One

90 18 48
                                    

Khansa menatap jengah kedua orang tua nya yang setiap harinya bertengkar,
gadis itu sudah muak dengan kelakuan kedua orang tuanya.

Khansa berbalik lebih baik dirinya mengurung diri saja dikamar, saat dikamar gadis itu teringat dengan rencananya.

Khansa mengambil handphone nya yang ada di sakunya, memberikan jari lentik bergerak kesana dan kemari,setelah beberapa saat khansa menelepon seseorang.

Hallo? ucap khansa

Iya khansa ada apa? jawab orang diseberang sana

Paman bisa aku meminta tolong?

tentu apa yang bisa paman bantu?

Khansa menceritakan permintaan nya untuk pindah dari rumah orang tua nya, dan pergi dari kota yang sudah dia huni sejak bayi.

Awalnya sang paman tidak setuju dengan permintaan khansa,namun karena permintaan keponakan kesayangannya, dirinya akan mempertimbangkan.

Lagi pula jika khansa tetap dibiarkan berada dirumah itu, keponakannya itu bisa mati berdiri karena sangat muak dengan tingkah kedua orang tua nya.

Baiklah jika itu mau mu,namun paman akan meminta izin kepada orang tua mu dulu

Oh paman mereka bahkan tidak mempedulikan aku, sudah lah itu sia sia paman

Khansa bagaimanapun mereka tetap orang tua mu,mereka yang merawat mu

Yaaaaa seterah paman saja,aku hanya ingin pergi dari sini

Ya sudah kalau begitu paman tutup ya telpon nya

Iya paman terimakasih

Panggilan berakhir,khansa merasa senang karena paman nya menerima keinginan dirinya,ah sekarang gadis itu sedang membayangkan hidup tenang.

Astaga aku lupa

Khansa baru ingat jika dirinya pergi dia harus pamit dengan sahabatnya, satu satunya orang yang paling mengerti dia.

Meski khansa senang akan pindah,dirinya akan merasa kehilangan sahabat nya, khansa mengambil handphone nya dan mengetik beberapa hal lalu mengirim kan ke raisa.

Setelah itu gadis itu pergi ke rumah raisa dengan ojek online pesanannya,
saat melewati ruang tamu khansa bertemu dengan ayahnya.

Namun gadis itu enggan itu izin pergi atau sekedar menyapa,begitu pula dengan ayahnya enggan menatap anak semata wayangnya itu.

Khansa tidak peduli toh dia sudah terbiasa dengan sikap acuh dari kedua orangtuanya,ah syukurlah saat khansa keluar rumah ternyata ojek online pesanannya sudah datang.

Aduh neng geulis pisan

Iya pak terimakasih

Pegangan neng

Ga usah pak

Ga usah malu-malu neng

Pak mau saya kasih ranting rendah?

Aduh jangan neng,gitu aja ngambek

Khansa merasa dongkol dengan pak ojek satu ini sangat genit,meski dirinya jomblo dia tidak ingin pacaran dengan mang ojek.

Setelah itu motor melaju dengan kecepatan rata-rata,khansa ingin menikmati suasana diatas motor,namun tidak mungkin dirinya akan memeluk bapak ojek ini.

Oh lagi dan lagi

Khansa memikirkan jika dia memiliki seorang pacar pasti akan menyenangkan,meski keinginan khansa begitu,namun entah kenapa tidak ada laki-laki yang membuat nya tertarik.

Athalla & KhansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang