Hari senin merupakan hari sangat sibuk bagi seorang Zenaldy Alfa Bahtiar, mulai dari berkas kantor yang ia harus tanda tangan, rapat di kantor maupun diluar dan membalas email dari kolega nya sangat sibuk hari ini .
Zen melangkah masuk ke dalam kantor nya diikuti oleh asisten pribadi nya bernama Reno yang sudah 3 tahun menjadi asisten pribadi nya, Zen masuk ke dalam lift khusus direktur ruangan nya berada di lantai 30 .
Lift terbuka Zen langsung melangkah ke arah ruangan nya disambut oleh Naura sekretaris nya yang berada di depan ruangan nya .
“ Selamat pagi Pak Zen .” Ucap Naura sedikit membungkukkan tubuh nya .
Zen masuk ke dalam ruangan nya lalu duduk dibangku kebesarannya selama ia berjabat sebagai direktur utama di perusahaan Bahtiar Group .
“ Saya bacakan jadwal Pak Zen hari ini , pukul 9 nanti Bapak ada pertemuan rapat dengan Pak Rizal dari PT Sentosa Jaya di hotel Asmara sampai pukul 11 siang kemudian jam 11 siang Bapak ada rapat dengan PT Kiasan Permata di Ruang Rapat PT Kiasan Permata dilanjutakan makan siang bersama di restoran Bunga Indah .” Ucap Naura membacakan Jadwal pertemuan Pak Zen .
“ Oke , silakan keluar .” Ucap Zen dengan nada dingin .
“ Baik Pak , saya permisi .” Ucap Naura sambil keluar dari ruang kerja Zen .
Zen menyalakan laptop nya namun sebelum bekerja ia meminta dibuatkan kopi sama asisten pribadi nya , Zen memutar kursi untuk melihat ke arah kaca besar yang melihat kodisi saat ini diluar dari dalam ruang kerja nya .
Ia memandangi langit tiba tiba saja ia memikirkan ucapan Kakek nya seminggu yang lalu masalah dengan wanita yang akan dijodohkan oleh nya .
“ Mau sampai kapan kamu menjadi workaholic, apa kamu tidak memikirkan masa tua mu nanti, jika kakek sudah tiada siapa yang merawat kamu Zen, ayah mu ? Ibrahim saja tidak pernah datang kesini setelah 2 tahun mama kamu meninggal .”
" Kamu boleh saja bekerja, asal tau waktu Zen .”
Zen mengusap wajah nya , ia sama sekali tidak ada niat untuk menikah apalagi mencari sosok pasangan, trauma dengan percintaan ? tidak , Zen hanya saja belum siap menjadi suami jika berumah tangga nanti .
Ting !
Zen mengambil ponsel nya dari dalam kantung jas nya dan ia mendapatkan pesan dari kakek nya yang mengirim foto seorang wanita memakai hijab sambil tersenyum .
“ Cantik, tapi sayang saya tidak tertarik dengan dia .” Ucap Zen yang meletakan ponsel nya di meja .
“ Zen kopi lo .” Ucap Reno sambil meletakan kopi di meja Zen .
“ Thanks .” Ucap Zen .
“ Gue denger denger Pak Abra mau jodohin lo ? .” Tanya Reno duduk di depan Zen .
“ Tau dari mana ? .” Tanya Zen .
“ Pak Abra yang bilang ke gue, dia selalu nanya Zen memang sudah punya pacar atau belum nak Reno ? Zen masih normal kan ? , Zen gak pernah tidur dengan wanita diluar sana kan nak Reno , terus kemarin bilang kalau lo mau dijodohin .” Ucap Reno .
“ Ya gitulah ,” Ucap Zen .
“ Serius ? , cakep gak cewe nya ? Sexy ? .” Tanya Reno penuh semangat .
“ Ini .” Ucap Zen yang melihatkan foto wanita itu di ponsel nya .
“ Masyallah bidadari aku .” Ucap Reno yang sangat kagum dengan wanita itu.
“ Cantik ? .” Tanya Zen .
“ Bukan cantik lagi Zen, masyallah banget pokok nya, gila lo nolak cewe spek bidadari .” Ucap Reno .
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH DARI KAKEK
RomancePerjodohan 5 tahun lalu antara sang kedua kakek harus segera terlaksana secepat nya . Zenaldy Alfa Bahtiar seorang Direktur perusahaan Bahtiar Group, umur nya pun sudah masuk ke 35 namun tidak ada niat untuk menikah karna pria itu sangat workaholic...