"Serius mu tadi di toko sana mati lampu!!" upi tetap membela dirinya dan berusaha meyakin kan klo dia ga lagi halusinasi.
"tapi yang lu katakan ga masuk akal pi" kiki pun juga selalu mebantah kata-kata upi ia juga yakin tadi di toko ga lagi pemadaman lampu.
"udahlah pi,kita juga ga mempermasalahin lagi,jangan dibahas lagi" walaupun amu agak kesal tadi tapi dia ga mau berdebat hal yang udah jelas di matanya upi salah tapi keras kepala ga mau ngaku.
"ahh kalian mah,ga percaya banget ama gw" upi mendegus kesal.
walaupun dia berusaha membela dirinya terus, ia ga punya bukti klo yang ia katakan benar.
hanya dirinya sendiri yang merasa tadi di toko itu lagi mati lampu sedangkan amu dan kiki tidak mengalami apa yang di alami.
"udah-udah lebih baik kita jalan-jalan sambil jajan pi,dari pada mikirin hal itu terus ga bakal selesai-selesai" amu menghela nafas dan menepuk-nepuk punggung upi.
"hahh~" upi hanya menghela nafas pasrah ia ga bisa membela dirinya lagi.
"huum, setujuu klo ama amu terus sih ayo ajaa " kiki tersenyum gigi dan menyetujui perkataan amu.
"heh modus" amu hanya memasang muka aneh ke kiki.
'hahh mungkin memang aku lagi halusinasi tadi,walaupun terasa nyata' upi pasrah ia pun hanya mengikuti amu dan kiki ke tempat para penjual jajanan disana.
"Upii!! jajan cimol yuk!!" amu narik upi.
"heh?? ga ahh yang lain aja rame banget,malas nunggu" upi pun melihat sekeliling nya.
"jajan, cilok aja gimana? tuh ga terlalu ngantri tuh" kiki menunjuk penjual cilok yang ga terlalu banyak pembeli.
"Boleh/ayuk" upi dan amu pun lansung ke sana sama kiki ke penjual cilok.
"mas cilok 3 ya " amu lansung menyerukan dengan semangat ia udah lapar banget.
"siap neng" mas cilok pun lansunv menyiapkan 3 tempat untuk amu, upi dan kiki.
"eh punya ku banyakin sambalnya ya " kiki berdiri dekat amu,sambil melirik amu yang terlihat semangat menunggu jajanin nya.
"siap mas eh" penjual itu pun memberikan yang satu nya dengan sambal lebih banyak.
"nih total nya 26 ribu" mas nya pun memberikan cilok mereka masing-masing.
"tunggu mas uang nya" upi pun ingin mengambil uang nya di dalam tas,sampai ia merasa sebuah benda persegi yang cukup tebal di dalam tasnya.
"ehh ini apaan ya?" gumam upi dan membuka lebar tas nya dan ia melihat buku yang tadi ia baca di toko itu.
upi tersentak kaget.
"hehh?!!!"
"kenapa pi? kok lama banget bayar nya?" kiki pun memperhatikan upi yang dari tadi diam mematung.
upi pun menoleh ke amu dan kiki dengan wajah yang sangat kaget yang tidak bisa dideksripsikan seberapa kaget nya.
"hmm?" amu dan kiki memiring kan kepala mereka bingung yang melihat upi.
nampak upi memegang buku coklat dengan corak emas tampa cover di sampul buku itu.
"upii??" amu berusaha memanggil upi yang diam dengan wajah yang memikir kan lain.
"neng ini ga mau di bayar yaa?"
"ehh tunggu mas ini uang nya, pas kan?" amu lansung memberikan uang nya dan uang kiki sekalian ia membayarkan punya nya upi karena upi yang diam terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Prince
General Fictionsebuah buku membawa sebuah takdir yang sangat mengejutkan apakah dunia yang lain itu ada? "aku ingin pulang!!! amu, kiki !! tolong aku ! jika aku tahu karena buku itu yang membawaku aku kesini mungkin aku tidak akan pernah membawa nya!" Upi. "Kau it...