iii

315 33 1
                                    

flashback

2 Tahun lalu, Sagara memiliki ego yang sangat tinggi, dia suka berbicara tanpa berpikir dan berbuat tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di depanya

Tepat dimana dia masih menjadi siswa baru SMA dia berkenalan dengan salah satu siswa yang menyita pandanganya sejak ia menginjakan kaki di area sekolah

Siswa yang terlihat cari perhatian, memamerkan motornya yang terparkir indah di parkiran, pamer sepatu yang ia kenakan dari brand ternama, hingga Saga mendengar anak itu memamerkan skill nya di arena

"Menarik"

Tanpa pikir panjang Sagara mendekati anak itu, dia tidak suka dengan tatapan memuja yang diberikan siswa siswi disana ah terutama siswi tentunya

"Gue denger tadi lo jago balap?"

"ya gitu lah hahaha"

"let's see, beneran jago apa engga"

"oh nantangin?"

"uji kemampuan doang"

"well, gue ga takut kasih tau lokasi sama jam nya aja. See u"

Anak itu segera pergi meninggalkan sagara yang membuang nafas kesal, benar benar mengesalkan batinya

"Gue nantangin anak tadi balap"

Saga dan ke 3 temanya duduk berhadapan di meja kantin, teman temanya tampak biasa saja. Sudah hal wajar mereka datang ke arena balap walau waktu itu usia mereka masih di bawah umur

"Wow gue sih gas aja, liat tadi tengil banget"

"Mau lo ajak tanding dimana? tempat biasa?"

Saga hanya mengangguk lalu memfokuskan diri di ponselnya

"Oh Riki chat katanya ntar malem pengen nongkrong"

"Gas ajakin arena aja, kaya ga biasa aja"

Malam pun tiba, kini arena tempat mereka bertanding sudah ramai. Bukan ramai karena mereka tapi karena pertandingan lain yang sedang menunggu giliran

Saga sudah bersiap di garis start begitupun Andy mereka segera bersiap dan melajukan motornya kencang kencang

Jaya sedang berjalan bersama Riki di jalanan arena, karena gelang milik Jaya hilang. Riki memutuskan untuk membantu Jaya mencari gelangnya yang diyakini jatuh di sekitar jalanan

Sebenarnya tak apa jika hanya gelang, tapi gelang ini pemberian ibunya. Jaya begitu menyayangi gelangnya ini dan setelah melihat gelangnya berada di tengah jalan Jaya segera berjalan mengambilnya

Jaya tidak sadar bahwa 2 motor ugal ugalan sudah berada di depanya sekarang, dan kecelakaan tak bisa di hindarkan. Andy menabrak jaya sangat kencang hingga Jaya terpental agak jauh dan kepala bagian belakangnya menabrak trotoar

change me [ sungsun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang