Prologue

89 5 1
                                    

Lima orang sahabat tengah bersama di sebuah karnaval yang memang dibuat sekolahnya setahun sekali sesudah UKK yang artinya juga sebelum libur panjang. Apalagi malam ini malam minggu. Hari sialnya para jones

Mereka masih bingung mau kemana, dan mencoba permainan apa saja.

" eh. Kita gak mungkin diem gini aja! Bete.. " kata si Vanila.

Vanila ini sikapnya gak semanis dan seharum namanya. Dia tuh gak tomboy amat sih. Dia galak sama cowok. Bayangkan, gimana gak ada cowok yang mau deket sama dia!?

" yee. Coba lu pikir. Gak bisa kan mikir, kita mau kemana?? " balas Naya yang masih saja melihat kesana kemari

Nah, kalau si Naya itu akhlak nya manisss banget! Imut lagi. Tapi,,, hiks, hiks, dia tuh bolot. Gak peka! Gimana cowok mau nembak!?

" tuh kan mulai bolot nya!! " sahut Littanya yang mulai geram.

Huhuhu... Kalau Littanya cantik pake kacamata. Manis, kelakuannya gak buruk-buruk amat sih, tapi.... Dia tuh gak mau pacaran dulu. Soalnya takut disakiti lagi..

" hm, gimana ke tenda item ungu ntuhh!? Seru tuh.. Kayak rumah hantu deh.. " ceplos Kanya sambil menunjuk ke arah sebuah tenda serem

Kanya. Cewek berkacamata -juga. Akhlaknya sedikit tergeser dan otaknya juga. Gak pernah pacaran. Sering nge-PHP in sih, dan gara-gara itu dia kena karma. Di PHP in kaka kelas. Sedih gak!?

" gila!? Ngapain kesana? Gue takut.. " Luna menutup matanya dengan kedua tangannya

Luna ini pendiem. Tapi sekalinya ngomong, pedesssssss banget! Sambel si bang Muhi tukang baso dikantin sekolah aja lewat! Tapi dia tuh kalau udah sama pacar, lembut nya naujubilah. Tapi sayangnya, baru putus setahun yang lalu.

" trus gimana? Udah deh, itu aja.. Nyoba-nyoba. Kapan lagi? " ajak Littanya

" ya deh.. " balas serempak

Akhirnya mereka berjalan ke arah tenda tersebut, terdapat triplek besar yang tertempel dekat tenda.

Tertera, " Ramalan Mak Ejot. " dengan cat warna merah menyerupai darah

" kalau ini mah bukan rumah hantu! Ini ramalan. " ketus Luna

" yaudah masuk aja sih.. " Kanya membalas sambil melihat-lihat

" yuk.. Yuk. Daripada cengo. Udah kayak jomblo. Udah jomblo makin jomblo " Luna. Kan pedes omongannya. Zz

" ayo ahh.. " Kanya berjalan terlebih dahulu disusul dengan lainnya.

Mereka masuk ngendap-ngendap sok-sok berani tapi penakut. Bagaimana juga, mereka kan cewekkk..

" kayaknya gak ada pasien? " Vanila berbisik-bisik,

" kayaknya gak ada.. " Naya membalas sambil mencekram lengan Kanya

" sss. Sakitt! " Kanya menyentakkan tangan Naya dan Naya hanya nyengir.

Mereka masih berjalan mengendap, tanpa sadar ada suara yang mengintrupsi mereka.

" kalian, duduk jangan takut! " DEG.. Mereka tercengang. Hufft

Mereka pun meneliti penampilan peramal yang lagi duduk dengan bola ramal didepannya, dengan pakaian yang cocok sebagaimana menjadi cenayang. Masa pake baju renang!?

" duduk. " mereka duduk saling berdempetan seperti sindiran masa kini

Cewek single merapat.

" kalian, jomblo kan? " kata si peramal to the point

" ya iyalah. " mulai deh, Vanila.

Vanila sebenernya gak enak hati buat masuk ke tenda ini. Tapi entah, ia menuruti para sahabatnya, daripada diluar!? Bener kata Luna kalau gitu. Udah jomblo tambah jomblo.

" sstt. Sopan, dipelet lo! " Littanya berbisik pada Vanila yang bermain-main pada seorang peramal.

" saya bukan dukun. " kata si peramal yang dandanannya asli kayak banci!

Mereka semua diam.

" kapan kalian akan memiliki kekasih? "

Hening.

Mereka tak berani menjawab

Peramal yang dandanannya menor lebih dari banci taman lawang itu tersenyum.

Sumpah, itu senyum nyeremin. Nyeremin banget. Bibir pake lipstick warna ungu, wajah berbulu tipis, ini cewek atau cowok!?

" kalau sebulan ini kalian gak punya pacar, saya gak jamin kalau kalian punya jodoh. " DEG! Bagai petir menyambar mereka.
.

.

.

" WHAT!?!?!? "

Apa omongan peramal ini benar?

Duh..

Apa yang gue lakuin nanti? Emakk..

Mama...

Huaaaa..

Mereka berlima, dalam batinnya menyeruak sedih. Kalau gini, mending mereka tafi gak usah masuk ke tenda sial ini.

Bagai banteng yang dicucuk hidungnya, mereka mengangguk dan keluar dari tenda itu terbirit-birit.

" aaaaaarrrggghhhhh.. " terial frustasi Littanya

" huaaa.. Gue gak mau gak punya jodoh! " Luna pura-pura nangis

" lu sih ngajakin ke tenda ini! " Vanila memarahi Kanya yang saat ini memasang muka sedihnya

" kan gue gak tau kalau kayak gini. " Kanya membalas halus

" plis jangan bertengkar. Kita gak boleh gini. Kita harus nyari solusi! " Nata membatasi mereka

" udahlah, gue mau pulang. Panas otak. " Luna pergi begitu saja. Sedangkan mereka menghembuskan nafas.

Ini malam terburuk untuk para JOMBLO.

=T.S=

Ini prolog nya gimana?????

Vomment💋

The ShagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang