1. Awal🦊

223 16 2
                                    




"sekolah baru 'ya?" batinnya bertanya

Selesai bunda bertanya Aksa berangkat bersama Abangnya atau tidak, Aksa menjawab. Tidak ingin berangkat bersama. Jadi disini lah Aksata, di depan gerbang sekolah barunya

Aksata menarik nafas panjang, lalu menghembuskan nya kelewat berat. Ini hari pertama nya di sekolah baru, ia di depan gerbang sendirian. Bagai manusia yang baru keluar dari tempat belengu.

"dek" pak satpam yang melihat Aksata melamun langsung menegur, takut kesurupan nanti nya.

Menengok ke arah yang baru saja memanggil namanya, menaikkan kedua sudut bibir seperti bulan sabit.

"Adek murid baru 'yah?" tanya Pak satpam, paham dengan tatapan Aksa yang melihat pintu gerbang dengan raut bingung.

"oh, iya pak."

"mari saya antar ke dalam"

"oke"

Perjalanan dari koridor menuju ruang kepsek sangat sunyi, karna pembelajaran sedang berlangsung. Sial, kakinya terasa pegal, ini sekolah atau bandara sih?

"nah ini dek, ruang kepsek nya."

"terimakasih banyak 'ya pak" ucapnya sopan.

"iya dek, sudah kewajiban saya. Mari, saya duluan" sepeninggalannya pak satpam, Aksa hanya diam termenung.

"Heh kamu"

Terkejut? Tentu saja.

Aksata menengok kearah orang yang memanggilnya. Dengan gaya angkuh, orang itu berjalan mendekati Aksa.
raut bingung Aksa tampilkan, Aksata menaikkan alis kanannya. Seakan menjawab 'apa'.

"Sudah tidak ada sopan santun? Iya?!" Nada bentakan di keluarkan oleh orang itu, Ya Tuhan. Aksa rasanya ingin kabur, ini hari pertamanya. Sudah kena omel orang yang entah dari mana asal usulnya.

"maaf?" sungguh ia tak tau letak kesalahannya dimana. Dengan raut datar ia berucap sekenannya. Malas meladeni orang Tampan yang tak mengetahui Aksa murid baru di sekolahan ini.

"benar benar kamu 'ya" tangan Aksata di tarik kencang tanpa belas kasihan.

"Shit, lepasin!" dengan nada kelewat kesal Aksa menghempaskan tangan orang itu dengan kasar.

"Kamu di hukum. Karna membolos pelajaran. Oh, atau jangan jangan kamu lupa dengan peraturan sekolah ini?!"

Demi Tuhan, Aksa ingin sekali menonjok wajah sok orang ini.

"Saya murid baru pak"

"oh" hanya satu kata yang di ucapkan orang itu.

"kalo saya jadi bapak sih, malu." Sarkasnya, Aksa mana peduli orang itu guru atau bukan. Yang terpenting, Aksa sudah membuat wajah orang di depannya ini semerah tomat, karna menahan malu. Sungguh Aksa ingin tertawa terbahak bahak.

"Ekhem" dehemnya meredakan rona di wajahnya

"Baik, anak baru. Saya antar ke ruang kepsek" dengan tak tahu malunya orang itu menawarkan diri, fikir Aksa, mungkin urat malunya sudah putus. Hehe

Tok tok tok

"masuk"

"ini pak saya mengantarkan murid baru"

"hm, silahkan kembali mengerjakan tugasmu"

"baik, permisi pak" orang itu keluar

Aksa mendudukan dirinya, kepsek itu melirik Aksa, lalu mendongkak 'kan kepalanya.

"Jadi, kamu ingin bersekolah disini? 'ya?" Aksa memutar bola matanya jengah, ayolah. Aksa hanya ingin belajar, bukan terima ucapan basa basi seperti ini. Yang Aksa butuhkan, kelasnya.

Only You Aksata (hyuckren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang