Setelah mereka pergi, laki laki yang datang secara tiba tiba tadi memandangi gadis dengan seksama. "Apa ada yang terluka?" pertanyaan yang menang sedikit aneh. Tak lihatkah dia bahwa gadis itu tak memakai alas kaki apapun?
'bodoh' gerutu laki laki itu ketika menyadari bahwa gadis itu tak memakai alas kaki.
"Ka-kaki ku se-sedikit sakit. Karena tadi aku berlari tanpa melihat jalan dengan benar" gagapnya. Dia masih sedikit ragu dengan laki laki ini. Apakah dia lelaki baik atau malah komplotan sekelompok laki laki tadi itu. Bisa jadi seperti itu kan?
'Sedikit sakit, huh? Padahal sampai berdarah darah'
Memahami keadaan gadis ini yang memang terlihat takut padanya. Terlihat dari cara gadis itu menatapnya. "Kau tak perlu takut padaku. Aku bukan orang jahat" ucapnya dengan nada lembut. Gadis itu pun tersenyum, seolah dia yakin kalau memang laki laki ini bukan orang jahat.
"Mari ikut denganku." ajaknya, tanpa menunggu jawaban dia langsung menggendong gadis itu ala bridal style.
"HEI! Turunkan aku!" gadis itu terkejut karena tiba tiba tubuhnya diangkat.
"Aku tau kaki mu terluka. Kau pasti akan kesusahan berjalan" gadis itu hanya diam membenarkan ucapannya, tak menanggapi perkataan laki laki ini.
Ternyata laki laki itu membawanya ke sungai yang ada di hutan itu. Dia pun menurunkan gadis itu di pinggir sungai.
"Aku akan membantu mu membersihkan kaki mu"
Lalu dia pun secara perlahan membantu gadis itu membersihkan telapak kakinya yabg terluka. Suara ringisan gadis itu membuat dia lebih berhati hati.
"HUAAAA, MAMAAA!!" teriaknya, entah untuk yang keberapa kalinya gadis itu sudah berteriak karena sakit dikakinya.
"JANGAN MENEKANNYA, SIALAN!" umpatnya.
"Ah, iya iya maaf" laki laki itu mencoba bersabar dan mengerti akan keadaan gadis itu.
Setelah dengan drama tersebut, kaki gadis itu sudah bersih. Darah juga sudah berhenti keluar. Laki laki itu kemudian merobek kedua kain lengan kaos panjangnya, lalu melilitkannya pada kedua kaki gadis itu.
"Terimakasih" ucap gadis itu dengan nada tulusnya, tak lupa dengan semyum simpulnya.
Cantik.
Ya, itulah yang bisa laki laki itu deskripsikan dari gadis ini. Bahkan tanpa tersenyum pun dia masih terlihat cantik.
"Hm" balasnya singkat.
Untuk sesaat keduanya dilanda keheningan. Perasaan canggung menguasai diri keduanya. Karena merasa tak tahan dengan situasi ini, laki laki itu pun bertanya pada gadis yang ditolongnya ini.
"Siapa nama mu? Dan bagaimana kau bisa sampai ke hutan ini?" tanyanya sambil melihat ke arah gadis di sampingnya ini.
"Nama? Aku bahkan tak ingat siapa namaku, tidak bukan tak ingat, tapi lupa" ujarnya dengan cengirannya itu. Laki laki itu hanya diam, menunggu kalimat yang akan keluar dari mulut gadis ini.
"Dan untuk bagaimana aku bisa sampai tersesat di sini. Sebenarnya aku adalah salah satu pasien di salah satu rumah sakit. Aku tak tahu apa nama rumah sakit itu. Tapi, yang jelas waktu itu rumah sakit yang ku tempati mengalami kebakaran. Semuanya panik dan melarikan diri, termasuk aku. Aku berlari ke arah belakang rumah sakit. Aku berlari sambil sesekali melihat ke belakang. Sampai aku tak sadar bahwa aku sudah sampai di bagian paling ujung rumah sakit. Aku tak tahu kalau belakang rumah sakit itu menghadap hutan. Dann kau tau? Tiba tiba aku terpeleset dan akhirnya pingsan. Setelah aku terbangun, aku sudah berada di sini" jelasnya panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA & PELUK
ActionBagaimana jadinya kalau seorang pembunuh bayaran hilang ingatan? ----- Aska yang selama hidupnya menginginkan pelukan dari orang terdekatnya, kini ia mendapatkan pelukan hangat itu dari seorang pembunuh bayaran. Pembunuh bayaran yang tak mempunyai...