Chap 1 - Prologue

14 4 1
                                    

"Krook...kroggg." Rayn berjongkok didekat seekor kodok yang sedang bermain di selokan.

"Ngapain?" Tanya Sky melihat tingkah laku Rayn. Mereka baru saja pulang dari tempat les. "Cepetan, ntar hujannya keburu deras."

"Bener ga Sky, kalau kita nyium kodok ntar kodoknya jadi pangeran." Tanya Rayn random.

"Cobain coba." Ujar Sky. 'udah lima belas tahun lu idup, masih aja bego' batinnya.
Rayn mulai mengambil seekor kodok dengan kedua tangannya.

"Krogg..."-kodok

Belum sempat Rayn mencium bibir kodok itu, hujan tiba tiba deras, sehingga Rayn membawa lari kodok itu diikuti oleh Sky.
"KROOOGGG"

Setibanya dirumah, Rayn membawa kodok itu ke kamar mandi. "Yakin mau lu cium?" Tanya Sky khawatir.

Rayn tak menjawab, ia sedang mengambil ancang-ancang untuk mencium kodok tersebut.
Baru saja Rayn mendekatkan mulutnya kearah kodok itu, Sky langsung menyela,
"Eh yang jadi pangeran itu katak ga sih, bukan kodok." Rayn terhening sejenak. "Sama aja ah, satu kaum juga,"

Cup

Sebuah ciuman mendarat di mulut kodok itu.

Krik krik...

"Kroogg..." Kodok itu tak berubah jadi pangeran. Ia malah langsung melompat keluar dari WC. Teringat bahwa ibunya Rayn benci kodok, Rayn langsung mengejar kodok itu. Bisa berabe ibunya pulang pulang ketemu kodok.

"WOYYY JAN LARIIII" Pekik Rayn

"Tapi dia kan ngelompat"

"Bacot lu, mending lu bantu gw
nangkep tu kodok."

Sky hanya menghela nafas pasrah, lalu menuruti perkataan Rayn.

  Tak disangka, sudah sejam mereka menyari kodok itu namun tak ketemu juga.

"Dahlah Yan, tu kodok palingan udah keluar. Lagipula kalau misalnya masih dalam rumah udah kedengaran dong suaranya." Ujar Sky yang telah lelah, letih, lesu mencari kodok tersebut.

Namun, hati Rayn masih belum tenang. Ia merasakan hawa kodok itu masih ada dirumah. Bahkan Rayn merasa bahwa ia sedang memiliki kekuatan super, yaitu merasakan hawa makhluk yang pernah ia pegang.
"Ck, yodahlah, udah malem juga." Pasrah Rayn.

"Eh Sky, lu hari ini nginep dirumah gue dong. Udah jam 8 malam mak gw belum pulang juga. Takut gw tidur sendirian." Ucap Rayn sambil memandang Sky dengan tatapan memohon.

Sky yang tak bisa menolak permohonan seorang Rayn pun memberanikan dirinya untuk menolak, karena dia mau menemani Luppy, kucingnya untuk tidur.

"Hah?! Cuman gara gara kucing lu nolak tidur bareng gua??? Tega lu Sky."

Sky hanya menatap Rayn tak peduli.

"LU PILIH GUA ATAO PUPPY?!!."

"Btw, nama dia Luppy bukan puppy. Dah ya gue pergi dulu bayy." Sky keluar dari rumah Rayn.

Rayn lalu berjalan ke kamarnya sambil menyumpah serapahi Sky.
Dikamar, Rayn dikejutkan dengan kondisi selimutnya yang menggembung. Layaknya ada sesuatu yang tersembunyi dibalik selimut itu.

'Pencuri? Ga mungkin. Goblok kali dia malah ngumpet disitu. Trus....?'

Sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke kasur, Rayn terlebih dulu mengambil sapu yang ada di dapur.
Ia lalu kembali ke kamarnya dengan kondisi sedang memegang sapu.

"SIAPA TU DI DALAM SELIMUT?!"

"CEPET BUKA! SEBELUM NIH SAPU GW PUKULIN!"

"WOI!!"

Selimut itu lalu bergerak, yang membuat Rayn sedikit merinding. Perlahan selimut itu terbuka. Tampaklah sebuah kepala keluar dari dalam selimut itu. Rambutnya berwarna kuning dengan mata berwarna zamrud.

Orang yang berada dalam selimut itu menatap Rayn tajam.
"Apa lu liat liat? Siapa lu? Napa lu bisa ada disini?" Interogasi Rayn.

"Lu yang bawa gw kesini goblok. Seharusnya gw yang nanya, napa lu tadi main cium cium gua? Mana first kiss gw lagi akhh... jijik bangke..." Kesal orang itu.

Setelah loading sejenak, Rayn akhirnya sadar akan suatu hal.
"Lu.... Kodok yang gue cium tadi?"

Orang itu hanya menatap Rayn penuh benci lalu kembali terbenam dalam selimut yang di kenakannya.

'Pakek nanya lagi, goblok',-kodok

Frog PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang