3. Dokter Kesayangan

6.9K 650 8
                                    

MY SWEET DOCTOR
¤¤¤

"Kak dokter!!" Anak kecil berambut ikal itu menghamburkan pelukannya pada Avarta yang baru saja sampai di rumah sakit.

"Halo Ara, bagaimana kabarmu?" Avarta jongkok di depan Gistara, anak kecil yang memiliki senyum secerah mentari.

"Baik banget! Aku kangen sama kakak" Gistara memeluk leher Avarta tanda ia meminta gendong.

"Kakak kangen juga sama kamu" Avarta menggendong Gistara menuju ke arah ruangan tempat dia akan memeriksa gadis kecil tadi.

"Kakak Dokter tadi lama banget, Ara jadi bosen nunggu" Adu Ara dengan wajah cemberut.

"Maafin kakak ya Ara ... Kakak ada urusan tadi. Nanti jadwal Check up Ara bakal diperbarui" Avarta mendudukkan Gistara di brankar.

"Nanti bakal lebih sering ketemu kakak dong!!" Semangatnya.

Avarta mengusak rambut gadis berusia enam tahun itu dengan gemas.

"Engga, Ara udah perlahan pulih jadinya udah ngga sering ke rumah sakit lagi" Gistara mengerucutkan bibirnya.

"Nanti Ara kangen sama kak dokter!!" Ucapnya menghentikan kegiatan Avarta yang ingin mengambil sempel darah.

"Hum ... Nanti kakak bakal main ke rumah Ara mau?" Ara mengangguk antusias.

"Iya mau! Mau banget! Nanti Ara kasih tau rumah Ara!" Avarta tersenyum lembut.

"Iya Ara ... Sekarang, ceritain ke kakak ada siapa aja di rumah Ara" Ara mengetuk jidatnya pelan.

"Ara tinggal sama ayah bunda, terus Ara punya kakak cowo satu sama kakak cewe satu, terus ada bibi Lui yang jaga Ara kalo bunda lagi kerja.

Terus pak Yuda yang jadi satpam di rumah Ara. Pak Yuda badannya gedeee banget, tapi mukanya ngga nyeremin!

Terus nanti bakal ada kakak dokter yang tinggal di rumah Ara" Avarta terperangah mendengar penuturan terakhir gadis kecil tadi.

"Nanti kakak dokter bakal jadi kakak Ara, kakak Ara yang cewek cantik kok. Atau ngga kakak Dokter mau sama kakak cowoknya Ara? Ganteng banget pokoknya"

Avarta menggelengkan kepalanya pelan.

"Bisa aja kamu" Dan dibalas cengiran ria dari Ara.

"Oke ... Kita lanjutin Check Up nya ya?" Ara mengangguk antusias.

---

"Aduh, maafin Ara ya Nak Ava ... Ara jadi sering ngelantur ngga jelas nih" Ucap bunda Gistara, Keysha dengan mencolek hidung mungil milik Gistara.

Gara-gara anaknya itu sedari tadi mengoceh untuk menjadikan Avarta menantu bundanya.

"Ngga papa Bun, saya juga senang mendengar Ara yang banyak bicara" Avarta tersenyum lembut.

"Ara, sekarang naik mobil dulu ya. Ada yang mau bunda omongin sama kakak dokter" Ara mengangguk dan segera melangkahkan kaki mungilnya ke mobil dengan pengawasan Keysha tentunya.

"Gimana keadaan Ara, Ava?" Tanya Keysha setelah melihat Gistara masuk dalam mobil.

"Untuk tes fisiknya, Gistara baik kok bun" Ucap Avarta dengan lembut dan berhasil mendapatkan tarikan nafas lega dari Keysha.

"Untuk tes lab nya, seperti biasa harus nunggu satu minggu. Tapi saya yakin jika Gistara dapat sembuh secepatnya" Keysha memandang jendela mobil dengan Ara melambai ke arahnya. Ia membalas nya dengan tersenyum dan kembali menatap Avarta.

My Sweet Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang