prat 05 ( berharap)

48 32 38
                                    

"Kak makan dulu" ucap keisya yang melihat deon turun dari tangga dengan rambut yang masih basah

Deon yang melihat makanan di atas meja itu tidak ada sedikitpun rasa ingin menyantapnya

"Gue gak akan pernah makan masakan lo"

"Kak sekali aja kakak makan masakan aku, aku buat ini kusus buat kakak"mohon keisya

"Gue gak minta lo masakin gue sampah"

"Lagian masakan lo gak ada bandinganya sama masakan bianca,dia lebih pinter dari pada lo"

"Bianca,bianca dan bianca selalu aja kakak banggain, keisya kapan kak?"

"Keisya juga pengen di banggain sama kakak"

"Gak usah berharap terlalu tinggi kei,mimpi lo gak akan pernah jadi kenyataan"

"Sampah kaya lo, pentesnya di hina bukan di banggain" ucap deon

"Stop panggil gue sampah kak"

"TAPI LO EMANG SAMPAH, LO PEMBUNUH BICTH" ucap deon terbaut emosi dan tak ingin terlalu larut dalam emosi kini deon memilih berjalan pergi dari hadapan keisya namun langkahnya terhenti saat ucapan keisya berhasil menghentikan langkahnya

"Bunda sekarang ulang tahun kak, lo lupa?" Tanya keisya

"Gue gak pernah lupa,dan stop jangan lo pernah sebut nama bunda lagi karena lo gak pantes jadi anaknya, bahkan seandainya lo gak lahir di dunia ini bunda gak akan mati" ucap deon dan melanjutkan langkahnya pergi dari hadapan keisya

Hati Keisya yang mendengar hal itu  seperti ada yang menaruh belati yang berhasil mengores kan luka yang amat sangat dalam, ia sempat bingung harus mengobati nya seperti apalagi semua obat yang ia coba tak pernah berhasil menyembukan hatinya yang terlalu sulit untuk di sembuhkan hingga akhirnya air mata lah yang selalu keluar

"Sekali aja kak gue pengen denger kakak sayang sama keisya" ucapnya walaupun tidak di dengar oleh deon

******

"Permisi pak" ucap seorang gadis yang membuka knop pintu ruangan bos nya

"Ada apa?" Tanya seorang paruh baya itu

"Bapak di minta tanda tangan di berkas ini" ucap karyawan dan memberikan berkas yang tadi ia bawa ke pada baruh baya itu

"Baiklah sekarang kamu keluar dari ruangan saya"

"Baik pak" ucapnya dan berlalu pergi

Saat paruh baya itu mengechek berkas berkas yang tadi di berikan salah satu karyawanya ia tanpa sengaja melihat kalender yang berlukuran sedang yang berada di samping computernya tepat tanggal 8 september 2022 itu adalah hari ulang tahun istrinya dan angka itu ia bulatkan dengan menggunakan spidol

Ada rasa amat sangat sedih saat mengetahui hari ini adalah hari ulang tahun istrinya, namun ia tak bisa berbuat apa apa selain doa yang selalu ia panjatkan dalam sujudnya

Deringan suara ponsel kini berbunyi dan membuat paruh baya itu harus mengangkatnya

"Hallo sayang"

"Yah,ayah gak lupa kan sekarang ulang tahun bunda" ucap gadis itu dari sebrang telvon

"Nggk sayang ayah gak akan lupa ulang tahun bunda"

"Ayah gak mau pulang ke indonesia?"tanya gadis itu

"Maaf keisya,ayah masih banyak kerjaan di sini"

Keisya yang mendengar hal itu hanya pasrah, ia juga tau ayahnya bekerja keras untuk dirinya juga

"Iya gak papa yah, tapi ayah jaga kesehatan ya jangan sampe sakit"

"Iyah sayang"ucap paruh baya itu dan mengakhiri panggilanya secara sepihak

Helaan nafas dari paruh baya itu,ia tidak bisa membenci putrinya karena kejadian di masa lalu, ia sangat teringat pesan terakhir sang istri untuk memintanya jangan pernah benci terhadap keisya

****

"LANGIT BANGUN SAYANG" ucap seorang wanita baruh paya itu yang menggoncangkan tubuh anaknya yang sangat susah untuk bangun ia sampai heran sebenarnya anaknya itu mati suri atau bagaimana pasalnya ia harus sekuat tenaga membangunkanya

"Eegghhh,lima menit lagi mah" ucap langit yang masih nyenyak tidur

"Langit kamu bangun atau mamah potong uang jajan kamu" ancam rena

Langit yang mendengar hal itu sepontang terbangun dari tidurnya dan menduduki badanya di atas kasur

"Jangan di potong uang jajan langit mah,kalo uang jajan langit di potong nanti langit gak bisa foya foya dong"

"Foya foya aja kerjaan kamu, sekarang bantuin mamah beres beres rumah" ucap rena

"Aaaaa gak mau, kan ada bi siti mah kenapa gak suruh dia aja yang bersihin rumah"

"Bi siti lagi pulang kampung, jadi mau gk mau kamu harus bantuin mama bersih bersih, lagian ini kan hari minggu gak ada salahnya kan kamu bantuin mama di hari libur"

"Tapi ma......"

"Gak ada tapi tapi atau uang......"

"Iyah langit bersih bersih" ucap langit pasrah, sungguh hari minggu yang melelahkan

*****

"Assalamualaikum" ucap serempak dodo dan bara

"Waalaikumsalam, cari langit ya?" Tanya rena

"Nggk kok tan, kita bukan cari langit tapi cari tante" jawab bara

"Ada apa ya kok cari saya" ucap rena

"Begini tan, sebenarnya......"

"Sebenarnya apa?" Tanya rena penasaran

"Sebenarnya bara tu pengen makan, bara laper boleh kan numpang makan?"

"Kirain tante ada apa, yaudah sini masuk" ucap rena mempersilahkan dodo dan bara masuk kediaman rumahnya

Saat dodo dan bara masuk mereka terkejut saat mendapati langit yang sedang mengepel lantai, mereka tidak mempermasalahkan hal itu tapi yang mereka mempermasalahkan langit menggunakan daster yang sama persis dengan mama rena 

"Hahaha anjir gue ngakak, Lo ngapain pake daster lang " ucap dodo yang memegangi perutnya

"Ngapain kalian berdua disini" tanya langit sungguh ia saat ini sangatlah malu bagaimana tidak daster yang ia gunakan bermotis hello ketty ,dan ia juga menggunakan sandal haihil

"Rutinitas kita kesini ya mumpang makan lah"ucap bara

"Hahha gue sakit perut anjir liat lo pake daster" ucap dodo

"Dodo,Bara sini sayang" panggil rena dari arah dapur

"Iya mama sayang" ucap bara dan pergi bersama dodo meninggalkan langit yang menahan malu

"Hah, gak salah ni tan, kita pake daster juga?" Ucap bara kaget saat rena memberikanya daster

"Tante mohon kalian pake ini ya"ucap rena memohon dengan air mata yang sebentar lagi akan keluar

Bara dan Dodo tidak bisa berbuat apa apa kecuali menuruti perintah tante rena

Cebol & SongongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang