(3)Snooping

688 65 1
                                    

"Aku mengerti terimakasih banyak senpa--!?"

"Tecchi... Kamu tahu kan ucapan terimakasih tidak cukup~?"

"A-apa...maksudmu senpai....?"

Seharusnya gua sadar dari awal! Keperjakaan gua dalam bahaya kan njr!! Gua kudu begimane dong!?

1 hari sebelumnya

Kembali ke saat tenme baru sampai di asrama

Cklek!

Krieekkk

Tak!

"Wah... Gede juga ya"

Tenme meletakkan tas ranselnya di sebuah kursi kayu kemudian berjalan menuju jendela

"Tempatnya luas hanya saja... Hngh!! Hah! Jendelanya susah dibuka... Sepertinya gua perlu ngomong ama tuan tanahnya" ucap tenme sembari melihat sekitar lewat jendela

Ia langsung disambut pemandangan perbukitan yang biasanya tidak bisa ia lihat di perkotaan, jujur dia agak senang pindah disini

Dengan hati yang sedikit berbunga tenme menatap sekitar bahkan sesekali menyapa burung-burung yang lewat hingga tanpa sengaja pandangannya tertuju ke bawah pohon yang di seberang asramanya

Disana ia melihat dua orang pemuda yang terlihat saling berargumen sayangnya karena jauh dia tidak bisa mendengarnya tapi kalau dilihat dari gerak-gerik mereka sepertinya ada masalah

Layaknya penonton bayaran tenme terus menonton hingga tiba-tiba salah satu pemuda memojokkan pemuda yang lain, manik tenme membelalak karena kaget

"T-tunggu dulu gua...nggak salah liat kan tadi? Mereka...ciuman? Ahaha nggak mungkin kan...?"

"Ah sial pake ketutupan segala sih, gua kepo njr--"

Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar tenme dan membuat tenme terpaksa menghentikan kegiatannya dan membukakan pintu

Cklek!

Cklekkk

"Ya siapa?"

"Selamat siang! Maaf mengganggu waktunya!"

Begitu membuka pintu tenme langsung disambut pemuda manis bersurai oranye dengan kuncir samping, ia terlihat sedang membawa sesuatu

Melihat orang semanis itu di hadapannya tiba-tiba tentu membuat jantung tenme tidak siap tenme pun membeku di tempat

"Uhh ano..."

"Y-ya!?" teriak tenme karena kaget

"Apa aku mengganggumu? Kalau demikian maaf ya" ucap pemuda itu dengan raut wajah sedih, tenme langsung menggeleng cepat

"T-tidak! G-gua ma-maksudku aku sedang tidak sibuk kok! Kamu sama sekali nggak mengganggu!"

"Sungguh...?"

"Iya! Dua rius!"

"Syukurlah kalau begitu!" pemuda itu kembali tersenyum manis dan membuat tenme semakin salah tingkah karenanya

"K-k-kalau begitu m-masuklah! T-t-tidak baik me-mengobrol didepan pintu! P-pamali!"

"Baiklah, sebagai permintaan maaf bagaimana kalau aku bantu membereskan?"

"Kalau...kamu memaksa"

40 menit kemudian

"Akhirnya selesai juga"

Our Maiden [Yaribu×Male OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang