Author POV
Suara dentuman bola yang terpantul di lantai seirama dengan sorakan dari penonton yang tengah menyaksikan pertandingan basket putri antar SMA.
"Gebi tangkap!" Ujar salah satu pemain.
Gadis yang dipanggil Gebi itu pun dengan sigap menangkap bola orange itu lalu menggiringnya dan melakukan Shooting.
Satu ruangan dibanjiri dengan sorakan karena dirinya telah mencetak poin di detik-detik terakhir pertandingan.
"Horeee kita menang!!" Ujar salah satu teman timnya.
"Nice pass!" Ujar Gebi kepada teman timnya yang tadi memberikan bola kepadanya.
Seluruh tim perwakilan SMA 03 bersorak ria atas kemenangan mereka.
"Karena kita telah menang, bapak akan traktir kalian semua makan-makan" Ujar pelatih mereka dengan bangga.
"Terimakasih pak~" Sahut beberapa siswi di tim basket itu.
"Wih asik kita makan-makan nih!" Kata salah satu siswi.
"Pak Rano beneran yang bayarin kan Pak?" Tanya salah satu siswi lain.
Pelatih itu pun mengangguk mengiyakan. Sang pelatih yang bernama Rano itu sangat ingin memberikan reward kepada anak-anak didiknya semata karena ini merupakan kemenangan ke-4 yang diraih oleh tim basket putri SMA 03 di tahun ini. Sebenarnya semua prestasi itu mereka raih berkat kehadiran Gebi di timnya.
Meskipun Gebi saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SMA dan baru pertama kali mencoba ikut ekskul basket di sekolahnya, namun keahlian Gebi dalam bermain basket tidak dapat diragukan lagi. Bahkan pelatihnya pun menjadikannya sebagai salah satu pemain andalan tim mereka.
Bapak pelatih itu menepuk bahu Gebi dan berkata, "Permainan tadi kamu sudah bagus banget Gebi, bapak paling bangga sama cara main kamu."
Gebi tersenyum miring nan angkuh.
"Woiyalah Pak, Siapa dulu dong, Gebi gituloh!" Ujar Gebi dengan penuh rasa percaya diri.
Pelatihnya hanya tertawa melihat tingkah bocah remaja ini, sepertinya hubungan Gebi dan pelatihnya sangatlah akrab sehingga ia sudah tidak heran dan terbiasa melihat sisi angkuh dan tengilnya Gebi.
"Tapi bapak tegaskan kamu jangan terbuai dan harus tetap tingkatkan lagi skillmu ya!" Ujar Pak Rano dengan tegas.
"Siap pak~" Sahut Gebi dengan santai.
Mereka pun bergegas untuk kembali ke ruang ganti dan bersiap-siap untuk pergi bersama-sama mengikuti arahan Pak Rano.
Saat ini Gebi, Pak Rano dan rekan-rekan timnya berjalan keluar gedung pertandingan. Di tengah perjalanan mereka salah satu siswi bertanya kepada Pak Rano.
"Kita mau makan dimana pak?"
"Kita makan di kantin belakang aja gimana?" Tawar Pak Rano.
Beberapa siswi nampaknya memasang raut kecewa. Menyadari hal itu Pak Rano pun bertanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Labil (GXG)
RomanceIni adalah lanjutan dari kisah Gebi dan Maria saat menjadi remaja SMA, kedua insan ini dipertemukan kembali setelah berpisah selama 5 tahun lamanya. "Ce..cebol?" "Nama kamu Gebi kan?" bagi yang belum baca prequelnya boleh baca karya sebelumnya yan...