Hiyyih menelpon teman-temannya, ia punya pirasat yang buruk. Apalagi Haru dan Myah masih bungkam. Temannya sedang di perjalanan menuju rumah Hiyyih. Hiyyih lantas membawa Haru keluar kamar dan berbicara di teras di lantai 2.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kasih tahu aku apa yang terjadi, teman-temanku sedang dalam perjalanan, aku harus tahu secara garis besar apa yang terjadi sebelum mereka sampai disini, ini demi kamu juga." Hiyyih masih mencurigai Haruto yang membuat Myah menangis, ia ingin melindungi kekasihnya dari tuduhan yang sama dari teman-temannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" A a aku gak sanggup bilangnya."
" Kenapa? ayo bicara. aku percaya padamu Haru." Hiyyih memegang tangan Haruto yang dingin.
" Myah mengalami pelecehan seksual di sekolah."
" Apa?" Hiyyih menahan suaranya takut orangtuanya yang sedang tidur di lantai bawah terbangun. " Jelasin padaku Haru."
" Tadi jam 7 aku ke sekolah buat ngambil barang yang tertinggal, sudah tidak banyak orang di sekolah hanya guru piket serta 2 kelas yang masih ada mata pelajaran. ruang dance beberapa ada yang pakai, aku awalnya tidak mendengar suara Myah."
" Terus kamu bisa menemukan Myah bagaimana?"
" Aku menelpon Dobby, dan ponsel Dobby berdering di suatu ruangan studio miliknya. Aku masuk dan Dobby sedang mencoba melakukan pelecehan pada Myah. Tanpa pikir panjang aku tarik tubuhnya dan aku pukul. Aku bertengkar dengannya. Dia marah padaku dan pulang tanpa memberikan penjelasan padaku. Aku membujuk Myah untuk keluar ruangan, tapi dia tidak henti-henti menangis, hingga akhirnya dia mau aku ajak ke rumahmu. Aku tidak tahu persis kronologinya seperti apa, tapi itu dari sisi aku. Kamu bisa bertanya lebih detail padanya setelah dia tenang, jangan paksa dia bercerita sekarang."
Selama Haruto menjelaskan kronologi versi dirinya, Hiyyih terbelalak dan menahan amarah yang luar biasa pada Dobby. " Aku lemas mendengarnya. Aku pegang dulu ceritamu. Aku akan secara perlahan memberitahu teman-teman. Jika kamu mau pulang, pulangla. tangan kamu terluka, aku gak bisa ngobatin kamu, aku belum tahu kamu salah atau tidak, aku harus mendengar cerita dari Myah dulu."
