DHIDN 9

45 3 0
                                    

Pagi ini di sekolah sedang mengadakan filltrip di pantai baru Yogyakarta, semua siswa berkumpul di halaman sekolah untuk pembagian Bis

"Eh Adzana, dapat kelompok sama siapa aja kamu" tanya Dina

"Belum tau, kita cek aja yuk"

Mereka pun berjalan ke Bis untuk mencari kelompok mereka

"Weh kita sekelompok, Aldo sama Iwan juga" ucap Dina

"Weh iya kah" tanya Adzana senang

"Nih coba Lo liat"

Dina memperhatikan Adzana yang begitu senang, hanya tersenyum

"Seneng banget sih, haha udah deh kalau masih suka gak usah sok jaim, sok tegar apalagi"

"Apassih Din, enakan kaya gini aja, biarlah aku hanya mengaguminya haha, toh dia bilang juga udah gak ada rasa sama aku"

"Yakin, menurut gue sih Lo sama Aldo masih ada harapan, cuman ya karna Lo lagi Deket aja sama Alvaro"

"Kan aku udah bilang, aku sama Alvaro itu gak ada apa apa"

"Iya itu masalahnya, kemaren Lo enggak memperjelas hubungan Lo sama Alvaro waktu ditanya sama Aldo" ucap Dina sambil menoyor Adzana.

"Ih Dinaa, orang Aldo nya aja yang emang bilang gak perlu di jawab kok"

"Tapi Lo jadi seakan akan nggantungin mereka berdua tau, ngerti nggak si, masak harus gue ajarin" ucapnya jengah

"Yaudah si, gausah dipikirin hhee"

Mereka pun memasuki Bus, perjalanan lumayan lama, hampir 2jam membuat sebagian siswa terlelap. Adzana dan Dina masih asik mengobrol dan melihat pemandangan sekitar.

Lo nggak berubah, gue aja yang bodoh sempet menjauh dari Lo, tapi gue juga nggak yakin kalau Lo bener bener gak ada rasa sama Alvaro

Akhirnya sampai di pantai, semua siswa mendengarkan komando dari guru untuk mencari dan mengamati keragaman lokal di sekitar pantai dengan kelompoknya masing masing.

Adzana, Dina, Aldo dan Iwan menyusuri pantai, setelah hampir satu jam mereka sudah selesai, dan masih ada waktu untuk bermain main di pantai.

Dina dan Adzana memutuskan untuk membeli es kelapa muda di warung pinggir pantai

"Aku sama Dina mau beli es kelapa muda, kalian mau nitip nggak?"

"Boleh si kalau nggak kesusahan nanti Lo bawanya" jawab Iwan

"Apasih wan cuman segitu doang, gue juga bisa ya" jawab Dina kesal

"Ya santai dong" ucap Iwan dengan menunjukkan jari damai

Dina dan Adzana sudah sampai warung dan memesan, tiba tiba Alvaro dan Nisa

"Eh kalian, lagi pesen apa?"

"Oh ini pesen es kelapa muda" ucap Adzana

"Oh sama dong gue sama Alvaro juga"

"Oke, pesenan kita udah nih, kita duluan ya Alvaro, Nisa" Ucap Dina

Dina dan Adzana pun berlalu, namun pandangan mata Alvaro masih mengedar pada punggung Adzana sambil tersenyum tipis

"Heh lo, biasa aja kali ngeliatinnya" senggol Nisa

"Apasih Nis, eh ya Lo kan temennya Dina, Dina pernah cerita nggak sama Lo Adzana suka sama siapa sekarang"

"Hmmm gak tau sih gue, gue juga bingung sama kalian, Aldo yang nggak mau dengerin jawaban Adzana dan Lo yang nggak mau jujur sama Adzana"

"Ya kan gue liat peluang juga" ucapnya sambil tersenyum tipis

"Heh Lo itu lakik ya, mana ada kayak gitu, yang bener itu Lo harus gentle, kalau suka ya bilang kalau nggak yaudah bilang juga, biar Adzana bisa menentukan sikap" Ucap Nisa kesal

"Ya berarti semuanya ada di Adzana"

"Ya emang, tapi kalau Lo atau Alvaro nggak memulai ya mana ada Adzana ngomong"

"Tapi gue bisa liat kalau Adzana kayaknya masih suka sama Aldo" ucap Alvaro

"Gimana kalau kita samperin mereka aja, itung itung biar Lo bisa mikir, hhaa"

"Boleh sih"

Nisa dan Alvaro mencari Adzana di sepanjang pantai, Alvaro yang tadinya begitu semangat berubah tersenyum tipis, Adzana sedang mengobrol asik dengan Aldo, sedangkan Dina dan Iwan bermain ayunan di sebelahnya.

"Nis, kita balik ke temen kelas aja, mereka lagi asik, gue nggak mau ganggu"

"Beneran Lo?" Ucap Nisa sedikit tidak enak

Belum sempat mereka putar balik, Adzana memanggil mereka

"Eh Alvaro, Nisa sini gabung sama kita"

Mereka hanya saling pandang dan menghampiri Adzana

"Asik banget sih, ngobrolin apasih kalian" tanya Nisa

"Nostalgia mereka hhaa, padahal kejadian ya nggak lama lama banget" ucap Dina

"Tapi emang bener kan Din, kalau si Adzana pernah bilang nyaman sama gue hhaa, nggak ngaku aja dia, pura pura amnesia" ucap Aldo

"Apasih enggak ya, Dina aja tu yang mancing mancing, orang aku cuman baca juga"

"Kok jadi bawa bawa gue sih" jawab Dina yang masih asik dengan ayunannya

Nisa yang memperhatikan Alvaro yang hanya terdiam dan sesekali tersenyum tipis merasa sedikit kasihan, ia tau persis bagaimana perasaan Clay saat ini.

"Eh gue sama Alvaro balik dulu ya ke temen kelas, ini juga udah mau pulang kan? Takutnya dicariin" ucap Nisa yang diberi anggukan oleh mereka

"Oke"

Mereka pun bergegas menuju Bis, namun Bis kelas Alvaro mendadak macet, sehingga mereka harus menumpang di Bis yang lain,

Alvaro berada satu Bis dengan Adzana, melihat Adzana yang sendirian Alvaro berniat ingin duduk dengannya.

"Hai Adzana, Lo duduk sendiri ?"

"Eh Alvarp, kayaknya iya, Dina sama Iwan soalnya"

Belum sempat Alvaro berbicara, Aldo berjalan ke arah mereka

"Eh Na, Lo sama Alvaro ya? Yaudah gue disana aja, soalnya si Dina udah sama Iwan di depan" ucap Aldo yang melewati mereka

"Eh Do, Lo disini aja, gue dibelakang kok sama Nisa, cuman ngobrol aja tadi sama Adzana sebentar" ucap Alvaro

"Eh beneran kok, kalau Lo mau disitu gak papa" jawab Aldo lagi

"Enggak kok, Lo aja, kan gue juga numpang di Bis ini, yaudah gue ke Nisa dulu ya"

Aldo yang melihat itu merasa bersalah, apalagi melihat raut wajah Adzana yang seperti tidak enak

"Em kalau Lo mau sama Alvaro gak papa kok, gue bilangin sebentar ya"

Aldo hendak beranjak dari tempat duduknya,. Namun tangannya ditahan oleh Adzana

"Enggak usah, nggak papa, aku cuma nggak enak aja sama Alvaro"

"Lo suka sama Alvaro?"

"Eh aku, aku nggak suka kok sama Alvaro, kita ya temenan" ucapnya agak kaget

"Santai aja, kalau Lo emang suka ya gak papa" ucap Aldi se santai mungkin

Kok kerasa masih sakit ya, kalau Dina yang ngomong nggak papa, tapi kalau ini, apa karna aku belum bisa move on, hufft

"Enggak kok"

Perjalanan sore hari ditemani angin sepoi dari jendela membuat Adzana mengantuk dan tertidur dengan kepala diujung jendela, Aldo yang melihat Adzana tak nyaman memindahkan kepalanya untuk bersandar ke bahunya

Cantik

Dibelakang terlihat Alvaro yang sedari tadi memperhatikan mereka, dengan sesekali berpikir kalau memang Adzana dan Aldo masih sama sama suka

"Udah kali Al, makanya apa gue bilang, Lo ngomong dong sama Adzana biar jelas, kalau semua udah jelas kan Lo nya juga yang enak" ucap Nisa, Alvaro hanya bisa tersenyum tipis

Diriku Hari Ini Dan Nanti (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang