(5)New Feeling

472 43 3
                                    

"Baiklah kita akan membahas tentang bab 8"

Moritsuki tenme tokoh utama book ini sedang berada di kelas barunya dan belajar

Tapi nampaknya ia tidak terlalu bahagia dengan kelas barunya

"Kok gua malah duduk ama si bang*sat ini" batin tenme

Ia terus menggerutu karena seseorang atau lebih tepatnya teman sebangkunya yang juga sesama murid baru

Tenme terus menatapnya dengan tajam dan penuh kebencian tapi tidak dihiraukan oleh pemuda bersurai biru ini

Entah antara ia memang memilih untuk tidak menghiraukan tenme atau justru menganggap tenme ada

Tenme berdecak lidah dengan pelan mencoba tidak menghiraukan pemuda (sok) cuek disampingnya dan mencoba sabar

"Ngantuk njr, nyesel gua begadang semalem" batin tenme

"Baiklah siapa yang ingin maju kedepan? Silahkan angkat tangan" tanya sang guru

Seisi kelas langsung bungkam tidak ada yang mengangkat tangannya atau bahkan menahan napasnya

"Mau gimana lagi... Yacchan manis banget~ mana mungkin gua bisa turu abis liat bidadara jatoh~" batin tenme

"Kira-kira dia lagi ngapain ya~ coba aja sekelas ama dia--"

"Wah murid baru! Silahkan maju moritsuki-kun~!"

Ditengah-tengah lamunan dan sesi pembicaraan batinnya tangan tenme seakan bergerak sendiri dan terangkat

Tenme yang tidak merasa mengangkat tangannya pun seketika bingung tapi ia tidak sempat berpikir karena bapak gurunya terus menyuruhnya maju ke depan

"Silahkan maju moritsuki-kun" ucap sang guru

"Itu..."

"Jangan malu-malu, kalau salah tidak masalah namanya juga belajar~" sahutnya sembari tersenyum

"T-tapi saya... hah... Baiklah"

Setelah berkata demikian tenme pun berdiri dari kursinya dan berjalan ke depan menuju papan tulis

Semua mata tertuju padanya, banyak yang kagum karena sikap beraninya tersebut padahal mah dia nggak ada niatan pengen maju

"Silahkan dijawab~" ucap sang guru sembari memberi kapur berwarna putih

Tenme menatap kapur tersebut kemudian mengambilnya dengan hati-hati

Ia pun menarik napasnya dan memberanikan diri melihat soal di papan tulis

Tanpa ragu ia langsung menulis jawabannya di papan tulis menggunakan kapur putih tadi

"Wah! Wah!! Benar sekali!! Kamu pintar sekali moritsuki-kun!!" teriak sang guru

Seisi kelas ikutan heboh, karena tenme berhasil menjawab pertanyaan tersulit dari seorang guru sejarah yang tidak pernah dijawab siapapun

Tenme yang melihat itu tentu bingung, tapi ia memilih berjalan ke kursinya lagi ditengah kehebohan teman sekelasnya

"Mori-kyuunn aku padamu!♥"

"Kyaaa!! Keren!!♥"

"Ini baru ayangku!!♥"

"Sayangku pinter banget sih~♪"

"Siape yang sayang lu bangs*t" balas tenme dalam hati

"Terimakasih atas jawaban yang sangat jenius ini moritsuki-kun~ baiklah selanjutnya kita belajar bab 9~"

Setelah sampai dan duduk di kursinya perhatian tenme tidak sengaja tertuju ke secarik kertas yang menyelip di kotak pensilnya yang setengah terbuka

Our Maiden [Yaribu×Male OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang