnya.


_


Langkah Hana otomatis memelan, kala indra penglihatan nya menangkap   segerombolan cowo kelas 12 terlihat berjalan melawan arah didepanya, kemudian langkahnya baru dia lanjutkan lagi setelah melihat mereka sudah berbelok kearah kantin.

" Napa lo? "
Rara bertanya sewot, mungkin karna melihat muka Hana yang nggak ada bagus-bagus nya dengan alis yang menungkik tajam.

"Kok ada kakak kelas 12 ANJER"
Hana keliatan kesel sekaligus memelas.

"Mang napa sii"
"Ya mereka makan lah kan itu kantin"
Fina menyahut tak kalah sewot.

"Ais gue malas ketemu Saga"
Hana memelas.

"Dih, pede bener mba mba"
"Kek doi bakal ngelirik aja"
Rara menimpali.

"Pedes bener neng tuh mulut nelen cabe berapa kilo siih"
Hana membatin miris.

"Ya bisanya juga ngga jajan dikantin iih mereka"
Hana masih saja memelas dengan bibirnya yang udah manyun entah sejak kapan.

Teman-teman Hana hanya berlalu mementingkan perut mereka yang sudah keroncongan dari pada meladeni makhuk jablay kaya Kihan. Sadis memang!.

__


"Ibu, Kihana pesen kayak biasanya ya"
Kara berujar kalem dengan nada yang kelewat lembut.

"Siap neng Hana"
Ibu kantin menyahut sedikit bingung.

"Dih"
"Sok imut lu"

Hana menoleh mendengar cibiran tersebut, memasang wajah sok kebingungan yang dilebih-lebihkan.
Sementara teman-teman nya sudah menatapnya jijik.

"Biasanya juga teriak-teriak lu kaya orang utan"
"Jangan sok tiba-tiba jadi putri keraton deh lo"
Rara menyeru sinis

"Ck"
Hana hanya berdecak malas merotasi bola mata. Memang temannya itu suka menjatuhkan mental orang lewat bibirnya yang muanjah.

Teman-teman Hana abay saja sudah tau pasti kenapa tiba-tiba dia bersikap sok kalem seperti itu, sebab tak jauh dari mereka segerombol kakak kelas sedang sibuk makan dengan segala kehebohan mereka. Dan tentu saja disana ada satu manusia bernama SAGARA BUMIPUTRA.

Kemudian mereka pergi dari sana dengan membawa pesanan masing-masing untuk mencari meja kosong.

    __

Setelah selesai makan, Hana and the cs ingin segera cabs dari tempat ini. Sebelumnya tentu saja mereka pergi membayar terlebih dahulu.

"Ini uangnya bu, pas kamii bertujuh"
Rara menyerahkan uang sementara yang lain hanya menunggu.

"Okey makasih ya neng"
Ibu kantin menjawab riang.

"Eh neng Rara, NEEENG..."

Baru beberapa langkah dia berjalan, seruan heboh dari ibu kantin menghentikan nya.

"Yaa napa bu"

Rara bertanya.

"Bisa tolong jagain warung ibu bentar nggak? "

"Mau kekamar mandi kebelet ibuu"

"Tolongin yaaa, bentar doang kok hehe"

Setelah nya ibu kantin melenggang pergi dari sana.

"Lah sii ibu"

Rara menyeru.

"Woy tungguin gue! "

"Awas ya!"

Rara berseru galak.

"Iyaa iyaa deng"

Yang lain hanya menghela nafas untung sisa waktu istirahat masih lama.

"Anj"

"Astaghfirullah"

"Hampir mengumpat"

Hana melotot, sebab segerombol cowo kelas 12 berjalan kearah mereka.

"Haduh, mereka pasti mau bayar tuh"
bergumam

"Okey..stay cool, stay cool Han! "

Batin Hana.

Ujung-ujungnya tetap beringsut menepi juga si Hana, ck,ck,sok-sokan siih.

"Nih"

"Hah? "

Hana melongo. Muka nya udah ngga ada bagus-bagus nya itu, campuran antara ngebuk,melting, kaget, shock menjadi satu.

"uang"
Ck, bayi baru lahir juga tau itu uang, gblk!
Hana membatin.

"Kembaliannya 50 ribu"
Ujar Saga lagi.

Hana masih aja melongo, menoleh sekilas keteman-temannya yang nggak kalah shock. Rada dilebih-lebihkan sih.

Rara tutup mulut, Fina melotot sampe mau keluar itu mata, yang lain pada mesem-mesen nahan ketawa.

Akhirnya dengan tampang masih tidak dapat mencerna situasi, Hana mendekat kearah Rara ngembaliin uang si Saga.

Tampa mengatakan apapun dia kasih itu uang kembalian dengan tampang yang dia buat sedatar mungkin. Aslinya mah udah salting brutal!.

Masalah nya adalah Hana itu udah paling pojok berdirinya, mepet dinding elah , yang jaga di tempat biasa bu kantin nya kan si Rara .

Temen-temen Saga yang lain juga pada bayar di Rara kok.

Kok tiba-tiba si Saga kampret itu nyasar bayar kedia, jangan sok-soan kreatif deh anda ya Tuan Saga yang terhormat.

Maksud anda apa hah!

Mana cakep banget lagi. Bajingan!.

Tidak baik untuk kesehatan jantung!.

****

Salam nn.

And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang