Hari ini Bentang akan melakukan pertandingan futsal antar sekolah yang acaranya akan dilaksanakan di SMAS BRAWIJAYA. Pagi ini Bentang akan terlebih dahulu meminta izin untuk Kinara agar gadis itu bisa ikut serta dengannya menjadi supporter. Untung saja pihak sekolah tidak mempersulit, seolah sudah paham jika Bentang dan Kinara seperti satu paket, tidak boleh dipisah.
Sudah sejak tadi pagi Bentang dan Kinara terus menempel tanpa ada jarak diantara mereka. Mengingat mood Kinara yang masih buruk akibat kalimat sarkas yang di lontarkan oleh Kara kemarin sampai ke publik. Meskipun Bentang sudah menghapus rekaman itu tanpa jejak, tapi tetap saja video itu sudah terlanjur di saksikan oleh jutaan orang membuat image baik Kinara yang sangat ia jaga selama seumur hidup menjadi tercoreng.
Bahkan sempat ada komentar-komentar hate yang memenuhi akun instagram pribadi milik Kinara. Namun dengan cepat Bentang mengatasi hal itu. Meskipun Kinara harus memprivat akun miliknya untuk sementara waktu. Hal itu membuat Kinara benar-benar merasa sedih.
"Are you okay, Ki?" Bentang bertanya pada Kinara sembari mengusap wajah cantik itu.
Saat ini mereka masih berada di kelas Bentang bersama Randi, Bara, Kenzo dan juga Sean. Mereka semua duduk diam memperhatikan Kinara yang melahap sarapannya tanpa minat sedikitpun. Untunglah Bentang dengan sangat sabar menyuapkan potongan demi potongan buah ke mulut Kinara yang tak jarang di tolak oleh gadis cantik itu. Tapi Bentang punya banyak jurus untuk membujuk Kinara sampai buah di kotak bekal tersebut hampir habis.
"Aku nggak mau alpukatnya lagi, Ben. Eneg banget, mau muntah. Buat kamu aja." Ucap Kinara dengan wajah tertekan dan mulut yang masih mengunyah apel suapan Bentang tadi.
Bentang mengangguk kemudian melahap sisa buah alpukat milik Kinara. Kemudian dia menyodorkan susu kotak kepada Kinara yang sebelumnya sudah terlebih dahulu dia cicipi.
"Udah, Ben? Mau langsung berangkat?" Tanya Sean membuat atensi yang lain teralihkan dari Kinara.
"Sabar, nunggu Salisa bentar. Katanya tadi mau ikut."
"Lah, tuh anak gaje banget. Katanya kemaren nggak mau join." Bara memasang wajah kesalnya sembari menatap arloji hitam di tangan kanannya.
"Mau ganti baju sekarang atau disana aja?" Tanya Kenzo.
"Kita main pertama ya?" Tanya Bentang balik bertanya.
Yang di anggukki oleh Bara dan Kenzo.
"Ganti disini aja deh, biar gak ribet nyari ruang ganti." Kata Sean membuat mereka semua bergerak kecuali Kinara.
Gadis itu masih anteng ditempatnya dengan wajah polos sambil mengedipkan mata beberapa kali. Mata hazelnya menatap wajah Bentang dan teman-tenannya satu persatu yang sudah berdiri melingkarinya. Wajah polosnya mengundang kekehan kecil dari kelima cowok tersebut.
"Ayo, Ki." Ajak Bentang sambil mengusap surai coklat Kinara. Cowok itu menggigit pipi dalamnya menahan rasa gemas terhadap gadis itu.
"A_ku ikut?" Tanya Kinara polos.
Bentang menarik nafas pelan lalu menunduk sedikit untuk menggapai jemari Kinara. "Iya kamu ikut, ayoo."
Kinara menggeleng sambil menahan tangan Bentang yang menariknya pelan. "Aku malu, Ben. Nanti di cibir lagi sama anak-anak. Masa aku ikutan kalian masuk ke ruang ganti. Dikiranya aneh-aneh."
Kinara menunduk dengan raut sendu membuat hati Bentang mendadak sakit. Satu tangan Bentang yang menenteng tas mini Kinara pun mengepal, cowok itu menahan semua emosinya disana.
"Nggak bakal, Ki. Nggak bakal ada yang bisa nyakitin kamu selama aku masih hidup." Kata Bentang kembali menarik lembut tangan Kinara meminta gadis itu untuk bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
Teen FictionPLAGIAT JANGAN MENDEKAT !!! Kamu pernah naksir sepupu sendiri? Mungkin cerita ini pas untuk kamu baca :) Cerita ini bakal slow update, guys! Karena kesibukkan ku di real life. Aku masih seorang mahasiswi sekaligus juga karyawan. Makasi ya kalian ya...