Cinta pertama?

6 0 0
                                    

Terlambat? Apa itu terlambat? Tidak ada sejarahnya seorang gadis bernama Nayara terlambat pergi ke sekolah. Walaupun Naya ini bukan murid yang pintar dan juga tidak bodoh–alias biasa-biasa saja, tapi urusan pergi ke sekolah ia tidak pernah terlambat sekalipun. Setelah dua minggu libur kenaikan kelas, kini Naya bisa kembali sekolah dan berubah status menjadi siswa kelas 11.

Ia berjalan dengan santai menuju sekolahnya sambil bersenandung kecil dan berimajinasi kalau ia adalah seorang putri yang sedang berjalan di hutan. Ia bahkan menyapa setiap orang yang berpapasan dengannya. Bukan hanya manusia saja yang Naya sapa pagi ini, tetapi kucing jalanan bahkan pohon-pohon pun Ia sapa.

Sebagian orang menatapnya dengan aneh, ada juga yang tidak peduli dan melengos begitu saja, tetapi tak sedikit juga yang menyapanya balik atau sekedar membalasnya dengan sebuah anggukan dan senyuman.

Naya memang seringkali melakukan hal-hal aneh jika ia berjalan sendirian. Tak jarang juga ia berimajinasi sebagai Lisa Blackpink dan tiba-tiba menghentikan langkahnya untuk dance lagu ddu-du-ddu-du dengan gerakan yang sangat kaku dan.. aneh.

Ketika Naya sudah berada di depan gerbang, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Sontak Naya menoleh dan mendapati laki-laki jangkung lengkap menggunakan hoodie hitam, masker, dan juga helm di kepalanya. Tetapi ia berjalan kaki dan tidak membawa motor.

Dengan wajah kebingungan Naya planga-plongo mencari tahu apa maksud cowok ber-helm ini tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Apa?" Ujar Naya sedikit ketus.

Laki-laki itu menurunkan maskernya lalu tersenyum canggung, "eh maaf"

Naya membelalakan matanya dan mulutnya pun sedikit terbuka ketika melihat laki-laki itu adalah Andreas, cowok yang dikagumi oleh banyak wanita termasuk Naya.

Andreas Putra Pratama— memiliki wajah tampan, bertubuh tinggi sekitar 183cm, kapten basket, agak cuek, softboy, ambis, gak neko-neko alias gak macem-macem, dan rajin beribadah (kebayang gak tuh ciwi-ciwi yang naksir ke dia seberapa banyak?). Banyak banget yang kagum sama Andre, termasuk Naya pun begitu. Andre adalah anak tunggal yang lahir dari keluarga sederhana. Bapak dan ibunya adalah seorang penjual martabak, biasanya nangkring di depan pasar dari dini hari sampai siang hari. Nah, karena setiap akhir pekan penjualan selalu meningkat, biasanya Andre gantiin mama nya dan ikut bapak jualan martabak di depan pasar. Salah satu hal yang membuat banyak kaum hawa kagum sama dia tuh ya ini, gak gengsi dan pekerja keras.

Ia rela ngabisin waktu akhir pekan untuk bantuin bapaknya. Padahal untuk anak di usia Andre, akhir pekan biasanya di pakai untuk bersenang-senang bersama teman-teman, tapi Andre lebih memilih untuk bantu bapaknya jualan dan menghasilkan uang ketimbang bersenang-senang dan menghamburkan uang. Lagipula Andre ini bukan tipe anak tongkrongan, tapi semua anak tongkrongan pasti kenal sama Andre.

"Ini tadi jatuh" Andre menyodorkan gantungan kecil berbentuk kuda poni berwarna pink pada Naya.

Naya terdiam sebentar memperhatikan gantungan tersebut sebelum akhirnya ia menyadari bahwa gantungan tersebut adalah miliknya. "Ouhh.." tangan Naya berangsur meraih gantungan itu dari tangan Andre, "makasih.. ini emang sering lepas, gatau kenapa" ujar Naya terdengar seperti orang yang sedang curhat pada bestie-nya sambil berusaha memasangkan kembali gantungan itu pada tas nya.

Andre hanya mengangguk dan tersenyum tipis sebelum akhirnya ia bilang "Duluan.."

"Hah?" Naya tidak mendengar ucapan Andre karena sedang fokus memasangkan gantungan kuda poninya itu. "Apa?" Ujarnya lagi seraya mendongakan kepalanya menatap Andre.

"Duluan" ujar Andre lagi namun kali ini dibarengi dengan sebuah kekehan kecil.

"Eu.. i-iya" Entah apa yang terjadi, tiba-tiba tenggorokan Naya tercekat sehingga ia tidak bisa mengeluarkan kata-kata dengan benar.

Tujuh BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang