#05

10 1 0
                                    

– Bandung, 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

– Bandung, 2018.

matahari pagi ini terlihat redup. mendung mendominasi langit bandung. yang tadinya akan menjemur pakaian, perlahan mengurungkan niatnya. tampak awan hitam mengepul dilangit yang seharusnya dihiasi sang matahari.

rintik demi rintik air hujan mulai turun membasahi genting maupun jalanan sekitar. raka mengadahkan telapak tangannya guna merasakan dinginnya air hujan.

"aka, sekolahnya dianterin papa mu aja ya? kalo pake sepeda, takutnya hujan makin deres" ujar mama kepada raka yang masih setia mengadahkan telapak tangannya.

raka menggelengkan kepalanya tidak mau. "aku mau bareng sama odi, mama" kukuhnya.

sudah terbiasa menempuh perjalanan menuju sekolah bersama odi, raka sering kali menolak apabila mama atau papa menawarkan tumpangan.

mama menghela nafas pelan, "iya sayang. odi juga ikut sama aka terus papa. daripada nunggu reda nanti keburu siang loh" bujuk mama.

raka tetap dengan pendiriannya, ia tidak mau. "tapi enakan pake sepeda mama. odi suka pusing kalo naik mobil"

"kan sekarang udah gede, pasti odi udah terbiasa naik mobil" yakin mama pada anak semata wayangnya itu.

"ngga mau, mama. odi masih suka pusing kalo naik mobil. waktu liburan kelas tujuh aja, dia mabuk perjalanan." kukuhnya.

"itu kan jauh sayang, wajar aja odi mabuk"

anak laki laki itu diam, tidak kembali menyahuti sang mama. dilihatnya pagar rumah odi yang menghadap rumahnya masih tertutup. tanda odi masih berada didalam rumah.

"yaudah, kamu sini duduk dulu. ngga pegel berdiri terus?" ujar mama.

raka perlahan menghampiri mama, dan mendudukkan diri dikursi model kayu yang berada di teras rumahnya.

mama mengelus surai kecoklatan milik raka. ia tak mengira anak semata wayangnya itu mulai beranjak remaja. agak tidak ikhlas mengingat raka satu satunya anak yang ia punya.

"aka nanti SMA mau sekolah dimana?" tanya mama, memulai percakapan.

raka terdiam sejenak, "belum tau, ma. raka mau ikut odi aja." jawabnya lugu.

mendengar jawaban putranya, mama lantas tertawa. "ini anak mama bucin odi apa gimana?"

"ih mama, bukan! odi kan ceroboh, bunda nara juga nitipin odi sama raka. jadi artinya, raka sama odi harus sama sama terus." jelas raka dengan nada serius.

"kalo odi sekolah diluar kota bandung, gimana?"

"raka.. ikut?" raka bersuara ragu menjawab pertanyaan mamanya itu.

"aka ninggalin mama, dong?" lirih mama, sengaja memasang raut sedih.

anak laki laki itu seketika gelagapan, "e-ngga, bukan gitu maksud raka–"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NISCALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang