aku pergi

20 3 0
                                    

Setelah dinyatakan lulus tes Qur'an dan wawancara. Akhirnya tepat di bulan Agustus ana pergi ke lembaga huffadz Gemma Bogor. Setelah di sana ana ternyata tidak di  lembaga gemma alias di rumah hafidz Qur'an. Dan kita terpisah saat itu. Padahal kita satu tes wawancara dan tes Qur'an yang sama tapi kita di pisah. Tapi tidak apa apa itu sudah kehendak Allah.

Disana ada program arbai'n yaitu program selama 42 hari. Di sana ana tidak langsung menghafal Qur'an, tetapi kita di ajarkan untuk belajar tahsin terlebih dahulu. Seperti bayi yang lahir dia tidak langsung berdiri maupun berlari ada tahapan-tahapan yang harus di lalui. Begitu pun dengan menghafal Qur'an. Diantaranya pertama belajar tahsin, apa itu tahsin ? Tahsin adalah artinya memperbagus bacaan atau memperbaiki bacaan. Kedua matan Al jazary etsss jangan salah yaa bukan mantan tapi matan hehee. Disini Matan Al jazary seperti belajar tajwid di dalamnya ada pembahasan nun mati dan tanwin, makhrojul huruf dan lain lain. Ketiga tilawah perhari 5 juz. Bayangkan sehari aja ana waktu dulu 1 juz pas ramadhan aja itu susah bagi waktu. Ini sehari 5 juz maa syaa Allah tabarakallah yaaa. Mau tidak mau ya harus di jalankan. Kita memakai Al Qur'an ash-sahib yaitu Qur'an yang tulisannya itu Rasm Ustmani bukan lagi Qur'an yang berstandar Indonesia tapi itu tulisan timur tengah. Ketika itu bacaan ana bener- bener kebelit- beliau plus bingung. Karena mungkin belum terbiasa di masa program ini ana bener-bener maa syaa Allah sulit untuk menyesuaikan.
Saat itu ketika kita belajar matan Al jazary, ustadzah bilang " di gemma butuh santri lagi yaitu anak yatim " katanya beliau. Seketika kita diam karena kita sudah nyaman di rumah Qur'an tersebut. Tapi kata ustdzh kita  tidak bisa bersama harus ada orang yang pindah ke gemma huffadz. Setelah dua hari ana istikharah dan bertekad dalam hati in syaa Allah ana siap untuk di pindahkan ke gemma kembali. Dan akhirnya ana dan teman-teman semua nangis karena kita akan berpisah. Disitu ada hikmah nya "ketika kita ikhlas untuk mengorbankan sesuatu yang sulit, Allah datangkan hikmah yang luas biasa maa syaa Allah tabarakallah yang tidak di sangka". Hikmah nya adalah ana di gemma tidak di target berapa pun ziyadah ( nambah hafalan ) kalau di rumah Qur'an itu di targetkan ziyadah perhari nya. Kedua kita tidak satu angkatan lagi yang di rumah Qur'an karena kita jadi beda lembaga.

 

 Cita-cita Ku HafidzohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang