01

98 9 5
                                    

Jangan lupa vote (=^・ω・^=)
.
.
.
.
.

Di sekolah Levi yang dikenal dengan kepintarannya dalam semua bidang pelajaran terlihat tidak fokus dengan apa yang guru terangkan di depan kelas.

Tak seperti Levi yang biasanya, apa yang membuat lelaki itu menjadi tidak fokus seperti itu? Apalagi akhir-akhir ini Levi selalu melamun disaat guru sedang mengajar.

Tentu saja [Name] lah penyebab seorang pria dengan julukan pintar itu menjadi seperti ini. Nilai pada pelajaran Levi menurun akibat memikirkan sang kekasih yang sedang sakit. Sahabat-sahabat maupun teman dekat Levi khawatir dengan Levi yang seperti itu.

Kemana sifat ketus dan judesnya? Kemana semangat hidup nya itu? Semenjak [Name] di rawat di rumah sakit Levi menjadi lebih pendiam dari biasanya. Sejak pertemuan Levi dan [Name] dan kabar bahwa mereka menjadi sepasang kekasih. Levi terlihat lebih antusias dari biasanya.

Terkadang juga terlihat Levi tersenyum bila berada di dekat kekasih nya itu. Sejak Levi dan [Name] berpacaran disitulah Levi mulai berubah. Tapi kali ini Levi yang dulu telah kembali.

"Bagaimana Levi? Kau ikut?"

Tanya seorang wanita berkacamata dengan surai coklat yang diikat ekor kuda kepada Levi. Levi pun tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara sahabatnya, Hanji.

"Apa? Ikut kemana?"

Hanji memutar bola matanya jengah, ayolah kenapa sahabat cebolnya menjadi seperti ini? Levi selalu tidak fokus dengan apa yang Hanji dan Erwin selalu bicarakan.

"Aku dan Erwin akan pergi menonton bioskop sore ini, jadi ku ulangi lagi pertanyaanku. Kau ikut tidak?"

Levi menggeleng sebagai jawaban, sepulang sekolah dia akan pergi ke rumah sakit tuk menjenguk dan merawat kekasihnya. Dan untuk yang bertanya kemana keluarga [Name]? Kenapa keluarga nya tak ingin merawat nya? Iya karena [Name] sama dengan Levi. Gadis itu tak mempunyai keluarga, [Name] hanya tinggal berdua bersama ibunya namun sang ibunda sudah pergi terlebih dahulu ketempat yang sangat jauh. Dan, sepertinya tak lama lagi [Name] akan menyusul sang ibunda.

"Ayolah, kemana si cebol ku yang dulu itu? Kau selalu saja melamun. Nilai mu juga menurun, ada apa?"

"Apa karena [Name]?"

Levi mengangguk menjawab pertanyaan Erwin. Erwin dan Hanji menatap satu sama lain, mereka berdua juga tak menyangka bahwa [Name] mengalami penyakit yang langka.

Entah bagaimana bisa wanita itu bisa mengambil hati seorang pria seperti Levi, wanita itu hebat sekali bisa mencairkan es batu. Pria kulkas seperti Levi bisa berubah juga karena [Name].

Flashback

Levi dan kedua sahabatnya sedang berjalan ke kantin bersama. Seperti biasa Levi lah yang paling pendiam dari kedua orang sahabatnya itu. Tak di sengaja ketiga orang itu bertemu dengan wali kelas mereka. Kebetulan Levi lah murid yang paling di percaya oleh guru itu, sang guru meminta Levi tuk membantu seorang gadis dari kelas sebelah yang sedang merapikan buku-buku di perpustakaan.

Levi pun menurut dan berpisah dengan kedua sahabatnya, masalah kebersihan Levi tak bisa mengabaikan nya. Sesampainya di perpustakaan manik Levi bertabrakan dengan manik indah seorang gadis.

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ || ʟᴇᴠɪ ᴀᴄᴋᴇʀᴍᴀɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang