Profesi Becky & Alam Bawah Sadar

908 130 21
                                    

"Hm? Cilok? Dia mati karena cilok? Tidak etis sekalih."

Becky menyibak anak rambut yang menutupi matanya.

"Sialan! Gadis ini mengingatkanku pada profesi gila itu!" rutuknya. Ia jadi malu saat mengingat 52 tahun lalu ia pernah berjualan cilok di dunia manusia. Bentuk penyamaran yang menurunkan harga dirinya.

Becky berdecak. Ia menggendong tubuh gadis itu, lantas melesat menuju Danau Kenangan. Setidaknya manusia langka ini harus diamankan.

Setelah sampai, Becky menjatuhkan gadis itu di semak-semak. Ia memeriksa nadi dan napas gadis itu.

"Hng? Ternyata dia masih hidup?" Becky tersenyum tipis. Akan sangat menarik menghisap darah saat korbannya masih hidup.

Tangan Becky bergerak menyibak rambut gadis itu yang menutupi wajahnya.

Deg

Becky tertegun. Cantik.

Pipinya merona. Becky menyentuh dadanya. Percuma sih sebenernya, karena jantungnya juga gak berdetak.

"Cantik sekali.." Becky bimbang. Antara ingin menghisap darah gadis itu atau membiarkannya hidup.

"Gadis ini sepertinya keluar dari portal yang aku buat," Becky menggerakkan tangannya hingga memunculkan cahaya hitam. Ia melihat kejadian di masa lalu.

"Hm, ternyata benar. Dia tersedot dan keluar dari portal ciptaanku," Becky menurunkan tangannya membuat cahaya hitam itu menghilang. Memang benar, tadi ia sempat membuat portal random, dan korbannya gadis ini.

Setelahnya Becky memejamkan mata, menaruh konsentrasi pada telapak tangannya. Ia berusaha menghidupkan kembali teknik penyembuhan yang sudah ia pendam 400 tahun.

Becky terus mengumpulkan konsentrasinya hingga tangannya mengeluarkan cahaya hitam lembut. Lantas secara perlahan, Becky meletakkan tangannya di dada gadis itu. Mengirim sugesti penenang.

Sedangkan di alam bawah sadarnya Freen sedang terjadi sesuatu yang epik.

Dia tiba-tiba bangun dengan keringat bercucuran.

"Hosh, hosh, hosh apa ini? Kok bisa gue disini?" Freen tersengal menatap sekitar. Sebuah tembok tinggi yang terbuat dari aluminium menjulang mengelilinginya. Dan juga bulatan-bulatan bewarna cream ada disekitarnya dan dibawahnya. Saling bertumpukan. Sesak dan panas.

"Akhh gilak! Panasnya kayak neraka jahanam anjir!" Freen ingin mengipasi lehernya namun bingung. Kok tangan gue gak bisa gerak? Kenapa rasanya kayak gue gak punya tangan?

Freen menunduk menatap tubuhnya.

"Lho? Kaki sama tangan gue mana anjir?!" Freen histeris. Ia dengan cepat melihat aluminium yang memantulkan bayangannya. Freen serasa jantungan lihat bentukannya di dinding aluminium itu.

"WHAT?! KENAPA BENTUK GUE KAYAK CILOK?!" Freen menelan ludah.

Belum sempat rasa paniknya hilang, tiba-tiba ada batang lidi yang menusuk cilok di sekitarnya.

"Mbaknya tadi beli cilok 5 ribu, ya?" Freen tersentak. Ia kenal suara itu. Mang Ujang. Penjual cilok yang bikin dia pindah alam.

"Oh, ok bentar ya Mbak. Kalau Masnya berapa? 5 ribu juga?"

Setelah mengucapkan itu, Mang Ujang kembali menusukan batang lidinya ke cilok-cilok sekitar. Hingga puncaknya adalah Freen. Ia kena tusuk ujung lidi yang lancip.

"Wuanjer! Sakit bodo!" Freen berteriak. Yang ditusuk itu kepalanya.

Gak berenti sampe situ, tubuh Freen yang berubah jadi cilok dipindahin ke sebuah plastik. Ditimbun disitu bareng temen-temennya.

"Sesek setan! Mati 2 kali ini gue!" serunya hampir tak bisa bernapas.

Tapi penderitaan seakan tak berhenti disitu. Karena setelah itu, Mang Ujang memasukan saus, kecap, dan bumbu kacang kedalam plastik. Eh, ada yang kurang, bumbu pedas.

"ASTAGFIRULLAH MATA GUE PERIH! PEDES JUGA! YAALLAH DOSA HAMBA APA SAMPAI DIGINIKAN?!" Freen menangis. Matanya super duper perih. Mau gerak juga gak bisa. Tubuhnya lengket-lengket gimana gitu.

Terus tiba-tiba plastik yang ia duduki bergoyang keras. Terombang-ambing tak tentu arah. Freen kelimpungan. Kepala sama kakinya serasa ketuker sekarang.

"Astaga Mang Ujang! Kalau mau mindahin plastik pelan-pelan napa!" Freen berteriak saat plastik itu sudah berpindah tangan. Percuma sih, karena Mang Ujang juga gak bakal denger.

"Aw!" ringisnya saat batang lidi lagi-lagi menusuknya. Sekarang yang ditusuk pantatnya.

Tubuhnya kembali bergoyang dan ia melihat bahwa dirinya dibawa ke goa besar. Gelap, pagar atas dan bawahnya berwarna kuning, udah gitu baunya basin banget lagi.

"Astagfirullah penderitaan apa lagi ini Ya Tuhan!" Freen menutup matanya pasrah. Tiba-tiba sound tiktok yang 'aku ikhlas Ya Allah aku ikhlas' terputar ditelinganya.

Setelah itu ia merasakan tubunya dicabik-cabik. Tergigit-gigit hingga menjadi beberapa bagian. Lantas hancur dan masuk ke kerongkongan.

Tiba-tiba mimpinya berubah. Setelah menjadi cilok, ditusuk, dimasukin plastik, dikasih bumbu sampe matanya perih, terombang-ambing, masuk ke mulut bau jigong, dikunyah sampe hancur sekarang tubuhnya berubah lagi.

Jadi bunga matahari di game Plants Vs Zombie. Dia cuma diem, senyum, dan tiba-tiba tubuhnya ngeluarin matahari. Udah gitu aja selama 10 menit. Terus ada zombie yang dateng, Freen mau melotot tapi gak bisa, udah keburu dimakan sama Zombie.

Setelah dimakan, tubuh Freen berubah lagi. Dia jadi mie ayam yang dikejar sama pesawat terbang. Terus dia jatuh berubah jadi kadal, eh, setelah ketabrak mobil malah jadi kalajengking.

"YA GUSTI GUE SADAR YA INI MIMPI! TAPI KOK GINI BANGET MIMPI GUE?! UDAH JADI CILOK, BUNGA MATAHARI, MIE AYAM, KADAL, TERUS SEKARANG KALAJENGKING! GAK ADA YANG ETIS APA? MISALNYA NIKAH SAMA JISOO EXO GITU?!" Freen mengeluarkan isi hatinya.

Pasrah dia pasrah. Pasrah banget sama mimpi randomnya.

Hingga tiba-tiba di wujud kalajengkingnya ada seseorang yang menghampiri. Orang itu cantik dan menggemaskan. Wajahnya mungil dan senyumnya imut. Ada beberapa dimple di wajahnya.

"Halo kalajengking, kok warna kulit kamu aesthetic banget? Ijo tosca gitu," gadis itu mengangkat tubuh Freen. Mengelusnya lembut.

Freen sedikit senang, namun kesenangan itu berakhir saat gadis didepannya tersenyum lebar.

"Anjir ada taringnya! Akkhhh pamper!!" Freen menutup mata saat gadis itu tertawa lebar dan langsung memakannya hidup-hidup.

"AKKHHHHHHH!!!"

Freen terbangun. Ia ngos-ngosan memegangi jantungnya. Menatap  rusuh tubuhnya lantas tersenyum lega.

"Alhamdulillah tubuh gue udah balik," Freen mengusap keringat di dahinya. Tenang dia sekarang.

Setelah itu Freen mendongak. Matanya melotot serasa mau keluar.

"G-g-ga-GADIS VAMPERRRR!!"


__________________

Gak tau ini lucu apa garing karena bro bikinnya sama sekali gak ketawa. Senyum aja kagak. Jadi kalau jelek maafin ya--calonnya Becky 2k22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUMAN VS VAMPIRE [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang