OO2 : Opening Sequence

140 23 3
                                    








Jam sisa pelajaran olahraga. Ayla duduk di anak tangga lorong sekolah bersama beberapa teman sekelasnya. Beberapa dari mereka memegang jajanan kantin, makan sambil mengobrol. Enaknya pelajaran olahraga ya ini, mereka jadi bisa ambil waktu istirahat duluan sebelum kantin ramai.

Ayla termangu sambil meminum susu stoberi kotaknya. Pandangan cewek itu jatuh ke lapangan di depan sana, melihat teman kelasnya yang lain sedang bermain futsal.

"Mereka lagi main bola atau apa sih? Kok heboh banget astaga," komentar Dinda jadi menggeleng-gelengkan kepala heran.

Di lapangan, Hendri yang baru saja menerima operan dari Erik jadi berteriak-teriak sambil terus menggiring bola. Ia menoleh kanan-kiri, mencari teman, lalu segera menendang bola ke arah Ajun.

"WOY ARJUNA GOBLOO BUKANNYA DIAMBIL!!" seru Hendri menunjuk kesal ke sembarang arah saat bola operannya justru meleset, jadi diambil alih oleh Adriel yang tidak satu tim dengan mereka.

"ELO ANJIR NENDANGNYA MIRING," balas Ajun juga emosi.

Berikutnya kedua cowok itu jadi sama-sama mendekat. "Nggak percaya gua masa modelan lu mau ikut turnamen," kata Hendri masih dengan sewot.

"Sirik aja lu pemain cadangan," kata Ajun ikutan nyolot buat Hendri mengumpat kasar. Cowok itu berlari mengejar Ajun yang sudah kabur lebih dulu. Mereka jadi kejar-kejaran di tengah permainan.

Kirana yang duduk di samping Dinda berdecak. "Aduh, bahkan dari jauh aja gue budek dengernya," kata Kirana sambil mengusap daun telinganya kasar.

Tapi sindiran itu tidak bertahan lama saat ia melihat rombongan kelas mendekat dari ujung koridor.

"Kelasannya Kak Ethan tuh," kata Kirana berbisik cukup untuk membuat yang lain kompak ikut menoleh, melihat kelas 12 MIPA 7 jalan bergerombol di koridor gedung barat, menuju ruang Multimedia.

"Pantesan ya kelasnya dijuluki Kelas Serbuk Berlian. Mereka semua beneran good-looking, nggak ada yang jelek," ucap Bella sambil memandang kagum. Lompat topik begitu saja.

"Kak Mounira sih, bener-bener living every girl's dream," kata Dinda juga menambahkan, menyebut salah satu nama murid kelas itu.

Ayla ikut memperhatikan salah satu gadis cantik yang terkenal dengan aura anggun khas tuan putri itu.

Acha yang dari tadi mendengarkan mengerutkan alis kecil. "Eh, emang Kak Mouni pacaran ya sama Kak Mahen?" tanya Acha teringat kabar yang ia dengar kemarin.

"Kata siapa lo?" kata Nadya balas bertanya.

Cewek itu mengerdikkan bahu acuh. "Temen gue," jawab Acha sekenanya. "Tapi akhir-akhir ini mereka emang sering keliatan bareng kalo pulang sekolah."

"Kayaknya enggak?" kata Kirana mengernyit tak yakin. Gadis cantik itu diam sejenak jadi menganalisis, "Kak Mouni princess banget gitu, terus Kak Mahen orangnya grusukan. Nggak cocok banget, bentrok gitu karakternya," katanya final menyimpulkan sendiri.

Sonya yang duduk di anak tangga bawah samping Acha menoleh. "Malah jadi lucu nggak sih? Soalnya Kak Mouni keliatan kaya bisa membimbing Mahen ke jalan yang lebih baik."

"Lu jangan kebanyakan baca wattpad dah," kata Dinda sarkas dengan cepat menyanggah.

Nadya mengangguk-anggukkan kepala ikut setuju. "Iya bener. Bisa merubah sikap pasangan jadi lebih baik itu bullshit."

"Ciee pengalaman yaaa," goda Kirana menyikut kecil lengan Nadya, buat yang disikut mendelik sebal.

"Badboy keren cuma ada di cerita fiksi doang," ucap Dinda buat Sonya ikut mendengus geli.

underscoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang